Posted by: ariefmustain | October 30, 2006

Jamaah Tabligh

[media-dakwah] Re: << Kupas “Peringatan thd Kesesatan Jama’ah Tabligh” >>

Iskandar
Sun, 23 Apr 2006 22:40:24 -0700

Saudaraku, Semoga Allah merahmati & memberikan taufiq-Nya kepada anda

Namun sekali lagi yg perlu ditegaskan bahwa Persatuan & Kesatuan Kaum
Muslimin harus dibangun diatas dasar TAUHIDULLAH ISLAMIYYAH ASH-SHOHIHAH,
AS-SUNNAH NABAWIYYAH & Amal Sholih.

Jika Perpecahan terjadi dikarenakan oleh ditegakkannya Al-Haq maka itu sudah
Sunnatullah sebagaimana Al-Qur’an dijuluki oleh Allah Azza wa Jalla sebagai
AL-FURQON (PEMBEDA/PEMISAH/PEMECAH). Yang dimaksud disini adalah Al-Quran
sebagai pemisah antara Tauhid dgn Syirik, pemecah antara Sunnah dgn Bid’ah,
pembeda antara Amal Sholih dgn Maksiat, pembatas antara Al-Haq dgn
kebatilan, cahaya dari segala macam Syubhat2x & Khurofat2x.

Dimana kita semua ketahui bahwa pada masa awal2xnya da’wah Rasulullah beliau
dikucilkan & dihina oleh kaumnya padahal sebelumnya Rasulullah adalah
termasuk dari keluarga para tokoh & tetua di kaumnya. Kemudian Rasulullah
Berusaha dengan izin Allah swt berhasil memperoleh Persatuan & Kemuliaan
dibawah Panji-panji Tauhidullah, As-Sunnah & Amal Sholih tsb.

Mengenai Etika didalam ber’amar ma’ruf nahi munkar maka hendaknya kita semua
berusaha sekuat tenaga & memohon kepada Allah Jalla wa ‘Ala mentauladani &
bercermin dengan Rasulullah dalam menghadapi kaumnya, Para Shohabat &
tabi’in serta Para Ulama Ahlus-Sunnah dari dahulu hingga sekarang sesuai dgn
zaman mereka yg berbeda-beda. Dimana mereka Tidak pernah mentolerir segala
macam PENYIMPANGAN AQIDAH & USHULUDDIN, namun toleransi & lemah-lembutnya
mereka hanya dibidang ikhtilaf fiqh & furu’ saja selama hal tsb masih dalam
ruang lingkup As-Sunnah dgn dalil-dalil yg jelas & Shohih.

Apakah karena Fatwanya para ‘Ulama Ahlus-Sunnah yang mengatakan “ini sesat,
itu Syirik, ini bid’ah, itu maksiat, ini khurafat, hati2x jauhi syubhat”
dianggap sebagai pemecah belah ummat……..??

Apakah anda ingat bahwa Rasulullah pernah Marah dengan mata melotot & muka
yg memerah disaat beliau mendengar diberanda rumahnya ada bibit-bibit sufi
yg menyatakan bahwa mereka akan berpuasa 1 hari penuh tanpa berbuka & sholat
malam sepanjang malam setiap hari hampir tak pernah tidur. Lalu Rasulullah
menegur mereka dengan menjelaskan bahwa amalan itu tidak benar dan mengajari
mereka amalan yg benar.

Maaf kalau saya tidak setuju dengan anda apabila pengertian dari Etika
Menasihati adalah menurut sudut pandang & persepsi anda sendiri tanpa
tuntunan yg jelas dari As-sunnah & Atsar2x. Menurut saya anda hanya
terprofokasi dengan pendapat2x mereka yg menyelisihi sunnah sehingga anda
akhirnya berperasaan seperti perasaan yg sedang mereka rasakan disaat
kebenaran dijelaskan.

Kita semua berlindung kepada Allah dari keburukan, Kejelekan & Hawa nafsu
diri-diri kita serta berlindung dari godaan syaithon.

Wassalamu’alaikum wr.wb

—–Original Message—–
From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of wandysulastra
Sent: Saturday, April 22, 2006 12:39 PM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: [keluarga-islam] Re: << Kupas “Peringatan thd Kesesatan Jama’ah
Tabligh” >>

Akhina Benny Kurniawan, ana 100% setuju dengan pendapat antum. Tapi
etika dan cara dalam ber-amar ma’ruf nahi mungkar ini pun perlu
diperhatikan. Jangan sampai tujuan antum yang mulia tersebut malah
menimbulkan mudharat yang lebih besar, yaitu perpecahan diantara
kita. Bukankah kita diperintahkan untuk selalu memilih ucapan yang
terbaik dan terbagus dalam berdiskusi?

Allah berfirman.

“Artinya : Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia” [Al-
Baqarah : 83]

Allah memerintahkan kita untuk berlemah lembut dan bersikap halus
dalam berdakwah. Apalagi dalam masalah2 yang terdapat perbedaan
pendapat, berhati2lah jangan sampai melontarkan kalimat2 yang bisa
menyebabkan perpecahan, perselisihan, saling membenci dan saling
menjauhi. Dengan tutur kata yang halus, diharapkan ucapan kita bisa
diterima dan hati pun tidak saling menjauhi, sebagaimana Allah swt
berfirman kepada NabiNya saw.

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu” [Ali-Imran : 159]

Jika saja nabi saw keras dalam berdakwah, tentunya pada masa beliau
Islam tidak akan dapat berkembang dengan pesat.

Semoga dapat direnungi….

Wassalam

— In keluarga-islam@yahoogroups.com, “Benny Kurniawan”
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> Benar sekali apa yg akhi telah dibahas pada Nash-nash dibawah ini..
>
> Jangan sampai kita mengikuti jejaknya Ahlul Kitab (Yahudi &
Nashoro) yg dilaknat Allah diakibatkan mereka menyembunyikan
kebenaran dan membiarkan kebatilan serta kemungkaran merajalela
dengan mesra dimuka bumi Allah ini.
>
> Kita semua sebagai Khalifah Allah dimuka bumi ini hendaknya saling
Amar bil ma’ruf wa Nahi �anil munkar. Sebaik-baik manusia adalah
Rasulullah saw dan sebaik-baik kaum adalah Para shohabat radhiallahu
�anhum ajma’in serta yang mentauladani mereka dengan baik yang
tentunya dengan bimbingan �Ulama yang teguh membela &
memperjuangkan As-Sunnah Nabawiyyah demi kemurnian Agama Allah
�Azza wa Jalla.
>
> Persatuan dan Kesatuan kaum muslimin haruslah dibina diatas
Kebenaran yaitu Tauhidullah (bersih dari Syirik besar maupun kecil)
& As-sunnah (bersih dari bid’ah2x dan maksiat2x), bukannya dibina
diatas kemungkaran & kebatilan yg dilaknat Allah sehingga
mengakibatkan murka Allah berupa bencana mulai dari timur sampai ke
barat yg tiada henti-hentinya silih berganti.
>
> DEMI ALLAH, tidak akan bisa kaum muslimin bisa bersatu & bisa
berjaya kembali sebagaimana Zaman keemasan Islam dimasa Rasululah &
Para Shohabat jika dari dalam diri kita sendiri kita tidak mampu
membersihkan diri dari Syirik, Bid’ah & Maksiat sebagai musuh dalam
selimut didalam tubuh Islam yang harus diberantas segera.
>
> “Ya Allah, berilah hidayah kepada mereka yg belum engkau pahamkan
tentang agama-Mu sehingga mereka bisa selamat didunia & Akhirat
kelak. Engkau adalah Robb mereka & dan hanya kepada Engkaulah kami
kembali.”
>
>
> Wallahu’alam wal Musta’an.
>
>
>
> —–x

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata’ala kepada seluruh
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu
wata’ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang
yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu
sebatas yang engkau mampu.
Yahoo! Groups Links


Responses

  1. assalamualaikum wr..wb…
    saling berdebat tidak ada gunanya, karena akan membuat perpecahan yang disebabkan sok pintar dansok tahu sendiri.
    yang lebih baik jgn suka mengkritik orang lain karena itu adalah dosa yang besar dan termasuk ghibah,dan orang yang ghibah akan dipotong lidahnya diakherat kelak dan semua amal baiknya akan berpindah kpd orang yang dighibahinya.Hati-hatilah wahai saudara ku,jangan lah jadi orang yang bangkrut yaitu orang yang banyak beramal didunia tetapi banyak dosa diakherat karena ghibah tersebut.
    hati-hatilah setan pintar dalam menggoda setiap umat manusia. wassalam….

  2. pantaskah kita banyak mencela saudara muslim kita sendiri, sedang non-muslim atau kafir yang terdiri dari berbagai aliran atau sekte bersatu padu menghancurkan umat islam, sedang kita sibuk sesat-menyesatkan saudara muslim, lalu kapan kita bangkit? lebih baik instropeksi diri, kontribusi apa yang telah kita berikan pada saudara muslim kita sendiri, jangan sibuk melihat keburukan orang lain, yang tahu derajat baik-buruk seseorang adalah Allah SWT. Jika kita pandai melihat kebaikan orang lain, maka lebih pandailah melihat keburukan diri sendiri,itu akan membuat kita rendah hati dan disenangi orang lain

  3. Wahai saudaraku, sadarlah…,kita seiman dan seakidah.

  4. Ass. wr. wb.
    Biarkan saja mereka berkata seperti itu, percuma kita berdebat dengan mereka, karena kembali lagi ke iman, bahwa orang yang senang menejelek-jelekkan orang lain kita perlu pertanyakan lagi keimanaannya. Kita doakan semoga mereka menjadi orang yang beriman, amin

  5. setiap dari diri kita

  6. Menurut ane, kita ini kadang-kadang merasa sok pinter dan merasa sudah baca qur’an dan hadist semuannya padahal satu ayat saja bisa lebih dari beberapa tafsir itupun ayat jumlahnya sudah 6000 ayat lebih, sedangkan untuk memahami qur’an saja kita harus punya 15 cabang ilmu tentang qur’an (sudah tahu belum ilmunya?). Terus masalah hadist jumlahnya yang diketahui saja 600 ribu (baca kisah hidup Imam Buchori) walaupun yang dianggap shohi nggak semuanya, ada yang bilang sekitar 5000 hadist saja yang shohi sedangkan sisanya nggak shohi, padahal semua yang turun dari nabi adalah hadist, diamnya, senyumnya, bahkan buang airnya saja jadi hadist. menurut ane kalau hadist cuma 5000 harusnya Rasulullah s.a.w. termasuk orang yang paling diam seluruh dunia karena kalau beliau bicara atau bergerak cuma sekali saja sehari sudah akan ada hadist shohi sebannyak (23th x 365hari)=8400 an hadist, padahal abu hurairaoh r.a dekat dengan nabi selama 4th saja sudah dapat hadist 5700, jadi mungkin hadist ini jumlahnya yang shohi harusnya sangat banyak tetapi karena kehati-hati-an ulama maka diambil cuma segitu.
    Coba kita cermati lagi da’wa Rasulullah s.a.w. sebelum mi’raj (sebelum perang badar) kayaknya ane kadang2 mikir kayaknya memang harus dari rumah ke rumah, dari hati-ke hati, mendatangi orang2 khusus disamping da’wah di majelis2. Jadi bukan cuma didalam majelis dan mengkoreksi orang lain. Jadi yang perlu digaris bawahi adalah kita harus menghormati saudara kita yang lain, jangan kalau kita nggak tahu (belum sampai ngajinya) sudah main sesatin saja…..wahai saudaraku hati-hati jangan2 inilah yang memang dimaui oleh musuh2 islam. Ayo Intropeksi dan hati-hati…kalau belum tau datengi aja mereka dan tanyakan langsung jadi jangan pakai dalil katanya2. check langsung itu jauh lebih baik dan lebih bijak….

  7. ini blog apaan ya…ingat2 sebentar lagi dhuhur…mari kita persiapkan diri kita sholat dhuhur berjamaah di masjid

  8. Ass.

    Usaha dakwah adalah usaha dengan tidak menggunakan media seperti ini, karena kelihatannya saja memberikan manfaat, Saya mohon untuik tinggalkan cara ini.

    ini tertib dakwah, dan tertib itu buat kita, bukan buat orang lain!

    Wass.

  9. Hindari berbantah-bantah karena hanya akan mengeraskan hati.

    yang lebih penting adalah pikir dan risau

  10. As.Wr.Wb

    Wahai saudaraku, masih banyak dimuka bumi ini yang belum taat kepada perintah Allah SWT. Mari sama-sama kita pikirkan, bekerja, dan berdo’a mohon kepada Allah SWT memberikan taufik, hidayah dan inahNya agar kita semua baik yang ada di darat dan di laut dari ujung barat sampai ujung timur dapat mengamalkan Agama Islam secara sempurna seperti yang di contohkan oleh Baginda Rosulullah SAW. ” AMIN YA ROBBAL ALAMIN”

    Wassalamu’alaikum Wr.Wb

  11. Daripada bid’ah di internet, mending ikutan Forum Informatika di http://forumif.web.id

  12. kita buktikan saja nanti di akhirat bagaimana kedudukuan orang yang di tuduh ahlul bid’ah tersebut di sisi Allah.

    apakah orang-orang yang selalu menggembar-gemborkan sesat kepada orang tersebut lebih mulia di sisi Allah swt? lebih dekat kpd Allah swt? lebih di sayangi Allah swt?

    Nanti di hari tatkala satu per satu orang di suruh melaporkan amal-amalnya di hadapan selurah manusia. sabar saja. inallaha ma’ashobirin…

    kita buktikan saja nanti……..
    dan bagaimana nasib kita? di mana posisi kita?

  13. Apakah orang yang menghina lebih mulia daripada yg di hina.

    semua akan terbukti nanti setelah hari kiamat……

  14. Kalu menurut saya… ? ya gampang-gampang saja enggak usah repot-repot yang penting semuanya itu berdasarka (Al_qur’an dan Hadist) serta ada guru yang mengajarkan, karna kita ini nggak mengerti bahasanya (arab). he.he.he

  15. saya juga heran…. katanya tabligh ini sesuatu yang sesat tapi kok justru banyak ulama-ulama yang ikut ambil bagian dalam tabligh…. bahkan tabligh semakin luas tersebar ke seluruh dunia. bukankah Allah akan menghancurkan yang batil dan menegakkan yang haq… saya mulai yakin bahwa jamaah tabligh ini adalah sesuatu yang haq!!!

  16. assalamu’alaykum wr wb

    semoga antum semua sadar betapa seluruh pendapat antum itu hanya akan menyebabkan diri antum jauh tersesat pada ta’ashub, jika ingin tahu secara haq antum bisa mengetahui dalam tulisan ana PENGAKUAN MANTAN JAMAAH TABLIGH bersama data2 lengkap meliputi percakapan dg tokoh2 tabligh, bahkan ana juga ada MP3 bayan mereka, dialog kami dengan mereka. insya Alloh akan segera ana publikasikan secara umum di web site2 salafy dan tabligh silahkan anda menilai sendiri benarkah apa yg antum semua katakan ?

    wassalamu;alaikum wr wb

  17. aku heran kok ada orang yg model suka mitnah2in orang ya!! setelah aku lihat sendiri dg tetliti kok nggak seperti yg dituduhkan itu malah aku jadi pingin ikutan khuruj insyaAllah niat keseluruh dunia dg sisa umur dan rizqi, semoga Allah terima.

  18. mmm….
    lucu juga …..
    alhamdulillah ana dah ikut tabligh baru 5 tahunan dan insya allah do’a kan ana ntar mo brangkat ke IPB.
    perkara jemaah tabligh di cap sesat ? …..
    apanya yang sesat ya ??

    kalo liat/denger orang berbantahan tuh, jadi ngantuk deh ……
    daaahhhhhhhhhhhhhhhh

  19. Hebat-hebat.Jadi tambah ilmu nih

  20. Allahhu Akbar……….,
    hari ni umat telah jauh dari agama, Masjid sudah seperti anak yatim tidak ada lagi yang perhatikan.
    bagaimana fikir, kerisauan nabi ada dalam diri kita.

    salam untuk teman2 yg lagi gerak seluruh alam
    smoga Allah Swt jadikan asbad hidayah. Amin
    tingkat kan pengorbanan syeih……….. Insya Allah

  21. doakan ana semoga istiqomah dalam usaha dakwah dan tabligh n 4 bulan IPB, amiin

  22. Masya Allah, asyik bilang bid’ah, fitnah orang? maunya apa sihhhhhh? ngukur diri dong, diri sendiri juga gak lebih baik dari yang diomongin. Ntar asyik bid’ahin orang jadi gak punya temannya, anti sosiaL jadinya. Harusnya hidup itu bermasyarakat, menebarkan salam, merisaukan umat dimana2 saat ini banyak yg sudah tidak shalat, apalagi ke mesjid. Ini fikir Rasullullah Saw yg merisaukan bagaimana hari ini semua manusia ini bisa taat kepada Allah dan hidup dalam kemuliaan amal dan agama. Bukannya orang yg sudah ke mesjid difitnah, dibid’ahin, macam udah betul kali. Kalau memang sampean yg suka fitnah itu risau jgn hanya pakai tulisan di media begini. Datang bergerak kerumah2, ke pulau2, kaki2 gunung, lembah2, pesisir. Masih banyak disana manusia yg masih hidup menyembah selain Allah, sembah pohon, patung, sapi, berhala2. Ini tanggung jawab siapa? Kalau sekiranya dulu Rasullullah Saw hanya berdiam diri saja, tidak bergerak keseluruh dunia bersama para sahabat R.a, kira2 sekarang kita org Indonesia ini menyembah apa? Saya ini dulunya penjahat, kriminal. Alhamdulillah asbab ada jamaah yg bergerak datang kepada saya, sekarang Allah beri kekuatan kepada saya utk amal agama. Saya kasihan aja sama teman2 yg suka bid’ah2 itu, ditempat saya tinggal mereka gak punya tetangga, malahan setiap ada acara kerja bhakti bersama masyarakat tidak pernah berbaur. Kok bisa sih hidup kayak gitu? Insyaflah..

  23. ya..ikhwan,standar dakwah apa yg antum pake?bukankah antum pake tertib ilyasiyyin? jangan atas namakan sunnah kalo gitu, attauhid didakwahkan lebih dulu dari yg lain…dan bgmn mungkin antum bisa sampaikan perkara tauhid,sedangkan kalian tidak tahu bagaimana tauhid yg benar? selama antum masih ta’ashub kepada ilyas…! maka antum menyia2kan seluruh sisa umur dan harta kalian, utk suatu perkara yg akan menambah penyakit ummat bertambah parah…!!!
    jika antum mau menerima, maka itu taufiq dari Alloh,namun kalo tidak,maka kami telah menyampaikannya.

  24. saudaraku Umat sedang menderita karena banyak orang berilmu tidak mengamalkan ilmunya, banyak yang tau tapi tidak mnyampaikannya, apa jadinya umat ini kalo para pejuangnya saling mencaci dan memaki hiduplah dalam ukuwah Islamiyah yang di perjuangkan oleh para nabi & sohabatsaling memuliakan sesama muslim. semua niat……Insyaallah. amin

  25. Ya akhii, supaya lebih mantap nih, bisa nggak ditampilkan:

    1. Ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan istilah “salafy”
    2. Hadits2 Rasulullah SAW yang menyebut mengenai istilah atau kata “salafy”
    3. Atsar sahabat yang menyatakan dirinya “salafy”
    4. Perkataan ulama2 sholihin terdahulu yang menyatakan dirinya (bukan orang lain) “salafy”.

    Jazaakallahu

  26. dari pada kita saling memaki dan menghina mendingan kita saling introspeksi deh

  27. ass tuan tuan banyak banyak istigfar aja semua nya kusus nya sala fykir itu

  28. Santai Aja Bung ! Coba Yang Ini Deeh !!!

    Orang Hindu Sangat Yakin Sama Agamanya !
    Orang Tiong hua Sangat Yakin Sekali Sama Ajaranya Orang Kristen pun Sangat yakin terhadap Agamanya !

    Tapi ada orang non muslim masuk islam dikarnakan dia tidak menutup diri lalu mengkaji al-Qur’an, membuka akal dan fikiranya untuk menerima yang benar dan diserap oleh akal fikiranya lalu mereka berkata ISLAM BUKAN SEKEDAR KEYAKINAN, TETAPI DIA ADALAH TUNTUNAN HIDUP YANG SUPER LENGKAP YANG MENGATUR SEMUA ASPEK KEHIDUPAN.

    saya tidak tega mengatakan sesat kepada orang yg rela mengorbankan waktu, harta dan keluarga demi mengajak orang untuk beramal sholeh.
    Tapi sayangnya mereka ( Jama’ah Tabligh ) tidak mau membahas ilmu yg di anggap hanya akan memecah belah umat. INI SANGAT BAHAYA. MEREKA ( JT ) MENGENYAMPINGKAN ILMU DEMI SEBUAH PERSATUAN, ILMU DAN AMAL SHOLEH TIDAK BISA DI PISAHKAN.

    KALAU BEGITU CARANYA ILMU AKAN BERANGSUR-ANGSUR MENGHILAN, YANG ADA HANYA KEYAKINAN ATAU AGAMA YANG INSTAN.

    MA’AF SAYA ADALAH MANTAN KARKUN DI CIBIRU BANDUNG SERING JUGA KE MARKAS ANTAPANI.

  29. Maaf Mas, nggak semua orang yang pernah keluar atau cuma sering ke markas bisa dibilang karkun, bahkan banyak orang yang bilang dirinya karkun masih nggak paham apa itu tabligh. Karena Ilmu bukan urusan di dalam Jamaah Tabligh tapi urusan infirodi, jadi kalau orang nggak mau nuntut ilmu bukan salah Jamaah tablighnya tapi salah pribadinya sendiri. Dan da’wah sebenarnya adalah milik Rasulullah saw dengan sebenar benar da’wah, jadi hari ini siapapun sehebat apapun dia paling-paling paham da’wah ini seper sekian juta dari da’wah yang sebenarnya…ya jadi nggak perlu lah saling menyalahkan dan saling menghujat wong kita ini sama-sama nggak paham ibarat orang buta mengejek orang buta ya jadinya lucu….sehingga yang tertawa musuh-musuh islam sendiri…siapa sih yang sekarang paham agama islam 100%? paham lho bukan tahu…karena buktinya sekarang ini nggak ada satupun contoh orang islam atau organisasi islam pun yang bisa dicontoh 100% kecuali Nabi dan Sahabat. maka marilah kita sama-sama intropeksi diri dan berusaha mengamalkan & mengembangkan serta menyebarkan Islam yang kita cintai ini…wass

  30. Bung Heri, Menurut pengamatan saya kepada teman-teman yang dakwah keliling dari masjid ke masjid atau orang bilang JT (Jamaah Tabligh) tentang keilmuan mereka adalah sebagai berikut :
    1. Para remaja dan pemuda yang kemudian mendapat hidayah-Nya lewat dakwah JT banyak di antara mereka masuk pondok pesantren belajar tahfidz maupun ‘alim.

    2. Bapak-bapak penjual sayur, tukang becak, mantan preman dll., (latar belakang mereka rata-rata awam soal agama) yang sekarang tergabung dalam dakwah JT saya liat anak-anaknya pada mondok di pesantren ada yang sudah hafidz Qur’an dan alim dalam ilmu hadits dan ilmu Qur’an

    Bukankah ini suatu perbaikan nyata akan diri ummat Islam, jika ini terjadi menyeluruh di berbagai kalangan ummat ini maka kejayaan Islam akan segera datang kembali.

    Afwan ya akhi, kalau mau melihat kekurangan masing-masing harokah islamiyah yang ada maka akan jelas kelihatan, saya melihat bid’ah dan bid’ah di tubuh Syalafi, Jamaah Tabligh, Ikhwanul Muslimin, Muhammadiyah, Nahdatul Ulama dll.

    Marilah kita bahu membahu memperbaiki citra ummat ini bersama-sama dengan saling tausyiah di antara kita secara bil hikmah, santun, kalau anda mau melotot pastikan bahwa dengan dipelotot itu orang akan menjadi mau beramal salih.

    Afwan bukan berarti saya membela JT, bahkan kalau ada orang yang menjelek-jelekkan Syalafi sekalipun akan saya bela mati-matian karena mereka adalah pejuang-pejuang Islam yang militan.

    Marilah sama-sama kita tegakkan kalimatullah di muka bumi ini….

    Jazakallohu khoiron katsiro
    Hamba Alloh yang dhoif.

  31. syg skl JT hny panggilan orang terhadap org yng suka silaturahim n i’tikaf. sebenanya mrk (gol tabligh g pernah menyebut diri sbg jamaah tabligh tabligh tapi kat ust yang bukan tabligh oarng 2 yg mengaku salfy sebenarnya buka benar benar salfy tetapi WAHABI kt kakek saya wahaby itu seneg ngowah-ngowahi sunnah e nabi(sukanya ngurangi sunnahnya nabi).kalupun bnr2 salfy itu maka g akan sombong bhw mrk adalah ahli surga.eh mas yg ngaku salafy th g umar ra saj yg amalnnya begitu bnyk msh berandai andai jd rumput /kayu karena takut msuk neraka.Lha kok smpyn sudah ngaku 1 golongan dr 73 golongan yg akan msuk surga yng lain nearka.man sikap hikmah sampeyan.katanya ngaku umat nabi.dakwah di internet jug g pernah diajarakn.trus ngapain jg smpyn bwt blog.ini bid’aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah. hayo komentar / silahkan kirim k maill ane.

  32. kasian umat menderita kalo dai nya begini

  33. Allah SWT yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Yang tidak ada satupun yang berhak disembah dan dimintai pertolongan kecuali hanyalah Allah SWT.

    Tidak ada yang bisa memberikan manfaat dan madharat tanpa izin Allah SWT.

  34. Masya Allah benar tuh tuan

  35. Kita semua percaya kan pada Allah SWT, kenapa kita harus terus berdebat tentang jemaah tabligh, sampai-sampai mereka dicap sesat. Kalau memang saudara-saudara yang mulia percaya dan yakin seyakin-yakinnya kepada Allah SWT mengapa tidak bermohon petunjuk kepadaNya , Jika memang pekerjaan tersebut sesat maka mohon hindarkan dari padanya, tetapi jika pekerjaan tabligh yang dilakukan oleh saudara-saudara jemaah tabligh kita itu benar, maka mohon kepada Allah SWT agar kita dapat dilibatkan dalam usaha tersebut. Serahkan segala urusan kepada Allah SWT dengan meminta petunjuk dariNya, saya yakin kalau niat kita baik dan ikhlas Insyaallah memberikan kita petunjuk, daripada kita harus terus berpolemik dan bahkan menuduh saudara kita sesat. Insyaallah Allah SWT memberikan yang terbaik buat kita yang membela agama Allah. Wassalamualaikum Wr. Wb.

  36. katanya nggak ada jalan yang membuat selamat dunia akhirat kecuali mengikuti sunnah Rasulullah Salallahu Alaihi wa Salam. Kenapa sunnahnya si Ilyas yang diikuti?????????

  37. Bersihkan hati.

    Allah SWT yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Yang tidak ada satupun yang berhak disembah dan dimintai pertolongan kecuali hanyalah Allah SWT.

    Tidak ada yang bisa memberikan manfaat dan madharat tanpa izin Allah SWT.

  38. seharusnya JT mengamalkan point kedua dari enam sifatnya dengan mengikuti sunnah Rasulullah Salallahu Alaihi wa Salam. Bukan mengadakan bid’ah baik dalam masalah ilmu, amal maupun dakwah.

  39. doain saya biar dapat hidayah,memang kelompok sy org nya byk sok tau dan merasa sudah dekat dengan Allah SWT

  40. merupakan kewajiban bagi seorang muslim untuk mendoakan saudaranya dalam kebaikan. Yang jadi masalah terkadang seseorang terlalu fanatik dengan kelompoknya dan mendahulukan hawa nafsunya sehingga menolak kebenaran yang datang dari Allah dan rasulnya melalui lisan saudaranya yang mengharapkan kebaikan dalam agamanya

  41. @abu kholil
    Seharusnya JT…?

    Antum telah membuat kelompok yang baru.
    Emang antum sudah mengamalkan sifat yang kedua itu?
    Emang sifat ke 2 itu apaan?

    Beraninya di website saja….

    Wahai ummat Islam jika mau da’wah, ta’lim, ‘amal….
    jangan lewat website… guru2 dan ustadz2 kalian pun tidak mencontohkan.

    Tobatlah! Datangi ustadz2 atau ulama2 yang ahlussunnah…

    Kalau mo da’wah / ta’lim, tiru orang terdahulu… datangi orangnya secara langsung, face2face… sudah siapkah Antum2 semua dengan kesabaran sebagaimana Nabi ketika ditolak, atau jangan2 ada kebanggaan ketika nasehat antum diterima.

    Kalau cuma website mah… nggak ada apa2nya…

    Manhaj ummat Islam akan berubah.. sedangkan ummat tidak menyadarinya.

  42. kalau hanya sekedar face to face tukang kredit juga keliling face to face. Tapi apa yang disampaikan ya akhi? Hanya barang dagangannya! Apakah yang disampaikan JT syariat Islam yang diajarkan rasulullah Shalallahu Alaihi wa Salam atau syariatnya M. Ilyas. Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Salam memulai dakwahnya dengan Tauhid. JT dakwahnya apa???? Bagaimana mau mendakwahkan Islam kalau da’inya jahil ilmu agama? Benar juga himbauan antum untuk ngaji kepada Ulama Ahlu Sunnah, jangan belum ada ilmu mau berdakwah. Udah sesat nanti bisa nyesatin orang.

  43. saudaraku,seiman dan seaqidah,kt semua muslim bersaudara,yang di ikat dg satu kalimah laailaahaillallah,ingatlah,perdebatan tdk ada ujung pangkalnya,bahkan sampai hr qiamat.skrg lbh baik kt sama2 satukan fiqir dan tujuan ,yaitu untk menyelamatkan islam yg skrg lg terpuruk,mr kita benahi rmh kt yg skrg ini lg bocor atapnya,dindingnya sdh bnyk yg keropos,tiang2nya sdh bynk yg mau tumbang,sdgkan musuh2 kt hr ini bergentayangan mau menyerang kt,dan kt hanya sibuk mengurus isi rmh kt itu.lihat keadaan yg nyata skrng .dmn musuh2 kt menyerang dg tampilan2 pornografi,porno aksi,belum lg pemurtadan terjadi dmn2 dg terang terangan tanpa ada yg mau ambil perduli.ini semua salah siapa,krn kt umat islam hr ini terlalu sibuk dg urdunya,dan sibuk dg mencaci maki saudaranya,salng salah menyalahkn satu sama lainnya,belum lg brp bnyk orang2 islam yg belum sholat,belum mau sholat kemasjid,slihatlah mesjid2 kt skrg,banyak yg ksng kerontang,bhkn yg lbh tragis ada mesjid skrg,yg sdh jadi sarang kambing dan ayam.saudaraku,ini adalah pr2 kt.

  44. dulu saya ahli maksiat. musik n narkoba pergaulan saya. alhamdulillah saya diajak khuruj dan sekarang sy bs jaga sholat 5 waqtu berjemaah dan alhamdulillah skrg sayapun coba menghapal alquran walaupun br 5 juz. apakah krn ikut jemaah tabligh saya menjadi sesat?

  45. syetan dilaknat karena ia merasa lebih baik dr Adam as. rasululah sabdakan tak akan masuk sorga barangsiapa yg didalam hatinya ada kesombongan walaupun sekecil zarroh. marilah kt mohon ampun kpd Allah krn kita ini telah dzolim kpd diri kita dan saudara kita. semoga ALLAH tetap berikan hidayah kepada kita dan semoga Allah satukan hati-hati kaum muslim amin.

  46. Sombong adalah tidak mau menerima kebenaran dari Al Qur’an dan As Sunnah. Apabila telah sampai kepada antum hujjah dari Al Qur’an dan As Sunnah apalagi disampaikan oleh para ulama janganlah antum menolaknya dengan perasaan dan hawa nafsu. Syaitan lebih suka kepada ahli bid’ah ketimbang pelaku maksiat seperti yang dikatakan Sufyan Ats Tsauri Rahimahullah. Bersatunya kaum muslimin hanya ada diatas Tauhid dan Sunnah bukan syirik dan bid’ah.

  47. Setiap Kesesatan Di Neraka
    Minggu, 3 Juni 2007 14:51:38 WIB

    SETIAP KESESATAN DI NERAKA

    Oleh
    Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi Al-Atsari

    Ungkapan yang pasti benarnya yang disampaikan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tersebut terasa musykil dalam benak banyak orang jika mereka dihadapkan kepadanya ketika membuat atau melakukan bid’ah. Dimana seseorang menjawab dengan rasa tidak senang : “Apakah karena bid’ah yang kecil ini saya di neraka?”

    Untuk menjelaskan masalah ini dan jawaban terhadap kemusykilan tersebut dapat kita cermati dari dua hal sebagai berikut.

    Pertama : Sesungguhnya di antara akidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah, ”Kita tidak menempatkan seseorang dari ahli kiblat tentang surga atau neraka”. Demikain ini dikatakan oleh Abu Ja’far Ath-Thahawi dalam kitab Aqidah Ath-Thahawiyah (hal.378) yang disyarahkan oleh Ibnu Abul Izz Al-Hanafi.

    Jadi, sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Setiap kesesatan di neraka” merupakan ancaman yang terdapat dalam banyak hadits dan ayat Al-Qur’an.

    Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata [1] : “Seseorang yang berilmu terkadang menyebutkan ancaman terhadap sesuatu yang dilihatnya sebagai perbuatan dosa, padahal dia mengetahui bahwa orang-orang yang menakwilkannya [2] diampuni dan tidak terkena ancaman. Tetapi dia menyebutkan hal tersebut untuk menjelaskan bahwa perbuatan dosa mengakibatkan mendapat siksa. Dia hanya mengingatkan menghalangi orang dari perbuatan dosa”.

    Kedua : Bahwa Ibnu Taimiyah dalam Fatawanya (IV/484) berkata : “Karena nash-nash ancaman [3] bentuknya umum, maka kita tidak menyatakan dengannya kepada orang tertentu bahwa dia termasuk penghuni neraka. Sebab kemungkinan tidak berlakunya hukum yang ditetapkan pada orang yang melakukannya karena adanya penghalang yang kuat, seperti karena taubat, musibah yang menghapuskan dosa, atau syafa’at yang diterima, dan lain-lain”.

    Jadi sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Setiap kesesatan di neraka” adalah sifat terhadap amal yang dilakukan seseorang dan sifat dari buah amal yang dilakukannya jika tidak disusuli dengan taubat dan meninggalkannya.

    Kemudian ungkapan : “… di neraka” tidak mengharuskan kekal di neraka atau lama di dalamnya. Tetapi seseorang akan masuk neraka sesuai maksiat yang diperbuatnya, baik bentuknya bid’ah atau yang lain.

    Berdasarkan hal ini, berlaku hukum lain, yaitu menghalalkan sesuatu yang dilarang dalam agama. Maka siapa yang menghalalkan bid’ah atau yang lainnya dari bentuk-bentuk maksiat dengan menghalalkan dalam hatinya padahal dia mengetahui dan mengakui bahwa sesuatu yang dilakukan tidak ada dasarnya dalam Sunnah, bahkan dia mengetahui, bahwa ia mengoreksi syari’at [4], maka ketika itulah dia “di neraka” karena dia kufur. Semoga Allah melindungi kita dari neraka.

    At-Thahawi dalam kitabnya Aqidah yang disarahkan Ibnu Abul Izzi (hal. 316) berkata, “Kita tidak mengkafirkan seorang ahli kiblat yang berbuat dosa selama dia tidak menghalalkan perbuatan dosa tersebut”.

    Dan tidak syak bahwa bid’ah adalah dosa yang sangat jelas dan maksiat yang paling nyata [5]. Dan bahwa dalil-dalil yang mengecamnya dan memerintahkan untuk menjauhinya banyak sekali.

    Kesimpulannya, bahwa pendapat-pendapat yang batil, bid’ah dan diharamkan yang bernuansa menafikan sesuatu yang telah ditetapkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam atau menetapkan sesuatu yang dinafikannya, atau memerintahkan sesuatu yang dilarangnya, atau melarang sesuatu yang di perintahkannya, maka kebenaran dikatakan kepadanya dan disampaikan kepadanya ancaman yang disebutkan dalam nash-nash yang ada. Demikianlah yang dikatakan oleh Ibnu Abul Izz Al-Hanafi dalam Syarah Aqidah Ath-Thahawiyah (hal.318). [6]

    [Disalin dari kitab Ilmu Ushul Al-Fiqh Al-Bida’ Dirasah Taklimiyah Muhimmah Fi Ilmi Ushul Fiqh, edisi Indonesia Membedah Akar Bid’ah,Penulis Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid Al-Halabi Al-Atsari, Penerjemah Asmuni Solihan Zamakhsyari, Penerbit Pustaka Al-Kautsar]
    __________
    Foote Note
    [1]. Majmu Al-Fatawa XXIII/305
    [2]. Lihat “Antara Membuat Bid’ah dan Ijtihad” yang akan disebutkan dalam Bab III Pasal 1 dalam buku ini.
    [3]. Lihat Al-Hujjah II/71 oleh Ash-Shabuni
    [4]. Lihat Bab I (pengantar), Kesempurnaan dan Kecukupan Syari’ah.
    [5]. Lihat Bab III Pasal 4 “Antara Bid’ah dan Maksiat”
    [6]. Disini kami ingin menyebutkan bahwa saya tidak melihat karya ulama yang menjelaskan kajian pada pasal ini, menurut hasil telaah saya dari berbagai buku rujukan. Mudah-mudahan saya mendapatkan taufiq kepada kebenaran dalam tulisan saya ini, dan Allah adalah yang memberi petunjuk kepada jalan kebenaran. Kemudian saya melihat isyarat-isyarat tentang sub kajian ini dalam Manhaj Al-Asya’riyah fil Aqidah : 73-79 Karya Safar Al-Hawali.
    © copyleft almanhaj.or.id
    seluruh artikel dan tulisan di situs almanhaj.or.id dapat disebarluaskan, dengan mencantumkan sumbernya dan tetap menjaga keilmiahan
    Situs almanhaj.or.id tidak memiliki hubungan apapun dengan situs lainnya

  48. Sebab-Sebab Bid’ah
    Sabtu, 2 Juni 2007 06:58:18 WIB

    SEBAB-SEBAB BID’AH

    Oleh
    Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi Al-Atsari

    Bukan hal yang samar bagi setiap orang, bahwa setiap kejadian memiliki sebab, yang dengannya dapat diketahui benar atau salahnya. Adapun sebab terjadinya bid’ah dengan berbagai ragam bentuknya adalah kembali kepada tiga hal. [1]

    Pertama : Kebodohan Tentang Sumber Hukum Dan Cara Pemahamannya
    Sumber hukum syar’i adalah Al-Qur’an dan Hadits dan apa yang diikutkan dengan keduanya berupa Ijma dan Qiyas. Tetapi qiyas tidak dapat dijadikan rujukan dalam hukum ibadah. Sebab di antara rukun dalam qiyas adalah bila ada kesamaan alasan hukum dalam dalil pokok dengan hukum cabang yang diqiyaskan, padahal ibadah semata-mata didirikan berdasarkan peribadatan murni.

    Sesungguhnya bentuk kesalahan yang menyebabkan munculnya bid’ah adalah karena kebodohan tentang Sunnah, posisi qiyas dan tingkatannya, juga tentang gaya bahasa Arab.

    Kebodohan terhadap hadits mencakup kebodohan tentang hadits-hadits shahih dan kebodohan menggunakan hadits-hadits dalam penentuan hukum Islam. Dimana yang pertama berimplikasi kepada hilangnya hukum, padahal dasar hukumnya adalah hadits shahih, sedang yang kedua berdampak pada tidak dipakainya hadits-hadits shahih dan tidak berpedoman kepadanya, bahkan digantikan posisinya dengan argumen-argumen yang tidak dibenarkan dalam syari’at.

    Sedangkan kebodohan terhadap qiyas dalam penentuan hukum Islam adalah yang menjadikan ulama fikih generasi khalaf yang menetapkan qiyas dalam masalah-masalah ibadah dan menetapkannya dalam agama terhadap apa yang tidak terdapat dalam hadits dan amal, padahal banyaknya kebutuhan untuk mengamalkannya dan tidak ada yang menghalanginya.

    Adapun kebodohan tentang gaya bahasa Arab adalah yang menyebabkan dipahaminya dalil-dalil bukan pada arahnya. Demikian itu menjadi sebab adanya hal baru yang tidak dikenal generasi awal.

    Sebagai contoh adalah pendapat sebagian manusia tentang hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

    “Artinya : Jika kamu mendengar orang adzan maka katakanlah seperti apa yang dikatakannya kemudian bershalawatlah kepadaku” [Hadits Riwayat Muslim]

    Mereka menganggap hadits tersebut sebagai perintah kepada orang yang adzan untuk membaca shalawat setelah selesai adzan, dan beliau memintanya untuk mengeraskan suaranya, sehingga hadits ini dijadikan dalil disyariatkannya bershalawat dengan suara yang keras. Mereka mengarahkan arti perintah bershalawat kepada orang yang adzan dengan alasan bahwa pembicaraan hadits untuk umum kepada semua kaum muslimin, sedangkan orang yang adzan masuk di dalamnya. Atau bahwa ungkapan “ Jika kamu mendengar” mencakup kepada orang yang adzan karena dia juga mendengar adzannya sendiri!

    Kedua penakwilan tersebut adalah disebabkan kebodohan tentang gaya bahasa. Sebab permulaan hadits tidak mencakup perintah kepada orang yang adzan, dan akhir hadits datang sesuai dengan awalnya, sehingga tidak mencakup juga kepada orang yang adzan.

    Sesungguhnya ulama qurun awal berijma (bersepakat) bahwa mengetahui karakteristik bahasa Arab untuk pemahaman Al-Qur’an dan Hadits adalah sebagai syarat dasar dalam kebolehan untuk berijtihad dan menyimpulkan dalil-dalil syar’i.

    Adapun kebodohan tentang tingkatan qiyas dalam sumber hukum Islam, yaitu qiyas boleh dipakai apabila tidak ada hadits dalam masalah tersebut, kebodohan akan hal ini mengakibatkan suatu kaum melakukan qiyas padahal terdapat hadits yang kuat, namun mereka tidak mau kembali kepadanya sehingga mereka terjerumus ke dalam bid’ah.

    Bagi orang yang mencermati berbagai pendapat ulama fiqih niscaya dia mendapatkan banyak contoh tentang hal ini. Dan yang paling dekat adalah apa yang dikatakan sebagian orang dalam mengqiyaskan orang yang adzan dengan orang yang mendengarnya dalam perintah membaca shalawat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah adzan. Padahal pendapat hadits yang sangat jelas mengenai hukum tersebut sebagaimana telah disebutkan, sedangkan hadits harus di dahulukan atas qiyas. Sebab redaksai, “Jika kamu mendengar adzan … (sampai akhir hadits)” menunjukkan kekhususan perintah membaca shalawat setelah adzan hanya kepada orang yang mendengar adzan.

    Kedua : Mengikuti Hawa Nafsu Dalam Menetapkan Hukum
    Orang yang terkontaminasi hawa nafsunya bila memperhatikan dalil-dalil sayr’i, dia akan terdorong untuk menetapkan hukum sesuai dengan selera nafsunya kemudian berupaya mencari dalil yang dijadikan pedoman dan hujjah.

    Artinya, dia menjadikan hawa nafsu sebagai pedoman penyimpulan dalil dan penetapan hukum. Demikian itu berarti pemutarbalikan posisi hukum dan merusak tujuan syari’at dalam menetapkan dalil.

    Mengikuti hawa nafsu adalah akar dasar penyelewengan dari jalan Allah dan lurus. FirmanNya.

    “Artinya : Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah seikitpun?” [Al-Qashash : 50]

    Fakta membutktikan bahwa akibat mengikuti hawa nafsu menjadikan berbagai peraturan dalam agama menjadi pudar dan setiap kebaikan menjadi terhapuskan.

    Bid’ah karena mengikuti hawa nafsu adalah bentuk bid’ah yang paling besar dosanya di sisi Allah dan paling besar pelanggarannya terhadap kebaikan. Sebab betapa banyak hawa nafsu yang telah merubah syari’at, mengganti agama dan menjatuhkan manusia ke dalam kesesatan yang nyata.

    Ketiga : Menjadikan Akal Sebagai Tolak Ukur Hukum Syar’i.
    Sesungguhnya Allah menjadikan akal terbatas penalarannya dan tidak menjadikannya sebagai pedoman untuk mengetahui segala sesuatu. Sebab ada beberapa hal yang sama sekali tidak terjangkau oleh akal dan ada pula yang terjangkau hanya sebatas lahirnya saja dan bukan substansinya. Dan karena keterbatasan akal, maka hampir tidak ada kesepahaman tentang hakikat yang diketahuinya. Sebab kekuatan dan cara pemahaman orang berbeda-beda menurut para peniliti.

    Maka, dalam sesuatu yang tidak dapat dijangkau akal dan penalaran, menusia harus merujuk kepada pembawa berita yang jujur yang dijamin kebenarannya karena mu’jizat yang dibawanya. Dia adalah seorang rasul yang dikuatkan dengan mu’jizat dari sisi Allah Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu yang Maha cermat dengan apa yang Dia ciptakan.

    Atas dasar ini Allah mengutus para rasulNya untuk mejelaskan kepada manusia apa yang diridhai Pencipta mereka, menjamin kebahagiaan mereka, dan menjadikan mereka memperoleh keberuntungan dalam kebaikan dunia dan kebaikan di akhirat.

    Sesungguhnya sebab-sebab terjadinya bid’ah yang kami sebutkan diatas telah tercakup semua sisinya dan terpadunya pokok-pokoknya dalam hadits.

    “Artinya : Akan mengemban ilmu ini dari setiap generasi, orang-orang yang adil di antara mereka yang akan menafikan orang-orang yang ekstrim, dan ajaran orang-orang yang melakukan kebatilan serta penakwilan orang-orang yang bodoh” [2]

    Ungkapan “ perubahan orang-orang yang ekstrim” mengisyaratkan kepada sikap fanatik dan belebihan. Sedang ungkapan “ajaran orang-orang yang melakukan kebatilan “ mengisyaratkan kepada yang menganggap baik mendahulukan akal dan mengikuti hawa nafsu dalam menetapkan hukum syar’i. Lalu ungkapan “penakwilan orang-orang yang bodoh” mengisyaratkan kepada kebodohan dalam sumber-sumber hukum dan cara pemahamannya dari sumber-sumbernya.

    [Disalin dari kitab Ilmu Ushul Al-Fiqh Al-Bida’ Dirasah Taklimiyah Muhimmah Fi Ilmi Ushul Fiqh, edisi Indonesia Membedah Akar Bid’ah,Penulis Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid Al-Halabi Al-Atsari, Penerjemah Asmuni Solihan Zamakhsyari, Penerbit Pustaka Al-Kautsar]
    __________
    Foote Note
    [1]. Lihat Kitab Al-Bid’ah, karya Syaikh Mahmud Syaltut : 17-36
    [2] .Hadits hasan Lihat Isryad As-Sari I/4 oleh Al-Qasthallani dan Al-Hiththah oleh Shiddiq Hasan Khan : 70
    © copyleft almanhaj.or.id
    seluruh artikel dan tulisan di situs almanhaj.or.id dapat disebarluaskan, dengan mencantumkan sumbernya dan tetap menjaga keilmiahan
    Situs almanhaj.or.id tidak memiliki hubungan apapun dengan situs lainnya.

  49. Jama’ah Tabligh Adalah Orang Yang Membuat Bid’ah Serta Pelaku Tarikat
    Sabtu, 12 Februari 2005 08:21:25 WIB

    FATWA PARA ULAMA SUNNAH TENTANG JAMA’AH TABLIGH-5/5-

    Disusun oleh.
    Syaikh Rabiâ bin Hadi Al Madkhali.

    FATWA SYAIKH ‘ALAAMAH ABDUR RAZZAQ ‘AFIFI
    Syaikh ditanya tentang khuruj Jamaah Tabligh dalam rangka mengingatkan manusia kepada keagungan Allah. Maka Syaikh berkata :

    “Pada kenyataannya, sesungguhnya mereka adalah mubtadi’ (orang yang membuat bid’ah) yang memutar balikkan serta pelaku tarikat (ajaran) Qadariyah dan lainnya. Khuruj mereka bukanlah di jalan Allah, akan tetapi di jalan Ilyas (pendiri Jamaah Tabligh-pent), mereka tidak mengajak kepada kitab dan sunnah, akan tetapi mengajak kepada Ilyas Syaikh mereka di Bangladesh.

    Adapun khuruj dengan tujuan dakwah kepada Allah, itulah khuruj di jalan Allah, dan ini bukan khurujnya Jamaah Tabligh.

    Saya mengetahui Jamaah Tabligh sejak zaman dahulu, mereka itu adalah pembuat bid’ah di manapun mereka berada, di Mesir, di Israil, di Amerika, di Saudi, semua mereka selalu terikat dengan syaikh mereka yaitu Ilyas”.

    [Fatawa dan Rasail oleh samahatu syeikh Abdur Razzaq ‘Afifi (1/174)]

    FATWA SYAIKH SHALIH BIN FAUZAN AL-FAUZAN
    Syaikkh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan telah ditanya : “Apakah pendapat Syaikh tentang orang yang keluar (khuruj) ke luar Kerajaan Saudi untuk berdakwah, sedangkan mereka belum pernah menuntut ilmu sama sekali, dan mereka memberikan motivasi untuk itu, dan mereka elu-elukan syi’ar yang aneh, dan mendakwakan sesungguhnya siapa yang keluar di jalan Allah untuk berdakwah, maka Allah akan memberinya ilham. Mendakwakan sesungguhnya ilmu itu bukanlah syarat yang penting.

    Tentu Syaikh mengetahui bahwa di luar kerajaan Saudi ini akan ditemukan aliran-aliran dan agama-agama serta pertanyaan-pertanyaan yang akan dilontarkan kepada si dai.

    Tidakkah Anda melihat wahai Syaikh yang mulia, sesungguhnya orang yang keluar di jalan Allah itu harus mempunyai senjata agar bisa menghadapi masyarakat, terkhusus di timur Asia, dimana mereka memerangi / membenci pembaharu dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab? Saya mohon jawaban atas pertanyaan saya ini agar manfaatnya menyebar.”

    Jawaban.
    Khuruj (keluar) di jalan Allah, bukanlah khuruj yang mereka maksudkan sekarang. Khuruj (keluar) di jalan Allah adalah keluar untuk berperang. Adapun apa yang mereka namakan dengan khuruj itu, sesungguhnya ini adalah bid’ah yang tidak pernah datang dari salaf.

    Seorang keluar untuk berdakwah kepada Allah, tidaklah dibatasi pada hari-hari tertentu, akan tetapi berdakwah kepada Allah sesuai dengan kesempatan dan kemampuannya, tanpa harus terikat dengan jamaah atau terikat dengan empat puluh hari atau kurang atau lebih.

    Dan begitu juga, di antara yang wajib atas seorang dai, ia haruslah mempunyai ilmu, seseorang tidak boleh berdakwah kepada Allah sedangkan ia bodoh (tidak berilmu), Allah berfirman :

    “Artinya : Inilah jalanku, yang aku mengajak kepada Allah di atas pengetahuan”

    Yaitu atas ilmu, karena seorang dai mesti mengetahui apa yang akan didakwahinya, berupa hukum-hukum yang wajib, yang sunat, yang haram dan yang makruh. Dia harus mengetahui apa itu syirik, maksiat, kekufuran, kefasikan, kemaksiatan. Dan harus mengetahui tingkat-tingkat pengingkaran, dan bagaimana cara mengingkari.

    Khuruj yang menyebabkan disibukan dari menuntut ilmu adalah perkara yang batil (salah), karena menuntut ilmu itu adalah fardu (kewajiban), dan ilmu itu tidak bisa didapatkan kecuali dengan cara belajar, tidak akan didapatkan dengan cara ilham, ini merupakan khurafat sufi yang sesat, karena amal tanpa ilmu adalah kesesatan. Dan tentu meraih ilmu tanpa belajar adalah angan-angan yang salah.

    [Dari kitab Tsalatsu Muhadharat fil Ilmi Wad Da’wah]

    [Diterjemahkan oleh : Muhammad Elvi Syam, Dai dan Penerjemah di Islamic Dawa & Guidance Center di Hail. K.S.A, Dari kitab Tsalatsu Muhadharat fil Ilmi Wad Da’wah]
    © copyleft almanhaj.or.id
    seluruh artikel dan tulisan di situs almanhaj.or.id dapat disebarluaskan, dengan mencantumkan sumbernya dan tetap menjaga keilmiahan
    Situs almanhaj.or.id tidak memiliki hubungan apapun dengan situs lainnya.

  50. Jama’ah Tabligh Tidak Berdiri Berdasarkan Kitabullah Dan Sunnah RasulNya
    Jumat, 10 Desember 2004 14:08:37 WIB

    FATWA PARA ULAMA SUNNAH TENTANG JAMA’AH TABLIGH-4/5-

    Disusun oleh.
    Syaikh Rabi bin Hadi Al Madkhali.

    FATWA SYAIKH ‘ALAAMAH MUHAMMAD BIN IBRAHIM ALI SYAIKH
    Fatwa Syeikh ‘Alaamah Muhammad bin Ibrahim Ali Syeikh tentang tahdzir peringantan) dari jamaah tabligh.

    “Dari Muhammad bin Ibrahim kepada hadapan pangeran Khalid bin Su’ud, pimpinan kantor kerajaan yang terhormat, assalamu’alikum warahmatullah wabarakatu dan selanjutnya :

    Sungguh saya telah menerima surat Pangeran (no : 36/4/5-d, tertanggal 21/1/1382 H) beserta lampirannya, hal itu adalah harapan yang diangkat kepada hadapan dipetuan agung Raja yang terhotmat, dari Muhammad Abdul Majid Al Qadiri, Syah Ahmad Nurani, Abdus Salam Al Qadiri dan Su’ud Ahmad Ad Dahlawi, sekitar permohonan mereka minta bantuan untuk proyek organisasi mereka yang mereka namakan (Kuliah Da’wah Tabligh Al Islamiyah) dan begitu juga buku-buku kecil yang dilampirkan bersama surat mereka. Saya mengemukakan kepada hadapan Pangeran, bahwasanya organisasi ini tidak ada kebaikan di dalamnya, karena sesungguhnya ia adalah organisasi bid’ah dan sesat. Dan dengan membaca buku-buku kecil yang dilampirkan dengan surat mereka, maka kami telah menemukan buku-buku itu mengandung kesesatan, bid’ah dan dakwah (ajakan) kepada mengibadati kubur dan syirik. Hal itu adalah perkara yang tidak mungkin didiamkan. Oleh karena itu kami insya Allah akan membalas surat mereka dengan apa yang mungkin menyingkap kesesatan mereka dan membantah kebatilan mereka. Dan kita mohon kepada Allah semoga Dia menolong agama-Nya, dan mengangkat kalimat-Nya, wassalamu’alikum warahmatullah”. [S-M-405 pada tanggal 29/1/1382H].

    [Rujuklah ke Kitab : Alqaulul Baligh fit Tahdzir Min Jamaatit Tabligh, oleh Syeikh Hamud At Tuwaijiri halaman : 289]

    FATWA SYAIKH ALAAMAH MUHAMMAD NASHIRUDDIN AL-ALBANI
    Fatwa Syeikh Alaamah Muhammad Nashiruddin Al Albani tentang Jamaah Tabligh.

    Beliau pernah ditanya :

    “Apakah pendapat Syeikh tentang Jamaah Tabligh, apakah boleh bagi pelajar penuntut ilmu) atau lainnya untuk khuruj (keluar) bersama mereka dengan dalih berdakwah kepada Allah ?

    Maka beliau menjawab :

    Jamaah Tabligh tidak berdiri (berdasarkan) atas manhaj kitabullah dan sunnah rasul-Nya ‘alaihi salawat wa salam, dan apa yang dipegang oleh salafuu sholeh.

    Kalau seandainya perkaranya seperti itu, maka tidaklah boleh khuruj bersama mereka, karena hal itu bertentangan dengan manhaj kita dalam menyampaikan manhaj salafus sholeh.

    Maka dalam medan dakwah kepada Allah, yang keluar itu adalah orang yang berilmu, adapun orang-orang yang keluar bersama mereka, yang wajib mereka lakukan adalah untuk tetap tinggal di negeri mereka dan memperlajari ilmu di mesjid-mesjid mereka, sampai-sampai mesjid-mesjid itu mengeluarkan ulama yang melaksanakan tugas dalam dakwah kepada Allah.

    Dan selama kenyataanya masih seperti itu, maka wajiblah atas penuntut ilmu (pelajar) untuk mendakwahi mereka-mereka itu (Jamaah Tabligh-pent) di dalam rumah mereka sendiri, agar mempelajari kitab dan sunnah dan mengajak manusia kepadanya.

    Sedang mereka -yakni Jamaah Tabligh- tidak menjadikan dakwah kepada kitab dan sunnah sebagai dasar umum, akan tetapi mereka mengatagorikan dakwah ini sebagai pemecah. Oleh karena itu, maka mereka itu lebih cocok seperti Jamaah Ikhwan Muslimin.

    Mereka mengatakan bahwa dakwah kami berdiri atas kitab dan sunnah, akan tetapi ini hanya semata-mata ucapan, sedangkan mereka tidak ada akidah yang menyatukan mereka, yang ini Maturidi dan yang itu Asy’ari, yang ini sufi dan yang itu tidak punya mazhab.

    Itu, karena dakwah mereka berdiri atas dasar : bersatu, berkumpul, kemudian pengetahuan. Pada hakikatnya mereka tidak mempunyai pengetahuan sama sekali, sungguh telah berjalan bersama mereka waktu lebih dari setengah abad, tidak pernah seorang alim pun yang lahir di tengah-tengah mereka.

    Adapun kita, maka kita mengatakan : Berpengetahuan (dulu), kemudian berkumpul, sehingga perkumpulan itu berada di atas pondasi yang tidak ada perbedaan di dalamnya.

    Dakwah Jamaah Tabligh adalah sufi moderen, yang mengajak kepada akhlak. Adapun memperbaiki akidah masyarakat, maka mereka itu tidak bergeming, karena dakwah ini (memperbaiki akidah) -sesuai dengan prasangka mereka- memecah belah.

    Dan sungguh telah terjadi koresponden antara akh Sa’ad Al Hushain dan pemimpin Jamaah Tabligh di India atau Pakistan, maka jelaslah darinya bahwa sesungguhnya mereka itu menyetujui tawasul, dan istighatsah dan banyak hal-hal lain yang sejenis ini. Dan mereka meminta kepada anggota mereka untuk membai’at di atas emapat macam terikat (ajaran), diantaranya adalah : An Naqsyabandiyah, maka setiap orang tabligh seyogyanya untuk membai’at di atas dasar ini.

    Dan mungkin seorang akan bertanya : Sesungguhnya Jamaah ini, disebabkan usaha anggota-anggotnya telah kembali (insaf dan sadar) kebanyakan manusia kepada Allah, bahkan mungkin melalui tangan-tangan mereka kebanyakan orang non muslim telah masuk Islam. Apakah ini sudah cukup sebagai dalih bolehnya untuk keluar dan bergabung bersama mereka pada apa yang mereka dakwahkan?

    Maka kita katakan : “Sesungguhnya ucapan-ucapan ini sering kami ketahui dan kami dengar dan kami dengar (juga) dari orang-orang sufi!!. Ini bagaikan : Ada seorang syeikh akidahnya rusak, dan tidak pernah mengetahui sedikitpun tentang sunnah, bahkan ia memakan harta orang dengan cara batil (tidak sah)…. Disamping itu banyak orang yang fasik (yang berdosa) bertaubat lewat tangannya….!

    Maka setiap jamaah yang mengajak kepada kebajikan pasti mempunyai pengikut, akan tetapi kita harus melihat kepada intisari permasalahan, kepada apakah yang mereka mengajak / berdakwah? Apakah kepada mengikuti kitabullah dan hadits Rasul, kepada akidah salafus sholeh, tidak ta’ashub (fanatik) mazhab, dan mengikuti sunnah, dimanapun dan sama siapapun?

    Maka Jamaah Tabligh, mereka tidak memiliki manhaj ilmu, akan tetapi manhaj mereka sesuai dengan tempat dimana mereka berada, mereka berubah warna dengan setiap warna.

    [Rujuklah Fatwa Imaratiyah, karangan Al Albani soal no : 73 hal : 38]

    [Diterjemahkan oleh : Muhammad Elvi Syam, Dai dan Penerjemah di Islamic Dawa & Guidance Center di Hail. K.S.A, Dari kitab Tsalatsu Muhadharat fil Ilmi Wad Da’wah]
    © copyleft almanhaj.or.id
    seluruh artikel dan tulisan di situs almanhaj.or.id dapat disebarluaskan, dengan mencantumkan sumbernya dan tetap menjaga keilmiahan
    Situs almanhaj.or.id tidak memiliki hubungan apapun dengan situs lainnya.

  51. Hukum Khuruj [Keluar] Bersama Jama’ah Tabligh
    Sabtu, 9 Oktober 2004 15:41:07 WIB

    FATWA PARA ULAMA SUNNAH TENTANG JAMA’AH TABLIGH-3/5-

    Disusun oleh.
    Syaikh Rabi bin Hadi Al Madkhali.

    HUKUM KHURUJ (KELUAR) BERSAMA JAMA’AH TABLIGH.
    Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah Bin Baz telah ditanya : “Saya telah keluar bersama Jamaah Tabligh ke India dan Pakistan, kami berkumpul dan shalat di mesjid-mesjid yang di dalamnya terdapat kuburan, dan saya mendengar bahwa shalat di mesjid yang di dalamnya terdapat kuburan, maka shalatnya batal (tidak sah), apakah pendapat Syeikh tentang shalat saya, apakah saya mengulanginya, dan apa hukum khuruj (keluar) bersama mereka kepada tempat-tempat seperti ini?

    Jawaban
    “Bismillah walhamdulillah, amma ba’du : Sesungguhnya Jamaah Tabligh, mereka tidak mempunyai ilmu dan pemahaman dalam masalah-masalah akidah, maka tidak boleh keluar (khuruj) bersama mereka, kecuali bagi orang yang memiliki ilmu dan pemahaman tentang akidah yang benar yang dipegang teguh oleh ahli sunnah wal jamaah, sehingga ia membimbing, dan menasehati mereka, serta bekerja sama dengan mereka dalam kebaikan, karena mereka gesit dalam beramal, akan tetapi mereka butuh penamahan ilmu dan butuh kepada orang yang akan memahamkan mereka dari kalangan ulama-ulama tauhid dan sunnah. Semoga Allah menganugerahkan kepada semua akan pemahaman dalam agama dan konsekwen di atasnya.

    Adapun shalat di dalam mesjid-mesjid yang di dalamnya ada kuburan, maka shalatnya tidak sah, dan kamu wajib mengulangi shalat yang kamu kerjakan di mesjid-mesjid itu, karena Nabi bersabda : “Allah telah melaknat Yahudi dan Nasrani yang mereka menjadikan kuburan nabi-nabi mereka sebagai mesjid”. (muttafaqun ‘alaihi). Dan sabda Beliau : “Ingatlah sesungguhnya orang sebelum kalian, mereka menjadikan kuburan nabi-nabi dan orang-orang shaleh mereka sebagai mesjid, ingatlah, maka janganlah kalian menjadikan kuburan-kuburan sebagai mesjid, sesungguhnya saya melarang kalian akan itu”. [Hadits Riwayat Muslim]

    Dan hadits-hadits pada hal ini sangatlah banyak, wa billahi taufiq, semoga Allah menanugerakan salawat dan salam atas nabi kita Muhammad dan atas keluarganya serta sahabatnya. [Fatwa tertanggal : 2/11/1414H]

    Sekitar Perkataan Abdul Aziz Bin Baz :
    “Maka tidak boleh khuruj (keluar) bersama mereka, kecuali orang yang mempunyai ilmu dan pemahaman tentang akidah yang shahih yang dipegang teguh oleh ahli sunnah wal jamaah, sehingga ia bisa membimbing dan menasehati mereka serta bekerja sama dengan mereka untuk melakukan kebajikan.”

    Penyusun mengatakan :
    Semoga Allah merahmati Syeikh, kalaulah mereka itu mau menerima nasehat, dan bimbingan dari ahli ilmu, tentulah tidak ada halangan untuk keluar (khuruj) bersama mereka, akan tetapi realita yang membuktikan bahwasanya mereka tidak mau menerima nasehat dan tidak mau meninggalkan kebatilan mereka. Disebabkan ta’asub (fanatik) dan sikap menuruti hawan nafsu mereka yang bersangatan.

    Kalaulah mereka menerima nasehat-nasehat para ulama, niscaya mereka telah meninggalkan manhaj mereka yang batil dan pastilah mereka telah menempuh jalan ahli tauhid dan sunnah.

    Jika seandainya permasalahannya seperti itu, maka tidaklah boleh khuruj (keluar) bersama mereka, sebagaimana sikap itu merupakan sikap manhaj salafusholeh yang berpengang kepada kitab dan sunnah dalam mentahdzir (memperingatkan) dari ahli bid’ah dan dari bergaul serta bermajlis dengan mereka, karena hal itu adalah menambah banyaknya keanggotaan mereka, dan membantu dan memperkuat tersebarnya kesesatan mereka, dan hal itu adalah pengkhianatan terhadap agama Islam dan kaum muslimin, terpedaya oleh mereka dan kerja sama dalam melakukan dosa dan melampaui batas.

    Apalagi mereka itu melakukan bai’at berdasarkan atas 4 macam tarikat (ajaran) sufi yang di dalamnya terdapat keyakinan hululiyah (Allah menepati makhluk) dan wahdatul wujud (Allah dan makhluk satu) serta syirik dan bid’ah.

    FATWA LAJNAH DAIMAH TENTANG JAMA’AH TABLIGH.
    No fatwa : 17776, tertanggal : 18/3/1416 H.

    Seorang penanya (Muhammad Kahlid Al Habsi) bertanya setelah ia mengemukakan pertanyaan pertama, sebagai berikut :

    Pertanyaan Kedua : “Saya pernah membaca beberapa fatwa Syeikh (Ibnu Baz). Dan Syeikh mendorong / mengajak pelajar (penuntut ilmu) untuk keluar (khuruj) bersama Jamaah Tabligh, dan alhamdulillah kami telah khuruj bersama mereka, dan kami memetik faidah yang banyak, akan tetapi, wahai Syeikh yang mulia, saya melihat sebagian amalan (yang dikerjakan-pent) tidak ada tercantum di dalam Kitabullah dan sunnah rasul-Nya seperti :

    [1]. Membuat lingkaran di dalam mesjid pada setiap dua orang atau lebih, lalu mereka saling mengingat sepuluh surat terakhir dari Al Quran, dan konsisten dalam menjalankan amalan ini dengan cara seperti ini pada setiap kali kami khuruj (keluar).
    [2]. Ber’itikaf pada seriap hari Kamis dalam bentuk terus menerus.
    [3]. Membatasi hari untuk khuruj, yaitu tiga hari dalam satu bulan, empat puluh hari setiap tahun dan empat bulan seumur hidup.
    [4]. Selalu doa berjamaah setiap setelah bayan (pelajaran).
    Bagaimanakah wahai syeikh yang mulia, jika seandainya saya keluar bersama jamaah ini, dan saya melakukan amalan-amalan dan perbuatan ini yang tidak pernah terdapat di dalam kitabullah dan sunnah rasul, ketahuilah wahai syeikh yang mulia, sesungguhnya merupakan hal yang sangat sukar sekali untuk merobah metode (manhaj) ini. Beginilah cara dan metode mereka seperti yang diterangkan di atas.

    Jawaban.
    “Apa yang telah anda sebutkan dari perbuatan jamaah ini (Jamaah Tabligh) seluruhnya adalah bid’ah, maka tidak boleh ikut serta sama mereka, sampai mereka berpegang teguh dengan manhaj kitab dan sunnah serta meninggalkan
    bid’ah-bid’ah.”

    Tertanda :
    Ketua : Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz.
    Anggota : Abdul Aziz bin Abdullah Ali Syeikh.
    Anggota : Sholeh bin Fauzan Al Fauzan.
    Anggota : Bakr bin Abdullah Abu Zaid.

    [Diterjemahkan oleh : Muhammad Elvi Syam, Dai dan Penerjemah di Islamic Dawa & Guidance Center di Hail. K.S.A, Dari kitab Tsalatsu Muhadharat fil Ilmi Wad Da’wah]
    © copyleft almanhaj.or.id
    seluruh artikel dan tulisan di situs almanhaj.or.id dapat disebarluaskan, dengan mencantumkan sumbernya dan tetap menjaga keilmiahan
    Situs almanhaj.or.id tidak memiliki hubungan apapun dengan situs lainnya.

  52. Tentang Tahdzir [Peringatan] Dari Jama’ah Tabligh
    Minggu, 26 September 2004 06:59:20 WIB

    FATWA PARA ULAMA SUNNAH TENTANG JAMA’AH TABLIGH-2/5-

    Disusun oleh.
    Syaikh Rabi bin Hadi Al Madkhali.

    TENTANG TAHDZIR [PERINGATAN] DARI JAMA’AH TABLIGH
    Fatwa Terakhir Syeikh Abdul Aziz Bin Baz Tentang Tahdzir (Peringatan) Dari Jamaah Tabligh.

    Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah Bin Baz telah ditanya tentang Jamaah Tabligh, si penanya berkata :

    “Wahai samahatu Syeikh, kami mendengar tentang Jamaah Tabligh dan dakwah yang mereka lakukan. Apakah Syeikh menasehatiku untuk bergabung dengan jamaah ini? Saya mohon diberi bimbingan dan nasehat, semoga Allah melipat gandakan pahala syeikh”

    Maka Syeikh menjawab dengan mengatakan :
    Setiap orang yang berdakwah kepada Allah maka ia adalah mubaligh, (balighu anni walau ayah) artiya “sampaikanlah dariku walau satu ayat”. Akan tetapi Jamaah Tabligh yang terkenal, yang berasal dari India ini, mereka memiliki khurafat-khurafat, mereka memiliki sebagian bid’ah-bid’ah dan perbuatan syirik, maka tidak boleh keluar (berpergian) bersama mereka, kecuali seorang yang memiliki ilmu, ia keluar untuk mengingkari perbuatan mereka, dan mengajar mereka. Adapun jikalau ia keluar untuk mengikuti mereka, maka jangan (jangan keluar bersama mereka-pent).

    Karena mereka memiliki khurafat-khurafat, mereka memiliki kesalahan dan kekurangan dalam ilmu, akan tetapi jika ada jamaah dakwah selain mereka dari kalangan ahli ilmu dan ahli pemahaman, maka (tidak mengapa-pent) ia keluar bersama mereka untuk berdakwah kepada Allah.

    Atau seseorang yang memiliki ilmu, dan pemahaman, maka ia keluar bersama mereka untuk memahamkan mereka, mengingkari (kesalahan) mereka, dan membimbing mereka kepada jalan yang baik, serta mengajar mereka, sehingga mereka meninggalkan mazhab (ajaran) yang batil, dan memegang mazhab ahli sunnah wal jamaah.”

    Maka hedaklah jamaah tabligh dan siapa yang simpati kepada mereka mengambil faidah dari fatwa ini yang menjelaskan kondisi mereka sebenarnya, akidah mereka, manhaj mereka dan karangan-karangan pemimipin mereka yang mereka ikuti.

    [saya mentekskripkan dari kaset dengan judul (Fatwa samahatus Syeikh Abdul Aziz Bin Baz ala Jamaatu Tabligh), fatwa ini dikeluarkan di Taif kira-kira dua tahun sebelum beliau wafat, dan di dalamnya terdapat bantahan terhadap kekeliruan Jamaah Tabligh terhadap perkataan yang lama yang bersumber dari Syeikh, sebelum jelas baginya akan hakikat kondisi dan manhaj mereka]

    JAMA’AH TABLIGH DAN IKHWAN TERGOLONG DARI 72 GOLONGAN [FIRQAH]
    Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah Bin Baz telah ditanya :
    Semoga Allah berbuat baik kepada Anda, hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentang berpecahnya umat-umat (yakni) sabda beliau : “Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan kecuali satu”. Apakah Jamaah Tabligh dengan kondisi mereka yang memiliki beberapa kesyirikan dan bid’ah, dan Jamaah Ikhwan Muslimin dengan kondisi mereka yang memiliki sifat hizbiyah (berkelompok), dan menentang penguasa, serta tidak mau tanduk dan patuh, apakah dua golongan ini masuk ? (ke dalam hadits tadi-pent)”.

    Maka Syeikh menjawab :
    “Dia masuk dalam 72 dolongan ini; siapa yang menyelisihi akidah ahli sunnah maka ia telah masuk kepada 72 golongan. Maksud dari sabda beliau (umatku) adalah umat ijabah artinya mereka yang menerima dan menampakkan keikutan mereka kepada beliau, tujuh puluh tiga golongan, yang lolos dan selamat adalah yang mengikuti beliau dan konsekwan dalam agamanya. Dan tujuh puluh dua golongan, di antara mereka ada bermacam-macam, ada yang kafir, ada yang bermaksiat dan ada yang berbuat bid’ah”.

    Lalu si penanya berkata : “Maksudnya kedua golongan ini (Jamaah Tabligh dan Ikhwan) termasuk dari tujuh puluh dua ?

    Syeikh menjawab :
    “Ya. Termasuk dari tujuh puluh dua, begitu juga Murjiah dan lainnya, Murjiah dan Khawarij. Oleh sebagain ahli ilmu memandang Khawarij tergolong dari orang kafir yang keluar dari Islam, akan tetapi ia termasuk dari keumuman tujuhpuluh dua itu.

    [Diambil dari pelajaran beliau dalam Syarh al Muntaqa di kota Taif, ini terdapat di dalam kaset rekaman, sebelum beliau wafat kira-kira dua tahun atau kurang]

    [Diterjemahkan oleh : Muhammad Elvi Syam, Dai dan Penerjemah di Islamic Dawa & Guidance Center di Hail. K.S.A, Dari kitab Tsalatsu Muhadharat fil Ilmi Wad Da’wah]
    © copyleft almanhaj.or.id
    seluruh artikel dan tulisan di situs almanhaj.or.id dapat disebarluaskan, dengan mencantumkan sumbernya dan tetap menjaga keilmiahan
    Situs almanhaj.or.id tidak memiliki hubungan apapun dengan situs lainnya.

  53. Fatwa Para Ulama Sunnah Tentang Jama’ah Tabligh
    Jumat, 24 September 2004 06:36:31 WIB

    FATWA PARA ULAMA SUNNAH TENTANG JAMA’AH TABLIGH-1/5-

    Disusun oleh.
    Syaikh Rabi bin Hadi Al Madkhali.

    Pendahuluan
    Segala puji hanya untuk Allah semata, dan salawat dan salam atas Rasulullah dan keluarganya serta sahabat-sahabatnya dan atas siapa yang mengikuti petunjuknya.

    Amma ba’du :
    Sungguh telah sampai kepada penyusun beberapa lembaran yang berisikan perkataan dua orang alim salafi Syeikh Ibnu Baz dan Ibnu Utsaimin, dimana sebagian orang Jamaah Tabligh ini menyebarkan dan membagi-bagikannya di kalangan orang yang tidak menmpunyai ilmu dan orang yang tidak mengetahui hakikat manhaj (ajaran) mereka yang batil dan aqidah mereka yang rusak.

    Ternyata, pada perkataan dua orang Syeikh itu terdapat apa yang melayani mereka. (Sebenarnya), perkataan Syeikh Ibnu Baz berdasarkan kepada ungkapan dan pengakuan seorang tabligh atau orang simpatisan dengan mereka, ia menceritakan kepada syeikh Ibnu Baz berbeda dengan apa yang mereka pegang, dan ia menggambarkan kepada syeikh tentang mereka tidak seperti gambaran mereka yang sebenarnya. Apa yang kita katakan ini dipertegas oleh ucapan Syeikh Ibnu Baz sendiri, beliau berkata :

    “Dan tidak diragukan lagi sesungguhnya manusia (masyarakat) sangat membutuhkan sekali kepada seperti pertemuan-pertemuan yang baik ini, yang berkumpul untuk mengingatkan kepada Allah dan dakwah (mengajak) kepada berpegang kepada agama Islam dan mempraktekan ajaran-ajrannya dan memurnikan tauhid dari bid’ah-bid’ah dan khurafat-khurafat”.

    [Lihat fatwa beliau no : 1007 tertanggal : 17/8/1407, yaitu yang sekarang disebarkan oleh Jamaah Tabligh]

    Hal ini mengambarkan bahwasanya penulis pengakuan dan pernyataan itu sungguh telah menyebutkan pada pernyataannya itu, bahwa sesungguhnya jamaah ini mengajak kepada berpegang teguh dengan agama Islam dan mempraktekkan ajarannya serta memurnikan tauhid dari bid’ah-bid’ah dan khurafat-khurafat. Maka dengan sebab itulah syeikh memuji mereka.

    Kalau seandainya penulis pernyataan itu mengatakan perkataan yang benar (tidak berbohong) tentang mereka, dan menggambarkan mereka sesuai dengan hakikat mereka yang sebenarnya, dan menerangkan ajaran mereka yang rusak, niscaya kita tidak melihat dari Imam Ibnu Baz yang salafi muwahhid (yang bertauhid) ini kecuali celaan pada mereka, dan tahdzir (peringatan) dari mereka dan dari bid’ah-bid’ah mereka seperti yang beliau lakukan dalam fatwa beliau terakhir tentang mereka yang dilampirkan dalam makalah ini.

    Dan dalam perkataan allamah Ibnu Utsaimin apa yang melayani mereka, lihatlah kepada perkataan beliau berikut ini :

    “Catatan : Jikalau perbedaan itu terdapat pada masalah-masalah aqidah maka wajiblah diperbaiki dan apa saja yang berbeda dengan mazhab salaf maka wajiblah diingkari dan ditahzir (diperingatkan untuk menjauhi) dari orang yang menempuh/melakukan apa yang menyelisihi mazhab salaf pada permasalahan ini.

    [Lihatlah fatwa Ibnu Utsaimin: 2/939-944 sebagaimana yang ada dalam selembaran yang disebarkan oleh Jamaah Tabligh sekarang].

    Tidak diragukan lagi sesungguhnya perbedaan antara salafiyin, ahlu sunnah dan tauhid dengan Jamaah Tabligh, adalah perbedaan yang kuat, dan dalam, tentang masalah aqidah dan manhaj.

    (Karena), mereka itu adalah (beraqidah) Maturidiyah yang menghapus sifat-sifat Allah, mereka adalah sufi dalam masalah ibadah dan adab, mereka melakukan bai’at berdasarkan atas empat ajaran (terikat) sufiyah yang tenglam dalam kesesatan dan diantaranya, sesungguhnya ajaran sufi itu berdiri atas ajaran hululiayh (Allah menyatu dengan Makhluk) dan wihdatul wujud (Allah dan makhluk itu satu), perbuatan syirik dengan kuburan, dan lainnya dari bentuk-bentuk kesesatan.

    Dan ini, dapat dipastikan allamah Ibnu Utsaimin tidak mengetahuinya tentang mereka, kalau seandainya beliau mengetahui hal itu pasti ia telah menghukum mereka dengan kesesatan dan pasti beliau telah mentahdzir (memperingatakan) dari mereka dengan peringatan yang keras, dan tentu beliau telah menempuh jalan salafy terhadap mereka, seperti yang dilakukan oleh dua orang syeikh beliau (yaitu) Imam Muhammad Bin Ibrahim dan Imam Ibnu Baz.

    Dan seperti yang dilakukan oleh Syeikh Al-Albani, Syeikh Abdur Razzaq Afifi, Syeikh Fauzan, Syeikh Hamud At Tuwaijiri, Syeikh Taqiyuddin Al Hilali, Syeikh Sa’ad Al-Hushein, Syeikh Saifur Rahman dan Syeikh Muhammad Aslam. Dan mereka-mereka ini mempunyai karangan-karangan yang agung yang menerangkan akan kesesatan Jamaah Tabligh, dan bahayanya apa yang mereka pegang dari segi aqidah dan manhaj yang sesat, maka hendaklah orang yang mencari kebenaran merujuk kepada karangan-karangan itu. Dan sungguh Abdur Rahman Al Misri telah menarik kembali apa yang telah ia tulis berhubungan dengan pujiannya terhadap Jamaah Tabligh dan mengakui kesahalannya di hadapanku (penulis).

    Adapun Yusuf Al-Malahi, beliau ini adalah diantara orang-orang yang ikut bersama mereka selama bertahun-tahun, kemudian ia menulis satu kitab tentang mereka, dengan menerangkan kesesatan mereka, rusaknya akidah mereka, kemudian sangat disayangkan sekali, ia kembali meninggalkan kebenaran dan fakta, dan ia telah menulis tentang mereka dalam kitabnya yang terakhir, sedang kitabnya yang pertama menyokongnya, dan apa yang telah ditulis oleh para ulama manhaj (salaf) tentang mereka mematahkan kebatilannya. Kaidah yang mulia (mengatakan) : Jarh (celaan) lebih didahulukan atas ta’dil (pujian), membantah setiap pujian yang keluar dari siapapun, jika kiranya orang-orang Jamaah Tabligh berpegang teguh kepada kaidah-kaidah islamy yang benar, dan menempuh jalan-jalan ahli ilmu dan penasehat, terhadap Islam dan muslimin.

    Ditulis oleh :
    Syeikh Rabi bin Hadi Al Madkhali.
    Pada tanggal : 29 / Muharam / 1421 H.

    [Diterjemahkan oleh : Muhammad Elvi Syam, Dai dan Penerjemah di Islamic Dawa & Guidance Center di Hail. K.S.A, Dari kitab Tsalatsu Muhadharat fil Ilmi Wad Da’wah]
    © copyleft almanhaj.or.id
    seluruh artikel dan tulisan di situs almanhaj.or.id dapat disebarluaskan, dengan mencantumkan sumbernya dan tetap menjaga keilmiahan
    Situs almanhaj.or.id tidak memiliki hubungan apapun dengan situs lainnya.

  54. Maka, barangsiapa yang menipu orang lain dengan menganggapnya bodoh -padahal tidak demikian kenyataannya- 10. Dalam hati mereka terdapat penyakit iri dan dengki kepada orang-orang yang beriman, di samping kerusakan akidah. Allah menambah parah penyakit mereka itu dengan memenangkan kebenaran, karena hal itu akan lebih menyakitkan, akibat iri, dengki dan keangkuhan mereka. Mereka akan mendapatkan siksa yang pedih di dunia dan di akhirat akibat dusta dan ingkar. 11. Apabila salah seorang yang telah diberi petunjuk oleh Allah berkata kapada orang-orang munafik, “Janganlah kalian berbuat kerusakan di atas bumi dengan menghalang-halangi orang yang berjuang di jalan Allah, menyebarkan fitnah dan memicu api peperangan,” mereka justru mengklaim bahwa diri mereka bersih dari perusakan. Mereka mengatakan, “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang melakukan perbaikan.” Itu semua adalah akibat rasa bangga diri mereka yang berlebihan. 12. Ingat dan waspadalah kalian, wahai orang-orang yang beriman, bahwa mereka itulah sebenarnya yang berbuat kerusakan, akan tetapi mereka tidak menyadarinya karena rasa bangga atas diri sendiri, juga akibat buruk yang akan menimpa mereka oleh sebab kemunafikan.
    13. Apabila seseorang bermaksud memberi nasihat dan arahan kepada mereka dengan mengatakan, “Terimalah sebagaimana mestinya, hendaknya kalian beriman secara ikhlas sebagaimana iman manusia- manusia sempurna yang telah menyambut seruan akal,” orang- orang munafik itu mengejek, mencemooh dan menjawab, “Tidaklah pantas diri kami ini menjadi pengikut orang-orang bodoh dan lemah akal.” Maka Allah membalas kecerobohan itu dengan menunjukkan bahwa hanya mereka sajalah orang-orang yang bodoh dan dungu, akan tetapi mereka tidak mengerti secara yakin bahwa kebodohan dan keterbatasan pengetahuan itu hanya ada pada mereka dan dalam diri mereka.
    14. Orang-orang munafik itu, jika bertemu dengan orang-orang mukmin yang ikhlas akan berkata, “Kami pun beriman seperti kalian. Kami percaya akan kebenaran Rasul dan seruannya, dan kami satu akidah dengan kalian.” Namun jika mereka berpisah dan kembali kepada golongan mereka yang mempunyai watak menyerupai setan dalam upaya memfitnah dan membuat kerusakan, mereka berkata, “Kami bersama kalian di satu jalan dan dalam satu perbuatan. Sungguh, apa yang kami katakan kepada orang-orang yang beriman hanyalah kami maksudkan untuk merendahkan dan mengejek mereka.”

    15. Allah membalas ejekan mereka itu, dan menakdirkan mereka menjadi hina sebab cacian mereka terhadap orang-orang yang beriman. Allah memperlakukan mereka sebagai pengejek, menelantarkan mereka dalam jurang kesesatan yang membutakan mata mereka dari kebenaran, kemudian menyiksa mereka. 16. Mereka yang lebih memilih kesesatan daripada petunjuk, bagaikan seorang pedagang yang membeli barang yang telah rusak dan tidak laku jual. Akibatnya ia akan rugi dan kehilangan modal. Mereka tidak mendapatkan petunjuk dalam perbuatan mereka.

    kl antum benci sm tabligh karna tak suka agama ALLAH dirusak InsyaALLAH antum akan ALLAH pilih untuk bersama km mendakwahkan agama ALLAH keseluruh alam. namun apabila benci karana nafsu, dengki maka tunggulah keputusan ALLAH sesungguhnya ALLAH tak akn memberi petunjuk kpd orang yg dzolim.

  55. Ya akhi, sebelumnya ana katakan bahwa antum jangan menanggapi dengan hawa nafsu dan perasaan dilandasi dengan fanatisme antum kepada JT. Ana melampirkan fatwa para ulama agar antum mengerti bahwa yang berpendapat bahwa kegiatan khuruj ala JT bid’ah adalah para ulama, karena tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa salam dan para Shalafus Shalih . Kalaulah khuruj ala JT adalah Sunnah, Insya Allah mereka para Ulama dari khurun pertama sampai hari ini lebih duluan mengamalkannya daripada antum. Karena mereka lebih Alim, ikhlas dan berilmu. Dan sebaiknya antum mendengar perkataan mereka tentang perkara-perkara yang bid’ah.
    Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Salam bersabda :
    “Dan awaslah kalian dari perkara-perkara yang baru, karena setiap perkara yang baru adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan”. (Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Musnadnya 4/126, ad Darimi dalam Sunannya 1/57, Tirmidzi dalam Jami’nya 5/44, dan Ibnu Majah dalam Sunannya 1/15 dan dishohihkan Syaikh al Albani dalam Zhilalul Jannah 26, 34)

    Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu Anhu berkata:
    “Hendaklah kalian mengikuti dan janganlah kalian berbuat bid’ah. Sungguh kalian telah dicukupi dengan Islam ini, dan setiap bid’ah adalah sesat”. Diriwayatkan oleh ad Darimi (I/69), al Lalika-i dalam Syarah Ushuul I’tiqqd Ahlis Sunnah wal Jamaa’ah (I/96 no. 104), ath Thabrani dalam Mu’jaamul Kabiir no. 8770, dan Ibnu Baththah dalam al Ibaanah (no. 175)
    Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhu berkata:
    “Setiap bid’ah adalah kesesatan walaupun dipandang oleh manusia sebagai suatu kebaikan”. (Diriwayatkan oleh al Lalika-i dalam syarah ushul I’tiqod: 126, Ibnu Baththah dalam al Ibanah: 205, Baihaqi dalam Madkhol ila Sunan: 191, dan Ibnu Nashr dal as Sunnah: 70 dan dishohihkan syaikh al Albani dalam Ahkam Janaiz hlm 258)
    Dan masih banyak untuk dituliskan hadist dan atsar mengenai perkara ini.
    Ahli bid’ah (kita berlindung kepada Allah darinya) itu sombong, merasa dirinya lebih pandai dari pada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa Salam dan para sahabatnya. (Padahal JT dengan bangga membenarkan khuruj gaya mereka).
    Imam Malik Rahimahullah berkata:
    “Barang siapa membuat amal ibadah baru di dalam Islam, lalu dia menilainya baik, sungguh dia menuduh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa Salam mengkhianati risalah Allah” (al Hatsu ala Ittiba’ Sunnah : 44)
    Ya akhi ini adalah nasehat untuk ana, antum dan semua kaum muslimin agar menjauhi bid’ah. Dan kita memohon kepada Allah hidayah untuk berada di jalan yang lurus berpegang teguh dengan Al Qur’an, As Sunnah dan pemahaman Salafus Shalih.
    Segala puji hanya milik Allah yang telah memberi kita petunjuk kepada Islam. Sesungguhnya kita tidak akan pernah mendapat petunjuk jika kita tidak dianugerahi hidayah oleh-Nya.

    Nb. Oh ya hampir lupa, ajakan antum untuk ikut khuruj ala JT udah basi. Ana mohon ampun kepada Allah karena ana pernah khuruj ala JT sampai India dan Bangladesh.

  56. Assalamu’alaikum. Jazakumullah khoyron katsiro, Alhamdulillah, sungguh maha mulia Allah yang telah mengutus Rasulullah saw. dan mengajarkan sesuatu yang belum kita ketahui. hamba mengerti antum sayang kepada hamba, maka jazakumullah atas nasehat2nya. Semoga Allah membalas kebaikan atum dengan yang lebih baik dan mengampuni dosa-dosa hamba, antum dan seluruh kaum muslimin di seluruh ‘alam. Maka doakan saya supaya istiqomah dalam usaha da’wah yang mulia ini. Tiada suatu kebencian sedikitpun dalam diri hamba, semoga Allah mengampuni hamba yang berlumuran dosa ini. Amin. Dari saudara muslim. Assalamu’alaikum wr wb.

  57. Wa’alaikumussalam, wa iyakum, semoga Allah Ta’ala memberikan dan mengekalkan hidayah untuk istiqomah di atas agama yang haq ini, dimana Allah Ta’ala telah menyempurnakan agama ini dan tidaklah semestinya kita sebagai seorang hamba membuat sesuatu yang baru bagi agama ini kecuali yang telah disyariatkan oleh Allah Ta’ala dan Rasulnya Shallallahu Alaihi wa Salam. Dan tidaklah kita membenci kecuali apa yang dibenci oleh Allah, juga tidaklah kita mencintai kecuali apa yang dicintai oleh Allah Ta’ala. Berikut ana lampirkan sebuah artikel semoga bermanfaat bagi kita semua.

    BID’AH DAN NIAT BAIK

    Oleh
    Syaikh Ali bin Hasan Al-Halabi Al-Atsari

    Ketika sebagian orang melakukan bid’ah, mereka beralasan bahwa amal mereka dilakukan dengan niat yang baik, tidak bertujuan melawan syari’at, tidak mempunyai pikiran untuk mengoreksi agama, dan tidak terbersit dalam hati untuk melakukan bid’ah ! Bahkan sebagian mereka berdalil dengan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

    “Artinya : Sesungguhnya segala amal tergantung pada niat” [Muttafaq Alaihi]

    Untuk membentangkan sejauh mana tingkat kebenaran cara mereka menyimpulkan dalil dan beberapa alasan yang mereka kemukakan tersebut, kami kemukakan bahwa kewajiban seorang muslim yang ingin mengetahui kebenaran yang sampai kepadanya serta hendak mengamalkannya adalah tidak boleh menggunakan sebagian dalil hadits dengan meninggalkan sebagian yang lain. Tetapi yang wajib dia lakukan adalah memperhatiakn semua dalil secara umum hingga hukumnya lebih dekat kepada kebenaran dan jauh dari kesalahan. Demikianlah yang harus dilakukan bila dia termasuk orang yang mempunyai keahlian dalam menyimpulkan dalil.

    Tetapi bila dia orang awam atau pandai dalam keilmuan kontemporer yang bukan ilmu-ilmu syari’at, maka dia tidak boleh coba-coba memasuki kepadanya, seperti kata pepatah : “Ini bukan sarangmu maka berjalanlah kamu!”.

    Adapun yang benar dalam masalah yang penting ini, bahwa sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Sesunnguhnya segala amal tergantung pada niat” adalah sebagai penjelasan tentang salah satu dari dua pilar dasar setiap amal, yaitu ikhlas dalam beramal dan jujur dalam batinnya sehingga yang selain Allah tidak meretas ke dalamnya.

    Adapun pilar kedua adalah, bahwa setiap amal harus sesuai Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti dijelaskan dalam hadits, “Barangsiapa yang mengerjakan suatu amal yang tidak ada keterangannya dari kami maka dia tertolak”. Dan demikian itulah kebenaran yang dituntut setiap orang untuk merealisasikan dalam setiap pekerjaan dan ucapannya.

    Atas dasar ini, maka kedua hadits yang agung tersebut adalah sebagai pedoman agama, baik yang pokok maupun cabang, juga yang lahir dan yang batin. Dimana hadits : “Sesungguhnya segala amal tergantung pada niat” sebagai timbangan amal yang batin. Sedangkan hadits “Barangsiapa yang mengerjakan suatu amal yang tidak ada keterangannya dari kami maka dia tertolak” sebagai tolak ukur lahiriah setiap amal.

    Dengan demikian, maka kedua hadits tersebut memberikan pengertian, bahwa setiap amal yang benar adalah bila dilakukan dengan ikhlas karena Allah dan mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang keduanya merupakan syarat setiap ucapan dan amal yang lahir maupun yang batin.

    Oleh karena itu, siapa yang ikhlas dalam setiap amalnya karena Allah dan sesuai sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi was allam, maka amalnya diterima, dan siapa yang tidak memenuhi dua hal tersebut atau salah satunya maka amalnya tertolak. [1]

    Dan demikian itulah yang dinyatakan oleh Fudhail bin Iyadh ketika menafsirkan firman Allah : “Supaya Dia menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya” [2] Beliau berkata, ‘Maksudnya, dia ikhlas dan benar dalam melakukannya. Sebab amal yang dilakukan dengan ikhlas tetapi tidak benar maka tidak akan diterima. Dan jika dia benar, tetapi tidak ikhlas maka amalnya juga tidak diterima. Adapun amal yang ikhlas adalah amal yang dilakukan karena Allah, sedang amal yang benar adalah bila dia sesuai dengan Sunnah Rasulullah” [3]

    Al-Alamah Ibnul Qayyim berkata [4], “Sebagian ulama salaf berkata, “Tidaklah suatu pekerjaan meskipun kecil melainkan dibentangkan kepadanya dua catatan. Mengapa dan bagaimana ? Yakni, mengapa kamu melakukan dan bagaimana kamu melakukan ?

    Pertanyaan pertama tentang alasan dan dorongan melakukan pekerjaan. Apakah karena ada interes tertentu dan tujuan dari berbagai tujuan dunia seperti ingin dipuji manusia atau takut kecaman mereka, atau ingin mendapatkan sesuatu yang dicintai secara cepat, atau menghindarkan sesuatu yang tidak disukai dengan cepat ? Ataukah yang mendorong melakukan pekerjaan itu karena untuk pengabdian kepada Allah dan mencari kecintaan-Nya serta untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ?

    Artinya, pertanyaan pertama adalah, apakah kamu mengerjakan amal karena Allah, ataukah karena kepentingan diri sendiri dan hawa nafsu?

    Adapun pertanyaan kedua tentang mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam pengabdian itu. Artinya, apakah amal yang dikerjakan sesuai syari’at Allah yang disampaikan Rasul-Nya? Ataukah pekerjaan itu tidak disyari’atkan Allah dan tidak diridhai-Nya?

    Pertanyaan pertama berkaitan dengan ikhlas ketika beramal, sedangkan yang kedua tentang mengikuti Sunnah. Sebab Allah tidak akan menerima amal kecuali memenuhi kedua syarat tersebut. Maka agar selamat dari pertanyaan pertama adalah dengan memurnikan keikhlasan. Sedang agar selamat dari pertanyaan kedua adalah dengan mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mengerjakan setiap amal. Jadi amal yang diterima adalah bila hatinya selamat dari keinginan yang bertentangan dengan ikhlas dan juga selamat dari hawa nafsu yang kontradiksi dengan mengikuti Sunnah”.

    Ibnu Katsir dalam tafsirnya (I/231) berkata, “Sesungguhnya amal yang di terima harus memenuhi dua syarat. Pertama, ikhlas karena Allah. Kedua, benar dan sesuai syari’at. Jika dilakukan dengna ikhlas, tetapi tidak benar, maka tidak akan diterima”.

    Pernyataan itu dikuatkan dan dijelaskan oleh Ibnu Ajlan, ia berkata, “Amal tidak dikatakan baik kecuali dengan tiga kriteria : takwa kepada Allah, niat baik dan tepat (sesuai sunnah)” [5]

    Kesimpulannya, bahwa sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallamn, “Sesungguhnya segala amal tergantung pada niat” itu maksudnya, bahwa segala amal dapat berhasil tergantung pada niatnya. Ini adalah perintah untuk ikhlas dan mendatangkan niat dalam segala amal yang akan dilakukan oleh seseorang dengan sengaja, itulah yang menjadi sebab adanya amal dan pelaksanaannya. [6]

    Atas dasar ini, maka seseorang tidak dibenarkan sama sekali menggunakan hadits tersebut sebagai dalil pembenaran amal yang batil dan bid’ah karena semata-mata niat baik orang yang melakukannya!

    Dan penjelasan yang lain adalah, bahwa hadits tersebut sebagai dalil atas kebenaran amal dan keikhlasan ketika melakukannya, yaitu dengan pengertian, “Sesungguhnya segala amal yang shalih adalah dengan niat yang shalih”

    Pemahaman seperti ini sepenuhnya tepat dengan kaidah ilmiah dalam hal mengetahui ibadah dan hal-hal yang membatalkannya.

    Dan diantara yang menguatkan bahwa diterimanya amal bukan hanya karena niat baik orang yang melakukannya saja, tetapi harus pula sesuai dengan Sunnah adalah hadits sebagai berikut.

    “Artinya : Bahwa seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Apa yang Allah kehendaki dan apa yang engkau kehendaki”. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadanya, “Apakah kamu menjadikan aku sebagai tandingan bagi Allah? Tetapi katakanlah : “Apa yang dikehendaki Allah semata” [7]

    Niat baik dan keikhlasan hati sahabat yang agung ini tidak diragukan. Tetapi ketika ucapan yang keluar darinya bertolak belakang dengan manhaj Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam akidah dan bertutur kata, maka Rasulullah mengingkari seraya mengingatkan kesalahannya dan menjelaskan yang benar tanpa melihat niatnya yang baik.

    Hadits tersebut [8] adalah pokok dalil dalam sub kajian ini.

    [Disalin dari kitab Ilmu Ushul Al-Fiqh Al-Bida’ Dirasah Taklimiyah Muhimmah Fi Ilmi Ushul Fiqh, edisi Indonesia Membedah Akar Bid’ah,Penulis Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid Al-Halabi Al-Atsari, Penerjemah Asmuni Solihan Zamakhsyari, Penerbit Pustaka Al-Kautsar]
    __________
    Foote Note
    [1]. Bahjah Qulub Al-Abrar : 10 Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di
    [2]. Al-Mulk : 2
    [3]. Hilyatu Auliya : VIII/95, Abu Nu’aim. Dan lihat Tafsir Al-Baghawi V/419, Jami’ul Al-Ulum wal Hikam : 10 dan Madarij As-Salikin I/83
    [4]. Mawarid Al-Aman Al-Muntaqa min Ighatshah Al-Lahfan : 35
    [5]. Jami Al-Ulum wal Hikam : 10
    [6]. Lihat Fathul bari : I/13 dan Umdah Al-Qari : I/25
    [7]. Hadits hasan, lihat takhrijnya dalam risalah saya : At-tasfiyah wat-tarbiyyah : 61
    [8]. Dan hadist lain yang seperti itu masih banyak.
    iInserted from

  58. Sudah lah para Rijal. Alhamdulillah sdh pada istiqomah.. kerja Tabliqh ( menyampaikan ) itu kan tidak ada target… soal hasil dan hidayah Allah yg punya.
    Buat Bpk-2 yg belum paham apa sebenarnya tugas kita seorang muslim yang sebenar-benarnya, jangan didebat-debatkan. Malu pada Allah.. gini hari masih mau cari yg ringan-ringan aja.
    jangan kita jadi umat islam yg sebatas Islam..tapi jadilah seorang Muslim yang sebenar-benarnya Muslim yang ” BerIman ” spt apa sih yg berIman itu..ayo buka lagi alquran dan Hadits
    Ayo realisasikan kalau kita ini Umat yg Taat pada perintah allah, dan mengikuti cara Rosulullah..
    Man Ahyaa Sunnatii faqod Ahabbaniy wan man ahabbaniy kaana ma’i fil Jannah…
    ini sekedar sharring aja ya..saya beberapa kali menghadiri pertemuan-2 tokoh Islam tmsk dari seorang pjbt pemerintah…tokoh agama..dan duduk di Ormas..Masyaallah..makan aja berdiri..( bangga sama standing party )..Dhuhur bablas..ashar pun ayooo mang lewaat. Kepala ditutupi, tapi mata masih belanja …
    Alhamdullilah..buat saya pribadi , mendalami Islam dgn berkorban dgn harta semata-mata mencari Ridho Allah..adalah nikmat yg tak terhingga. Saya mendorong Rijal dirumah utk berdakwah wa tabliqh.. buat Isteri-2 ..jika suaminya lebih senang sholat dirumah..Paksa mereka ke Mesjid…Rumah itu ibadahnya perempuan…Laki-laki sholat dirumah itu banci ! Sudah saat nya isteri-2 harus keras pada suami dalam urusan ibadah, suami harus Taat pd Allah cinta Rosululluah , InsyaAllah jika yg utama itu sdh berjalan, rijal dirumah akan kaya Ibadah dan kaya Iman..dan lembut hati. InsyaAllah amiin.

  59. siapa bilang dakwah di JT nggak pake target? Setahu ana beberapa tahun yang lalu mereka menargetkan 4000 jama’ah 4 bulan dalam 1 tahun. Kesuksesan dan target dari dakwah JT adalah bagaimana mereka bisa mengajak orang untuk bisa khuruj ala mereka baik 3 hari, 40 hari, atau 4 bulan. Dan ini tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Salam. Kalau memang mencintai Sunnah seharusnya tidak membuat bid’ah.

  60. SEANDAINYA SAUDARA2KU AHLUSSSALAF MAU IKUT BERDAKWAH BERSAMA JT,MAKA BISA DIBAYANGKAN ISLAM AKAN WUJUD DISELURUHA ALAM…TAPI BUKAN BERARTI MANUSIA BISA DATANGKAN HIDAYAH….?? HANYA,ALLAH PASTI MEMANDANG DENGAN KSH SAYANGNYA,ORANG-ORANG YANG MAU KORBANKAN DIRINYA,PERASAANNYA,HARTANYA DEMI TEGAKNYA AGAMA AGAR SELURUH MANUSIA BISA TAAT KPD PERINTAH ALLAH DAN RASULNYA,PASTI DAN PASTI ALLAH AKAN TURUNKAN HIDAYAH KESELURUH ALAM..WAHAI SAUDARAKU SALAFY,ILMU YANG ANTUM MILIKI KENAPA TDK SEBARKAN DAN AJARKAN…..BERSAMA-SAMA SAUDARAKU JT..??? MARI KITA BERIRING BERSAMA!

  61. Ya akhi, apa antum tidak faham atau pura-pura. Banyak nasehat dan peringatan dari para ulama untuk JT merupakan bagian dari dakwah kepada al haq. Apa mungkin bisa bersatu antara bid’ah dan sunnah? Peringatan para ulama atas kebid’ahan JT kepada ummat adalah merupakan dakwah al haq, agar umat hanya berpegang teguh kepada Al Qur’an dan Sunnah dengan pemahaman Salaful Ummah. Semoga Allah memberikan kita taufiq untuk berada di jalan yang lurus.

  62. Pada mulanya saya sering diajak oleh JT untuk ikut mendengar bayan yang mereka lakukan di mesjid kampus tempat saya bekerja dan saya ragu-ragu untuk bergabung dengan JT karena penampilan dan cara dakwahnya, Alhamdulillah, setelah saya membaca seluruh pendapat di atas, khususnya yang di sampaikan “sdr. Abu Kholil” membuat saya makin mantap untuk ikut bergabung dengan JT. Insya Allah awal bulan Juli nanti saya akan ikut bergabung dengan JT untuk berdakwah selama tiga hari di daerah Karo Sumatra Utara.

  63. Ambil kebaikan dan hikmah dari JT. Jangan percaya begitu saja pada perkataan orang lain sebelum kita mencobanya.

  64. nafsu?

  65. Sekali lagi akhi…, agama berdiri bukan atas perasaan dan hawa nafsu. Tapi wahyu dari Allah Ta’ala yang diperjelas dengan Sunnah Rasulullah Shallallahi Alaihi wa Salam dan sebagaimana dipahami oleh khurun terbaik umat ini yakni para sahabat Radhiyallahu anhum. Jadi dalam menimbang kebenaran bukanlah kita harus mendengarkan perkataan orang, kelompok atau apapun. Tapi kita wajib mengembalikannya kepada Al Qur’an, As Sunnah dengan pemahaman para Sahabat. Dan khuruj ala JT adalah suatu perkara yang baru dalam agama yang sempurna ini. Dimana kita tak perlu menambah syariat yang telah ditetapkan oleh Allah melalui lisan Rasulnya Shallallahi Alaihi wa Salam. Dulu saya juga merasakan hal yang sama seperti yang saudara2 rasakan. Dan menganggap baik apa saja yang kita rasakan baik, tanpa menimbangnya dengan sesuatu yang pasti benar yaitu Al Qur’an, As Sunnah dan Pemahaman Salafus Shalih. Hanya Allah pemberi taufiq

  66. ASTAUGHFIRULLAHAL’AZIIM…
    JUJUR SAUDARAKU, HAMPIR BERLINANG AIR MATAKU MELIHAT HAL YG BEGINI….
    Apakah kita diciptakan untuk saling hujat?
    Ya Allah berilah kefahaman kepada hambamu
    janganlah gampang mencap seseorang sesat !
    pakailah 3 prinsip:
    1. SIAPA YANG BERLANDASKAN ALQURAN DAN HADITS ADALAH SAUDARA KITA
    2. SIAPA YG TIDAK BERPEDOMAN KPD ALQURAN DAN HADITS BUKAN GOLONGAN KITA
    3. SIAPA YANG MENGHINA ALQURAN DAN HADITS ADALAH MUSUH KITA

    Saya pernah keluar beberapa kali 3 hari jt. setelah itu fakum. yang saya rasakan sekarang saya jauh dari Allah, malas ke masjid malah kadang2 lebih parah ( ampuni aku ya Allah ) enggan sholat subuh karena ngantuk liat euro 2008.
    tekad saya sekarang, harus kembali hidupkan sunnah, belajar lagi untuk korban,
    insya Allah keluar lagi di jalan Allah
    temen2 doain aku ya…
    mudah2an bisa 40 hari atw 4 bulan
    utk sodara abu khoil mari kita sama2 berdoa supaya diberi Hidaya oleh Allah
    Amin….
    teman2 karkun, fs ku :
    buser lembut
    add aj oke..

  67. memang betul akhi, setiap yang tidak berpedoman kepada Al Qur’an dan Sunnah adalah bukan bagian dari kaum muslimin. Dan kita lihat semua gerakan yang mengatas namakan Islam semua mengaku berpedoman kepada Al Qur’an dan As Sunnah. Tetapi pada akhirnya kita lihat mereka tersesat karena mereka memahami Al Qur’an dan As Sunnah dengan pemahaman mereka dan tidak mau mengikuti pemahaman orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah Ta’ala yaitu generasi Salafus Shalih. Dan akhirnya banyak ayat Al Qur’an dan Hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dipahami dengan akal, perasaan dan hawa nafsu mereka. Dan sudah menjadi kewajiban kita untuk saling nasehat menasehati dalam kebenaran.

  68. Senang sekali membaca quote akh abu kholil, saya teringat dengan karkuzari jamaah malaysia tahun lalu saat jamaah ini keluar dakwah bersama istri-itri mereka ( masturoh) di Banda Aceh.
    ada 8 orang salafi dari timur tengah kemudian mereka bersepakat dan bergabung dalam tim ini, dan tak tanggung-tanggung mereka pergi ke pusat tabligh ini yakni di NIZAMUDDIN India. kemudian mereka ber do’a ;
    Ya ALLAH andai Jamaah Tabligh ini benar-benar sesat dan tidak berada dalam jalanMu dan sunnah nabiMu, maka jadikanlah kami dan harta kami untuk menhancurkan Jamaah ini.
    Sebaliknya ya ALLAH andai jamaah ini benar menurutMu dan mengikuti sunnah nabiMu, maka jadikanlah kami dan harta kami untuk berjuang bersama jamaah ini.

    Kemudian mereka pergi ke India, ternyata setelah menghabiskan masa dan harta mereka menyelidiki dan turut dalam jamaah ini, mereka saat ini telah bergabung menjadi pembela-pembela agama ALLAH yang tidak hanya bangga bisa tinggal di arab, sholat di masjid Nabawi dengan pahala 1000 kali dan Masjid Haram dengan pahala 100 ribu kali, saat ini mereka telah melanglang buana menghasikan masa dan hartanya untuk mengajak manusia taat pada ALLAH dan menjadi asbab hidayah bagi orang yang tidak kenal dengan ALLAH.

    teringat waktu dulu saya sempat training ke Jerman, para evangelis dengan begitu progvokatif mengajak orang-orang yg dia temui untuk menjadi pengikut-pengikut agama mereka, mereka agamanya batil tapi mereka yakin dengan berjuang spt ini mereka termasuk pembela-pembala agamanya yg batil itu.

    tengoklah kita hari ini, berapa banyak diantara kita yang katanya paham dengan agama ini, tapi kita hanya berpangku tangan jangan terhadap orang kafir, dengan saudara se iman saja kita tidak pedulikan mereka. sehingga banyak diantara mereka yang lahir sebagai islam, nama islam tapi perbuatannya tidak islami.

    maka ajakan saya wahai ahlus sunnah (yang mengaku dirinya ahlus sunnah).

    ingatlah kisah bagaimana baginda nabi saat isro’ Mikraj , ALLAH telah hantar baginda nabi ini kendaraan Buroq dan pendamping Jibril, tapi kenapa saat nabi Hijrah dari Mekkah ke Madinah ALLAH tidak kirim kendaraan dan pendamping yg serupa. padahal ALLAH maha mampu untuk itu. Ini merupakan pelaharan buat kita, bahwa agama ini tidak akan wujud dalam diri kita dan ummat kalau kita hanya berdiam diri di pesantren, apalagi di rumah. Jadi dari atsar ini, dapat kita ambil pelajaran bahwa agama akan wujud pada diri kita dan ummat manakala kita buar pengorbanan untuk agama ini.

    sahabat-sahabat radiyollah ajmain. bukanlah semuanya orang-orang ber pendidikan, ada orang-orang gunung, ada yg maisahnya hanya mengambil kayu bakar. namun mereka semua telah di ridoi ALLAH, berkat kepahaman mereka. bahwa kalau baginda rosul bersakit-sakit untuk agama ini, maka kami pun (para sahabat) mesti bersakit-sakit untuk agama ini, kalau baginda rosul berlapar lapar untuk agama ini maka para sahabat paham dia pun mesti berlapar lapar untuk tegaknya agama ini.

    jadi kesimpulannya kita semua sepakat untuk sunnah ini, tapi coba tengoklah diri kita, sejauh manakah diri dan harta kita telah kita korbankan untuk agamanya ALLAH, jangan-jangan kita hanya menanti kiriman dari timur tengah karena bernaung dalam yayasan abullah bin baz atau semisalnya.

  69. Ya akhi, sebelumnya kita singkirkan dahulu rasa fanatik kita, hawa nafsu dan perasaan kita yang berlebihan kepada JT. Coba antum pahami dengan pikiran dan hati yang jernih sabda dari Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam berikut ini.
    “Barangsiapa yang mengada-adakan dalam urusan (agama) kami ini, sesuatu yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak.” (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718, dari ‘Aisyah Radhiyallahu Anha)
    Lalu sekarang kita tanyakan pada diri kita apakah khuruj yang diajarkan di JT 3 hari tiap bulan, 40 hari tiap tahun, 4 bulan seumur hidup dan kegiatan Jaulah gaya JT ada yang berdzikir, takrir, istiqbal, yang berkeliling dari rumah ke rumah pernah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam? Pernah dikerjakan sahabat? Para Tabi’in? Para Tabi’ut tabi’in? Dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan benar?
    Coba antum dengarkan perkataan Imam Malik Rahimahullah berikut ini:
    “Tidak akan memperbaiki kondisi akhir urusan (ummat) ini kecuali apa yang telah memperbaiki para Salaf (pendahulu) nya.” (Ungkapan yang agung ini dikutip oleh Imam Malik dari syaikhnya Wahb bin Kaisan, diriwayatkan oleh al Jauhari dalam Musnad al Muwatha’ warraqah.
    Kalaulah khuruj ala JT dikerjakan oleh para Salafus Shalih, tentulah sampai kepada kita dalil atau bukti-bukti dari mereka. Lalu kalau kita katakan “Inikan baik, karena dengan mengikuti JT saya jadi begini.” Coba antum dengarkan perkataan Sahabat Ibnu ‘Umar Radhiyallahu Anhuma berikut ini:
    “Setiap bid’ah adalah sesat, meskipun manusia memandangnya baik.” (Riwayat al Lalika’i dalam Syarah Ushuul I’tiqaad Ahlis Sunnah wal Jama’ah no. 126)
    Lantas ada yang berkata, “semenjak tidak ikut khuruj saya jadi tidak sholat”. Dalam hal ini kita harus mengoreksi niat kita, sholatnya karena Allah atau karena ikut JT? Kalau karena Allah walaupun tidak ikut JT antum tetap harus sholat berjama’ah. Dan jangan sampai timbul riya’ dan sum’ah hingga kita berkata, “karena ikut JT kita sholat, kalau ndak ikut ndak sholat”.Banyak kita saksikan orang-orang yang shalih tidak ikut JT tetap juga mereka mengerjakan apa-apa yang disyariatkan Allah.

    Ada juga yang berkata mantan Salafi ikut khuruj, kita tidak bicara individu. Banyak yang menisbatkan diri kepada Salaf, kalau sekedar mengaku semua orang boleh mengaku. Tapi kita lihat bagaimana pemahamannya dan bagaimana pengamalannya, apakah sesuai dengan pengakuannya?

    Juga ada yang mengatakan para sahabat bukanlah orang berpendidikan semuanya. Dan itu memang benar, tetapi mereka memahami agama ini dengan benar berdasarkan ilimu dari kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallu Alaihi wa Salam. Lalu kalau kita bertanya apakah pernah Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengirimkan orang yang jahil untuk berdakwah seperti yang dilakukan JT? Maka jawabannya adalah tidak pernah. Seseorang yang mendakwahkan agamanya tentulah ia harus memahami dengan baik agamanya. Makanya yang dikirim Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah tokoh-tokoh para Sahabat yang alim seperti Mush’ab bin Umair, Muadz bin Jabal dan lainnya. Lain halnya dengan jihad senjata maka semua sahabat ikut berjihad kecuali yang ada udzur. Bedaka dengan JT, mereka menyebarkan kejahilan dan kebid’ahannya.
    Padahal ada sesuatu yang wajib utk mereka lakukan dahulu yaitu menuntut ilmu syar’i. Sehingga ada diantara mereka tidak bisa membedakan Tauhid dan syirik atau bid’ah dan Sunnah.

    Ya akhi, apa yang antum maksudkan bersakit-sakit untuk agama ini hanya dengan khuruj gaya JT yang tidak ada contohnya dari Rasulullah? Apa yang antum maksudkan berlapar-lapar dalam agama ini, menahan lapar dalam khuruj ala JT? Mana pernah mereka saat khuruj mau berlapar-lapar kecuali kalau terpaksa! Buktinya aja mereka mewajibkan membawa peralatan masak. Apa yang dipikirkan kalau membawa alat masak selain makan. Malahan di Markaz mereka antum akan makan enak berkali-kali tiap hari. Ana ngomong bukan tidak berdasar. Karena ana pernah khuruj sampai India. Apakah antum tahu di dalam masjid Nizamuddin ada kuburan? Apakah sah sholat disana? Ya akhi… sebaiknya kita menuntut ilmu syar’i agar kita tidak tersesat dalam beragama. Coba kita dengar apa perkataan Imam Bukhari Rahimahullah:
    “Ilmu mendahului perkataan dan perbuatan”
    Ada baiknya antum tanyakan kepada masyaikh antum apa maksud perkataan Imam Bukhari. Semoga Allah memberikan kita taufiq untuk memahami agama ini dengan benar. Wallahu A’lam

  70. ana rasa kita sepakat untuk menegakkan sunnah diatas segala ibadah yang kita lakukan. dan kita sepakat tentang hadist bid’ah itu.

    yang terjadi pada ummat sekarang ini, adalah ummat telah meninggalkan agama yang haq ini. jangankan di indonesia. di arab saudi yang konon katanya banyak ulama dan masyaikh dan salafus salih katanya, nyatanya tugas pokok kenabian telah ditinggalkan oleh ummat. padahal kita ummat terbaik , selagi kita mengemban amanah takmuruna bil makruf dan tanhauna anil munkar. padahal di haji wada’ rosul telah sabdakan sampaikan kepada mereka yg tidak hadir hari ini.

    kalaulah tugas dakwah ini hanya di emban oleh segolongan orang saja. maka tentu firman ALLAH tdk seperti iini redaksinya ;

    Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (QS. 3:110)

    akhi, karena terjadi perbedaan pemahaman inilah mengakibatkan kita menjadi terbagi dalam berbagai firqoh dan manhaj. terus terang saya tidak mengatakan bahwa JT adalah yg terbaik. karena yg terbaik tentu rosul dan para sahabat Rodiyullahu ajmain. kemudian setelah itu para Tabi’in dan tabiin-tabiin. seteleh itu tidak ada jaminan dari rosulullah.

    merekalah yg ALLAH telah ridho dengan mereka. mereka masih di dunia tapi terompa mereka sudah kedengaran di surga. mareka masih di dunia tapi telah mendapatkan salam dari ALLAH robbul alamin.

    memang betul tidak ada dalil sar’i yang menyatakan 3 hari, 40 hari, 4 bln 1 tahun dalam hadist ataupun al-qur’an. tapi sekali lagi ini adalah ijtihad untuk bagaimana mengajak semu ummat terlibat dalam dakwah. tidak hanya mereka yang howash, tidak hanya mereka yang alim seperti antum. tidak hanya mereka yang punya banyak harta, dan tidak buat mereka yang banyak waktu.

    hakekatnya dakwah ini harusnya menjadi maksud hidup, adapun pekerjaan kita sebagai ustadz, masyaikh, dosen, petani,pedagang, manager, dan presiden direktur.dll hanyalah keperluan saja. sementara maksud sesungguhnya kita adalah naibnya rosulullah.

    sekarang kalau semua kita ajak untuk dakwah seumur hidup tentu semua orang akan menolak. oleh karena itu dimulai dengan mengorbankan 3 hari ini adalah korban yg minimal.

    kalau ditanyakan pada masyaikh tentu mereka akan jawab bahwa dakwah ini, meminta kita semur hidup. karena ini adalah kerja yang mulia dan kerjanya kekasih-kekasih ALLAH. yakni para nabi dan rosul, muhajirin dan anshor dan orang yang ittiba’ dengan mereka.

    menurut saya, dari beberapa karkuzari imam madinah dan beberapa ulama yang di tugaskan untuk ikut ijtima’ di nizamuddin, rewind dan lain-lain tempat sudah cukup untuk melihat bagaimana dakwah ini telah merambah kesemua level dan strata ummat. ibarat menyupir mobil, tugas kita mungkin ada yg jadi supir, ada yg jadi kursi dan bahkan ada yg jadi baut. tapi karena amal ini adalah jamai’ maka dia akan punya kekuatan.

    setuju dengan nama-nama sahabat yg mashur yg akhi sebutkan. yg mati di Cina, mati di Rusia dan bahkan ada sahabat yg mati di Aceh. tapi ketahuilah bawhwa mereka tidak inforodhi tapi jama’i. sehingga yang bawak kompor seperti akhi bilang tadi ada dalam rombongan sahabat ini.

    akhi kita ini adalah ummat akhir zaman, kita ingin meniru-niru saja sebenarnya, belum seberapa korban kita untuk agama ini.. jangankan seperti hawariyyin dan para sahabat. untuk membebaskan diri kita dan keluarga dari api neraka saja rasanya sulit sekali.

    sehingga untuk sementara mungkin kita akan tetap lana akmaluna walakum a’malakum. kita tidak akan pernah bersatu dalam medan dakwah kalau selagi ktia masing-masing mengaku bahwa akulah yang benar sementara yg lain adalah salah. kalian semua bodoh, akulah yg faham dengan agama ini.kalian semua ahli bid’ah akulah akhli sunnah.

    akhi semoga dengan amal dan ilmu serta pengorbanan yg sedikit ini ALLAH pandang dengan kasih sayangNya.

    saya tidak akan mendiskusikan bagaimana sampai kuburan nabi yg mulia itu sehingga kini masuk dalam masjid nabawi di madinah.

  71. Pemerintah Inggris Takut Jamaah Tabligh?

    Selasa, 13 November 2007
    Hidayatullah.com—Suhu politik Inggris tiba-tiba memanas ketika Jamaah Tabligh (JT), organisasi Muslim terbesar di Inggris, melontarkan rencana akan membangun sebuah masjid terbesar di Eropa, tepatnya di London.
    Beberapa kalangan, termasuk anggota parlemen Inggris, menentang rencana tersebut. Alasannya, JT memiliki kaitan dengan dua pelaku bom London 2005 silam.
    Menurut rencana, masjid tersebut akan dibangun di sebuah lahan bekas pabrik kimia seluas 18 acre (72.83 meter persegi) di kawasan Abbeymills, London Timur. Warga setempat, didukung beberapa anggota parlemen Inggris, menentang rencana tersebut. Untuk menunjukkan aspirasinya, awal tahun ini, sekitar 280 orang menandatangani petisi online di situs yang dikelola kantor PM Inggris Gordon Brown.
    “Saya tidak antiMuslim. Bahkan, saya ingin membicarakan masalah ini ketimbang saling teriak menyalahkan,” kata Alan Craig, politikus yang menentang rencana tersebut. Craig, yang juga anggota Christian People’s Alliance Party (Partai Aliansi Rakyat Kristen), menekankan bahwa objek keberatannya bukanlah Islam, melainkan JT.
    “Warga Muslim berhak punya masjid seperti Kristen berhak punya gereja,” katanya. Namun, dia keberatan dengan JT yang berada di balik pembangunan masjid tersebut karena dianggap sebagai salah satu kelompok fundamentalis.
    Tahun lalu, Michael Gove, anggota parlemen Inggris, menyebut dua pelaku bom London Juli 2005 memiliki kaitan langsung dengan salah satu masjid yang dikelola JT di Dewsbury, Inggris Utara. Sejak aksi bom bunuh diri di stasiun kereta bawah tanah yang menewaskan 52 orang itu, warga Muslim Inggris sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan.
    Tudingan itu langsung dibantah JT. Dalam situsnya, JT mengklaim bahwa mereka tidak terkait dengan aksi terorisme atau teroris itu sendiri. Mereka mendeskripsikan dirinya sebagai penyebar Islam dan gerakan pembaruan. “Kami tidak mengajarkan gerakan ekstremis. Tapi, kami juga tidak bisa menjelaskan dengan detail siapa saja yang datang ke masjid kami,” katanya.
    Lika-Liku
    Perjuangan aktivis JT untuk bisa membangun masjid ini bukan perkara mudah. Selain dituduh terlibat tindakan terror, beberapa media massa yang seharusnya bersikap netral juga ikut memperkeruh suasana.
    Salah satu media massa yang melakukan kampanye anti pembangunan masjid itu adalah tabloid Evening Standard. Sementara itu kelompok kiri British National Party dalam menggelar polling lewat internet dan mengatakan bahwa rencana pembangunan masjid itu, sejauh ini merupakan “simbol terbesar kolonisasi Islam di Inggris. “
    Penasehat Dewan Kota Newham Allain Craig yang juga anggota parlemen dari Aliansi Masyarakat Kristen, juga menjadi salah seorang politisi di Inggris yang menentang pembangunan masjid agung di Newham.
    Warga Muslim mengecam sikap Craig. “Craig adalah seorang pengecut dan rasis, ” kata Faisal Hammad.
    Warga Newham lainnya, Graham Hyde, melontarkan kecaman yang sama. “Para politisi seperti Craig bisa tega menjual ibu-ibu mereka demi beberapa baris berita di media massa, ” tukas Hyde.
    “Saya malu dengan cara orang ini menimbulkan perpecahan. Dia harus di pecat dari kantornya, ” sambungnya, seraya menyatakan bahwa keluarganya yang non-Muslim tidak keberatan dengan rencana pembangunan masjid tersebut.
    Namun Walikota Inggris, Ken Livingstone mengecam kampanye yang menentang pembangunan masjid itu. Ia menyatakan, kampanye itu adalah upaya untuk menimbulkan kebencian antara warga Muslim dan Non Muslim. Menurutnya, rencana pembangunan masjid di Newham merupakan tanda harmonisnya hubungan antara masyarakat beragama di Inggris.
    Dalam cetak biru rencana pembangunan, masjid yang akan dibangun di atas tanah seluas 18 hektar ini, akan dilengkapi dengan fasilitas sekolah, arena bermain dan taman. Masjid agung ini diperkirakan mampu menampung 12 ribu jamaah.
    Sebagaimana diketahui, Jamaah Tabligh lahir sekitar tahun 1920-an di India dan kemudian berkembang ke berbagai penjuru dunia.
    Profesor Yoginder Sikand, mengaku tahu seluk-beluk JT. Dosen Jamia Millia Islamia, sebuah universitas di New Delhi, itu menegaskan, struktur organisasi tersebut jauh dari gambaran sebuah kelompok teroris. Selama ini JT dikenal berdakwah dengan cara memakmurkan masjid-masjid .
    Menurut Sikand, pembangunan masjid itu memiliki arti lain. “Selain tempat ibadah, masjid tersebut menjadi simbol identitas warga Muslim yang merasa terancam,” katanya. Ketakukan pemerintahan Inggris menunjukkan ketidaksiapan mereka menerima perbedan, khususnya terhadap Islam. [cha, berbagai sumber/www.hidayatullah.com]

  72. Markaz Tabligh di India

    Banglawali Masjid, 168 W. Nizamuddin, Basti Nizamuddin, New Delhi. 91-11-494-7137 (faks: Farooq), 617-142 (..)

    bukan spt yg di sebutkan oleh saudaraku yg tdk suka dengan usaha tabligh ini, masjid Nizamuddin memang berdekatan kurang lebih 500 m dari Masjid Banglawali ini . di Nizamuddin memang ada kuburan wali bernama NIzamuddin, tapi sekali lagi pusat dawkah tabligh tidak berada atau ada kegiatan disitu. dan memang karena setiap hari orang2 ziarah dan bawak bunga kesitu. maka di nisbahkanlah bahwa tabligh punya markaz ( Masjid yg didalamnya ada kuburan). padahal kalaulah mau sedikit bersusah payah kesana maka hal itu akan kelihatan dengan jelas.

    masalah masyaikh founding father Maulana Ilyas ber tariqat atau mengamalkan sufi, maka ini tidak heran. karena ulama2 salaf pun mengamalkannya.

    1. Imam Abu Hanifa (r) (85 H.-150 H) berkata, ‘Jika tidak
    karena dua tahun, saya telah celaka. Karena dua tahun
    saya bersama Sayyidina Ja’far as-Sadiq dan mendapatkan
    ilmu spiritual yang membuat saya lebih mengetahui
    jalan yang benar’.

    Ad-Durr al-Mukhtar, vol 1. p. 43 bahwa Ibn ‘Abideen
    said, ‘Abi Ali Dakkak, seorang sufi, dari Abul Qassim
    an-Nasarabadi, dari ash-Shibli, dari Sariyy as-Saqati
    dari Ma’ruf al-Karkhi, dari Dawad at-Ta’i, yang
    mendapatkan ilmu lahir dan batin dari Imam Abu Hanifa
    (r), yang mendukung jalan Sufi.’ Imam berkata sebelum
    meninggal: lawla sanatan lahalaka Nu’man, ‘Jika tidak
    karena dua tahun, Nu’man (saya) telah celaka.’ Itulah
    dua tahun bersama Ja’far as-Sadiq

    2. Imam Malik (94-179 H./716-795 CE)

    Imam Malik (r): ‘man tassawaffa wa lam yatafaqah
    faqad tazandaqa wa man tafaqaha wa lam yatsawwaf faqad
    fasadat, wa man tafaqaha wa tassawafa faqad tahaqqaq.
    (Barangsiapa mempelajari/mengamalkan tasauf tanpa fikh
    maka dia telah zindik, dan barangsiapa mempelajari
    fikh tanpa tasauf dia tersesat, dan siapa yang
    mempelari tasauf dan fikh dia meraih kebenaran).’
    (dalam buku ‘Ali al-Adawi dari keterangan Imam
    Abil-Hassan, ulama fikh, vol. 2, p. 195

    3. Imam Shafi’ i (150-205 H./767-820 CE)

    Imam Shafi’i: ‘Saya bersama orang sufi dan aku
    menerima 3 ilmu:
    1. mereka mengajariku bagaimana berbicara
    2. mereka mengajariku bagaimana meperlakukan orang
    dengan kasih dan hati lembut
    3. mereka membimbingku ke dalam jalan tasawwuf
    [Kashf al-Khafa and Muzid al-Albas, Imam ‘Ajluni, vol.
    1, p. 341.]

    4. Imam Ahmad bin Hanbal (164-241 H./780-855 CE)

    Imam Ahmad (r): ‘Ya walladee ?alayka bi-jallassati
    ha’ula’i as-Sufiyya. Fa innahum zaadu ‘alayna
    bikathuratil ‘ilmi wal murqaba wal khashiyyata
    waz-zuhda wa ?uluwal himmat (Anakku jika kamu harus
    duduk bersama orang-orang sufi, karena mereka adalah
    mata air ilmu dan mereka tetap mengingat Allah dalam
    hati mereka. Mereka orang-orang zuhud dan mereka
    memiliki kekuatan spiritual yang tertinggi, ‘Tanwir
    al-Qulub, p. 405, Shaikh Amin al-Kurdi). Imam Ahmad
    (r) tentang Sufi:’Aku tidak melihat orang yang lebih
    baik dari mereka’ ( Ghiza al-Albab, vol. 1, p. 120)

    5. Imam al-Muhasibi (d. 243 H./857 CE)

    Imam al-Muhasibi meriwayatkan dari Rasul, ‘Umatku akan
    terpecah menjadi 73 golongan dan hanya satu yang akan
    menjadi kelompok yang selamat’ . Dan Allah yang lebih
    mengetahui bahwa itu adalah Golongan orang tasawwuf.
    Dia menjelaskan dengan mendalam dalam Kitab al-Wasiya
    p. 27-32.

    6. Imam al-Qushayri (d. 465 H./1072 CE)

    Imam al-Qushayri tentang Tasawwuf: ‘Allah membuat
    golongan ini yang terbaik dari wali-wali-Nya dan Dia
    mengangkat mereka di atas seluruh hamba-hamba-Nya
    sesudah para Rasul dan Nabi, dan Dia memberi hati
    mereka rahasia Kehadiran Ilahi-Nya dan Dia memilih
    mereka diantara umat-Nya yang menerima cahaya-Nya.
    Mereka adalah sarana kemanusiaan, Mereka menyucikan
    diri dari segala hubungan dengan dunia dan
    Dia mengangkat mereka ke kedudukan tertinggi dalam
    penampakan (kasyf). Dan Dia membuka kepada mereka
    Kenyataan akan Keesaan-Nya. Dia membuat mereka untuk
    melihat kehendak-Nya mengendalikan diri mereka. Dia
    membuat mereka bersinar dalam wujud-Nya dan
    menampakkan mereka sebagai cahaya dan cahaya-Nya .?
    [ar-Risalat al-Qushayriyya, p. 2]

    7. Imam Ghazali (450-505 H./1058-1111 CE)

    Imam Ghazali, hujjat ul-Islam, tentang tasawwuf:
    ‘Saya tahu dengan benar bahwa para Sufi adalah para
    pencari jalan Allah, dan bahwa mereka melakukan yang
    terbaik, dan jalan mereka adalah jalan terbaik, dan
    akhlak mereka paling suci. Mereka membersihkan hati
    mereka dari selain Allah dan mereka menjadikan mereka
    sebagai jalan bagi sungai untuk mengalirnya kehadiran
    Ilahi [al-Munqidh min ad-dalal, p. 131].

    8. Imam Nawawi (620-676 H./1223-1278 CE)

    Dalam suratnya al-Maqasid: ‘Ciri jalan sufi ada 5:
    1. menjaga kehadiran Allah dalam hati pada waktu ramai
    dan sendiri
    2. mengikuti Sunah Rasul dengan perbuatan dan kata
    3. menghindari ketergantungan kepada orang lain
    4. bersyukur pada pemberian Allah meski sedikit
    5. selalu merujuk masalah kepada Allah swt [Maqasid
    at-Tawhid, p. 20]

    9. Imam Fakhr ad-Din ar-Razi (544-606 H./1149-1209 CE)

    Imam Fakhr ad-Din ar-Razi: ‘Jalan para sufi adalah
    mencari ilmu untuk memutuskan diri mereka dari
    kehidupan dunia dan menjaga diri mereka agar selalu
    sibuk dalam pikiran dan hati mereka dengan mengingat
    Allah, pada seluruh tindakan dan perilaku’ .
    [Ictiqadat Furaq al-Musliman, p. 72, 73]

    10. Ibn Khaldun (733-808 H./1332-1406 CE)

    Ibn Khaldun: ‘Jalan sufi adalah jalan salaf,
    ulama-ulama di antara Sahabat, Tabi’een, and Tabi’
    at-Tabi’een. Asalnya adalah beribadah kepada Allah dan
    meninggalkan perhiasan dan kesenangan dunia’
    [Muqaddimat ibn Khaldan, p. 328]

    11. Tajuddin as-Subki

    Mu’eed an-Na’eem, p. 190, dalam tasauf: ‘Semoga
    Allah memuji mereka dan memberi salam kepada mereka
    dan menjadikan kita bersama mereka di dalam sorga.
    Banyak hal yang telah dikatakan tentang mereka dan
    terlalu banyak orang-orang bodoh yang mengatakan
    hal-hal yang tidak berhubungan dengan mereka. Dan yang
    benar adalah bahwa mereka meninggalkan dunia dan
    menyibukkan diri dengan ibadah’. Dia berkata: ‘Mereka
    dalah manusia-manusia yang dekat dengan Allah yang doa
    dan shalatnya diterima Allah, dan melalui mereka Allah
    membantu manusia.

    12. Jalaluddin as-Suyuti

    Dalam Ta’yad al-haqiqat al-‘Aliyya, p. 57: ‘tasawwuf
    dalam diri mereka adalah ilmu yang paling baik dan
    terpuji. Dia menjelaskan bagaimana mengikuti Sunah
    Nabi dan meninggalkan bid’ah’

    13. Ibn Taymiyya (661-728 H./1263-1328 CE)

    Majmaca Fatawa Ibn Taymiyya, Dar ar-Rahmat, Cairo,
    Vol, 11, page 497, Kitab Tasawwuf: ‘Kamu harus tahu
    bahwa syaikh-syaikh terbimbing harus diambil sebagai
    petunjuk dan contoh dalam agama, karena mereka
    mengikuti jejak Para Nabi dan Rasul. Tariqat para
    syaikh itu adalah untuk menyeru manusia ke Kehadiran
    Allah dan ketaatan kepada Nabi.’

    Juga dalam hal 499: ‘Para syaikh dimana kita perlu
    mengambil sebagai pembimbing adalah teladan kita dan
    kita harus mengikuti mereka. Karena ketika kita dalam
    Haji, kita memerlukan petunjuk (dalal) untuk mencapai
    Ka’ bah, para syaikh ini adalah petunjuk kita (dalal)
    menuju Allah dan Nabi kita.

    Di antara para syaikh yang dia sebut adalah: Ibrahim
    ibn Adham, Ma’ruf al-Karkhi, Hasan al-Basri, Rabia
    al-Adawiyya, Junaid ibn Muhammad, Shaikh Abdul Qadir
    Jilani, Shaikh Ahmad ar-Rafa’i, and Shaikh Bayazid al-
    Bistami. Ibn Taymiyya mengutip Bayazid al-Bistami pada
    510, Volume 10: “Syaikh besar, Bayazid al-Bistami,
    dan kisah yang terkenal ketika dia menyaksikan Tuhan
    dalam kasyf dan dia berkata kepada Dia:’ Ya Allah,
    bagaimana jalan menuju Engkau”. Dan Allah menjawab:
    ‘Tinggalkan dirimu dan datanglah kepada-Ku’.

    Ibn Taymiah melanjutakan kutipan Bayazid al-Bistami,
    ‘ Saya keluar dari diriku seperti seekor ular keluar
    dari kulitnya’. Implisit dari kutipan ini adalah
    sebuah indikasi tentang perlunya zuhd
    (pengingkaran-diri atau pengingkaran terhadap
    kehidupan dunia), seperti jalan yang diikuti Bayazid
    al-Bistami ( Mursyid Tariqah Naqshbandi).

    Kita melihat dari kutipan di atas bahwa Ibn Taymiah
    menerima banyak Syaikh dengan mengutipnya dan meminta
    orang untuk mengikuti bimbingannya untuk menunjukkan
    cara menaati Allah dan Rasul saas.

    Apa kata Ibn Taymiah tentang istilah Tasawwuf :

    Berikut adalah pendapat Ibn Tamiah tentang definisi
    Tasawwuf dari strained, Whether you are gold or
    gold-plated copper.’ Sanai. Following is what Ibn
    Taymiyya said about the definition of Tasawwuf, from
    Volume 11, At-Tasawwuf, of Majmu?a Fatawa Ibn

    Taymiyya al-Kubra, Dar ar-Rahmah, Cairo:
    ‘Alhamdulillah, penggunaan kata tasauf telah
    didiskusikan secara mendalam. Ini adalah istilah yang
    diberikan kepada hal yang berhubungan dengan cabang
    ilmu (tazkiyat an-nafs and Ihsan).’ ‘Tasawwuf adalah
    ilmu tentang kenyataan dan keadaan dari pengalaman.
    Sufi adalah orang yang menyucikan dirinya dari segala
    sesuatu yang menjauhkan dari mengingat Allah dan orang
    yang mengisi dirinya dengan ilmu hati dan ilmu pikiran
    di mana harga emas dan batu adalah sama saja baginya.

    Tasawwuf menjaga makna-makna yang tinggi dan
    meninggalkan mencari ketenaran dan egoisme untuk
    meraih keadaan yang penuh dengan Kebenaran. Manusia
    terbaik sesudah Nabi adalah Shidiqin, sebagaimana
    disebutkan Allah: ‘Dan barangsiapa yang menta’ati
    Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama
    dengan orang-orang yang dianugerahi ni?mat oleh Allah,
    yaitu: Nabi, para shiddiqqiin, orang-orang yang mati
    syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman
    yang sebaik-baiknya. (QS. 4:69)’ Dia melanjutkan
    mengenai Sufi,’mereka berusaha untuk menaati Allah..
    Sehingga dari mereka kamu akan mendapati mereka
    merupakan yang terdepan (sabiqunas-sabiqun) karena
    usaha mereka. Dan sebagian dari merupakan golongan
    kanan (ashabus-syimal).’

    14. Imam Ibn Qayyim (d. 751 H./1350 CE)

    Imam Ibn Qayyim menyatakan bahwa, ‘Kita menyasikan
    kebesaran orang-orang tasawwuf dalam pandangan salaf
    bagaimana yang telah disebut oleh by Sufyan ath-Thawri
    (d. 161 H./777 CE). Salah satu imam terbesar abad
    kedua dan salah satu mujtahid terkemuka, dia berkata:
    ‘Jika tidak karena Abu Hisham as-Sufi (d. 115 H./733
    CE) saya tidak pernah mengenal bentuk munafik yang
    kecil (riya’) dalam diri (Manazil as-Sa’ireen). Lanjut
    Ibn Qayyim:’Diantara orang terbaik adalah Sufi yang
    mempelajari fiqh?

    15. ‘Abdullah ibn Muhammad ibn ‘Abdul Wahhab (1115-1201
    H./1703-1787 CE)

    Dari Muhammad Man ar Nu’mani’s book (p. 85), Ad- ia’at
    al-Mukaththafa Didd ash-Shaikh Mu ammad ibn ‘Abdul
    Wahhab: ‘Shaikh ‘Abdullah, anak shaikh Muhammad ibn
    ‘Abdul Wahhab, mengatakan mengenai Tasawwuf: ‘Anakku
    dan saya tidak pernah menolak atau mengkritik ilmu
    tasawwuf, tetapi sebaliknya kami mendukungnya karena
    ia menyucikan baik lahir maupun batin dari dosa
    tersembunyi yang berhubungan dengan hati dan bentuk
    batin. Meskipun seseorang mungkin secara lahir benar,
    secara batin mungkin salah; dan untuk memperbaikinya
    tasauf diperlukan.’

    Dalam volume 5 dari Muhammad ibn ‘Abdul Wahhab
    entitled ar-Rasa’il ash-Shakhsiyya, hal 11, serta hal.
    12, 61, and 64 dia menyatakan: ‘Saya tidak pernah
    menuduh kafir Ibn ‘Arabi atau Ibn al-Fari karena
    interpretasi sufinya’

    16. Ibn ‘Abidin

    Ulama besar, Ibn ‘Abidin dalam Rasa’il Ibn cAbidin
    (p. 172-173) menyatakan: ‘ Para pencari jalan ini
    tidak mendengar kecuali Kehadiran Ilahi dan mereka
    tidak mencintai selain Dia. Jika mereka mengingat Dia
    mereka menangis. Jika mereka memikirkan Dia mereka
    bahagia. Jika mereka menemukan Dia mereka sadar. Jika
    mereka melihat Dia mereka akan tenang. Jika mereka
    berjalan dalan Kehadiran Ilahi, mereka menjadi lembut.
    Mereka mabuk dengan Rahmat-Nya. Semoga Allah merahmati
    mereka?. [Majallat al-Muslim, 6th ed., 1378 H, p. 24].

    17. Shaikh Rashad Rida

    Dia berkata,’tasawwuf adalah salah satu pilar dari
    pilar-pilar agama. Tujuannya adalah untuk membersihkan
    diri dan mempertanggungjawabkan perilaku sehari-hari
    dan untuk menaikan manusia menuju maqam spiritual yang
    tinggi’ [Majallat al-Manar, 1st year, p. 726].

    18. Maulana Abul Hasan ‘Ali an-Nadwi

    Maulana Abul Hasan ‘Ali an-Nadwi anggota the
    Islamic-Arabic Society of India and Muslim countries.
    Dalam, Muslims in India, , p. 140-146, ‘Para sufi ini
    memberi inisiasi (baiat) pada manusia ke dalam keesaan
    Allah dan keikhlasan dalam mengikuti Sunah Nabi dan
    dalam menyesali kesalahan dan dalam menghindari setiap
    ma’siat kepada Allah SWT. Petunjuk mereka merangsang
    orang-orang untuk berpindah ke jalan kecintaan penuh
    kepada Allah’

    ‘Di Calcutta, India, lebih dari 1000 orang mengambil
    inisiasi (baiat) ke dalam Tasawuf’
    ‘Kita bersyukur atas pengaruh orang-orang sufi, ribuan
    dan ratusan ribu orang di India menemukan Tuham merka
    dan meraih kondisi kesempurnaan melalui Islam?

    19. Abul ‘Ala Mawdudi

    Dalam Mabadi’ al-Islam (p. 17), ‘Tasawwuf adalah
    kenyataan yang tandanya adalah cinta kepada Allah dan
    Rasul saw, di mana sesorang meniadakan diri mereka
    karena tujuan mereka (Cinta), dan seseorang meniadakan
    dari segala sesuatu selain cinta Allah dan Rasul’.
    ‘Tasawwuf mencari ketulusan hati, menyucikan niat dan
    kebenaran untuk taat dalam seluruh perbuatannya.’

    Ringkasnya, tasawwuf, dahulu maupun sekarang, adalah
    sarana efektif untuk menyebarkan kebenaran Islam,
    memperluas ilmu dan pemahaman spiritual, dan
    meningkatkan kebahagian dan kedamaian. Dengan itu
    manusia dapat menemukan diri sendir dan, dengan
    demikian, menemukan Tuhannya. Dengan itu manusia dapat
    meningkatkan, merubah dan menaikan diri sendiri dan
    mendapatkan keselamatan dari kebodohan dunia dan dari
    godaan keindahan materi. Dan Allah yang lebih
    mengetahui niat hamba-hamba-Nya.

  73. Ya akhi, kita tak perlu berpanjang lebar. Antum mengatakan bahwa kita sepakat tentang hadits bid’ah diatas. Dan antum mengakui bahwa khuruj ala JT tidak ada dalil syar’i dari Al Qur’an dan As Sunnah. Dan sudah kita maklumi bahwa apa saja yang mengatas namakan agama haruslah berlandaskan kepada dalil syar’i. Dan segala sesuatu diciptakan berlawanan jenis. Ada tauhid lawannya syirik, ada bid’ah lawannya Sunnah dan lain sebagainya. Jadi setiap amalan atau apa saja yang mengatas namakan Islam tanpa dalil syar’i adalah bid’ah. Atau apakah kita merasa lebih hebat dari Allah dan Rasulnya Shallallahu Alihi wa Salam? Hingga kita membuat sesuatu yang baru di dalam agama yang telah sempurna ini?

    Jadi menurut antum (yang telah mengakui tidak ada dalil syar’i ) khuruj ala JT Sunnah ataukah bid’ah?

  74. Saya tidak mengatakan huruj ala JT itu bid’ah. karena hadist bid’ah itu tidak bisa dipahami seperti leter leg seperti itu.

    terus terang saya yg bodoh ini juga baca kitab2 yg diterbitkan oleh Darul Haq. dan karena ini ilmu saya tidak masalah.

    tapi saya anjurkan antum baca kitab Muntakhab Ahadist tentang dalil-dalil Pilihan Enam sifat Utama

    Karangan Syaikh Maulana Muhammad Yusuf Al-Kandahlawi Rah.
    Yang disusun kembali oleh Syaikh Muhammad Sa’ad AL-Kandahlawi.

    oh ya kalau antum belum tau Ak-Kandahlawi ini silahkan search di Google keturunan siapa beliau-beliau ini.

    sekarang saya mau nanya ke antum, kira2 metode Rasulullah mendakwahkan agama ini gimana ??? apa ada Rosulullah berdakwah lewat website,sehingga kalau kita search google dimana-mana ada website dakwahnya salafi yg mengkafirkan orang lain.

    apa kira-kira dengan berdakwah lewat TV,Surat Kabar dan Internet ini sunnah ???

    saya yg bodoh ini belum pernah menemukan hadist yg meriwayatkan itu.

    terus kira2 dakwah JT dari pintu kepintu, lorong ke lorong, kampung ke kampung, negara ke negara ini tak ada dalilnya ???? rasanya pasukan dakwah nabi yang dikirim ke berbagai jazirah dengan berjalan kaki ataupun unta ini banyak kita temui hadist-hadist nya.

  75. Kepada Teman-Teman,

    Ada pertanyaan disampaikan oleh teman kita, Sdr. Abu Khalil. Dan ada jawaban dari Abu Afifah. Keduanya berkaitan dengan usaha da’wah dan tabligh.

    Jangan halangi keluasan ilmu untuk kebaikan diri kita sendiri. Silahkan kepada teman-teman untuk menyikapinya dengan lebih baik.

    http://usahadawah.wordpress.com

  76. Keluarga Kandahlawi

    Cak Nur (almarhum Nurcholis Madjid), terlepas dari pro-kontra pemikirannya, adalah seorang yang cukup banyak melakukan kajian terhadap pemikiran Islam di India dan Persia. Dalam suatu kesempatan, Cak Nur pernah bercerita bahwa di wilayah Anak Benua India masih banyak terdapat orang-orang yang mengabdikan hampir seluruh hidupnya untuk agama, mengkaji dan menulis kitab, berdakwah, melakukan latihan-latihan ruhani dan berbagai aktifitas keagamaan lainnya. Cak Nur tidak menyebut satu nama atau keluarga ketika memberikan paparan tersebut.

    Ada beberapa nama yang menonjol dalam pengabdian ini, salah satunya adalah keluarga Kandhlah. Keluarga ini sejak berabad-abad yang lalu terkenal sebagai keluarga yang memberikan pengorbanan diri, harta dan jiwanya demi agama. Syaikh Abul Hasan Ali Nadwi dalam kitab “Halaat Masyaikh Kandhlah” bercerita cukup panjang lebar tentang keluarga ini.

    “Di seluruh Hindustan (India) demikian banyak alim ulama, shalihin,ahlullah, yang memiliki keutamaan dalam sifat, ilmu, akhlak, kesalehan, kecerdasan, kesungguhan dan kedekatan mereka kepada Allah. Namun di antara mereka terdapat satu keluarga yang benar-benar istimewa dalam pengkhidmatan mereka terhadap agama, yaitu keluarga Jhanjanah dan Kandhlah, keduanya dari wilayah Muzhaffar Nagar. Mereka adalah keluarga Shiddiqi (keturunan sahabat Abu Bakar asshshidiq).

    Senantiasa lahir dari keluarga mereka dalam setiap zaman, alim ulama, fudhala, auliya yang demikian istimewa. Dalam setiap pergerakan agama, mereka senantiasa menjadi tokoh terdepan. Waktu-waktu mereka banyak digunakan hanya untuk agama, sehingga hampir dipastikan keseluruhan mereka menjadi faqih, mufti, ulama, sufi, ahli sunnah, ahli ruhaniyah, syaikhul akhlak selama berabad-abad (dari abad VIII hingga abad XV Hijriah ini). Mereka lah yang terkenal dalam perjuangan dan pentablighan iman, ilmu, tasawuf, fiqih dan sebagainya.”

    Kegairahan dalam mereka dalam bidang agama ini tidak hanya terdapat di kalangan kaum lelaki saja, kegairahan yang tak kalah hebat juga terdapat di kalangan kaum wanitanya, juga di kalangan anak-anak mereka.

    Dalam risalah yang lain, Syaikh Abul Hasan Ali Nadwi juga menulis, ” Dari mereka (keluarga Kandahlawi) lahir lebih dari 4.000 ulama, muallimin, dai, mushonof, qadhi, mufti, auliya. Semua lahan perjuangan agama, mereka lah yang menguasainya”.

    Dalam kitab Sirat Syaikh Muhammad Yahya juga ditulis kesaksian itentang keluarga ini. “Keluarga ini benar-benar dirahmati oleh Allah. Tidak diragukan lagi mengenai kaum lelakinya, namun sungguh tidak jauh berbeda keadaan kaum wanitanya. Rumah-rumah mereka senantiasa berisikan cahaya-cahaya amalan dan ketakwaan, sehingga dalam kurun waktu yang sangat panjang, berabad-abad lamanya, rumah-rumah Kandhlah telah menjadi markaz agama. Hampir dipastikan rumah-rumah mereka menjadi saksi bagaimana para penghuninya senantiasa sibuk dengan shalat-shalat sunnah, tilawah Alquran, dzikrullah. Dan anak-anak mereka senantiasa dalam didikan sunnah. Khususnya pada bulan ramadhan, akan terlihat suatu pemandangan ajaib dan luar biasa, dimana kaum wanita berlomba-lomba mengkhatamkan Alquran setiap harinya secara hafalan, sehingga ribuan Alquran dapat dikhatamkan dalam sekali sebulan di kampung Kandhlah”.

    Beberapa nama yang kita kenal dari keluarga ini antara lain ; Maulana Muhammad Ismail, Maulana Muhammad Yahya, Maulana Muhammad Ilyas, Maulana Yusuf, Maulana Zakariya, Maulana Inaamul Hasan, Maulana Ihtisyamul Hasan, Maulana Harun, Maulana Talha dan masih banyak lagi yang lainnya, termasuk yang sekarang menjadi masyaikh di Markaz Dakwah Nizamuddin India, Maulana Saad Kandahlawi.

  77. Alhamdulillah saya mulai kenal amalan agama melalui Jamaah Tabligh ( orang bilang ),, tapi belakangan ragu , karena ada yang bilang jamaah ini bid’ah atau sesat, kemudian saya berpikir, mencari jawaban2 knp jamaah ini di bilang bid’ah.

    karena sy orng awam, maka berpikir, kl jamaah ini bid’ah , mengapa banyak ustadz2, yang ikut ambil bagian, toh secara ilmu ustadz2 yang ikut lebih banyak ilmunya dari pada saya.

    Alhamdulillah melalui sering bermudzakarah dengan teman, ustadz, dll. teryata usaha tabligh ini adalah untuk meniru2 kehidupan bagaimana Rasulullah saw, dan para sahabat sehari2…..

    dengan kenal usaha tabligh ini,, saya termotivasi untuk belajar agama, antara lain menghadiri kajian agama2, buku2 agama dll.

    walaupun usaha tabligh ini di bilang sesat oleh beberapa orang, saya tidak merasa khawatir,, malah termotivasi saya untuk belajar agama, dan bersilaturahim dengan saudara saudara seiman, entah itu salafi, ikhwanul muslimin, HT dll

    Saya siap korbankan harta saya, waktu saya, jiwa saya di jalan Allah SWT….

    Mudaha2an saya dan saudara2 seiman termotivasi untuk tetap berjuang di jalan Allah SWT ( Khuruz fisabilillah )

  78. Sdr. M Agus Salim dan teman-teman,

    Sifat Tholab (pencarian) merupakan sifat yang perlu dijaga oleh kita, kaum muslimin. Sehingga keinginan mengetahui terhadap ajaran Al-Islam ini akan selalu ada. Anjuran untuk menjaga ini telah dianjurkan oleh Nabi kita sendiri, hanya saja kadangkala kita sendiri lupa terhadap nasehat itu.

    Bahkan Nabi kita menekankan jiwa tholab ini mulai dari buaian sampai kita meninggal dunia. Artinya begitu penting mencari ilmu untuk kebaikan hidup kita di dunia dan akherat kita.

    Mudah-mudahan kita dimudahkan untuk mendapatkan jiwa tholab ini, dan juga tentunya untuk dapat korban kerja da’wah juga.

    Haitan
    http://usahadawah.com

  79. kebenaran dari Allah. Hidayah dari Allah. Iblis yang sudah dekat dengan Allah saja menjadi jauh karena kesombongan. Merasa lebih baik(benar). walaupun hati kecilnya mengakui kebenaran. Tetapi karena gengsi sehingga tidak mau mengikuti perintah Allah. Wahai saudaraku muslim, (salafi, Tabligh, NU, Muh,HT dll), serahkan kepada Allah. Karena Allah yang menentukan. Bukan kita. Kita tidak yakin kepada usaha(hujjah) kita. Tetapi Yakin kepada ketentuan Allah. Tetaplah bermuasyaroh dengan baik. Janganlah banyak bicara. Karena kefahaman bukan di lidah dan pikiran. tetapi berada di hati. Tetap berakhlak yang baik.Bahkan kepada kafirin sekalipun. Dan muhasabah untuk bisa mengenali penyakit batin. Karena bila tak kenal maka bagaimana bisa mengobatinya? Karena tak merasa sakit.

  80. kalau kita sering berpikir gimana dengan iman kita pagi ini,siang ini,sore ini ,malam ini,hari ini maka waktu kita akan habis untuk mengkoreksi diri kita sendiri sehingga waktu kita tidak ada untuk melihat keburukan orang lain…..
    hari ini kita sering terjebak,berpikir bagaiman memperbaiki orang lain….
    dan waktu kita akan habis…..tanpa sisa untuk memperbaiki diri kita…..
    semoga kita semua bukan orang yang terjebak……(oleh Setan yang kelihatanya bagus oleh pikir kita ).

  81. Imam Ghozali mencari kebenaran dengan memasukinya, berbulan bulan bahkan bertahun tahun. Tidak hanya sekilas.Dan hanya katanya ulama ini dan ulama itu. Sehingga mengetahui kebenaran secara kaffah. Tidak sepotong-potong(bagian-bagin). Seperti orang buta mengenal gajah yang hanya memegang kakinya saja, ia menganggap sudah mengetahui kebenaran. Dan ia sampaikan kebenaran itu. Bila orang lain tidak menerima maka ia merasa kasihan kepada orang itu. Sebenarnya Allah yang merasa kasihan karena ia memahami gajah hanya pada kakinya. Tetapi Allah akan murka bila ia mengetahui gajah yang sesungguhnya tetapi ia masih berlagak buta. Sebagaimana Allah murrka kepada Iblis. Robbi zidni ‘Ilma warzuqni fahma. Ya Allah Tambahkan ilmu dan kefamanan. Kalau sudah merasa berilmu dan sudah faham maka tidak akan Allah tambah ilmu dan kefahamannya. Tapi kalau merasa belum faham maka insya Allah akan bertambah ilmu dan kefahamannya. Allah menyukai orang yang merasa dzoif dan kurang pengetahuan dan membenci orang yang merasa sudah beriilmu pengetahuan.

  82. ingat,,ahlus sunnah wal jama’ah…
    ayo abu kholil,,cari lebih keras…

  83. tapi setelah saya baca dari link ini,,saya pesan untuk abu kholil,,sebaiknya dicukupkan saja,,tidak usah diteruskan lagi…

    http://www.salafy.or.id/salafy.php?menu=detil&id_artikel=1039

    Hendaknya jangan melakukan bantahan terhadap ahlul bid’ah dan membongkar kesesatan mereka kecuali para ulama.

    Saya berharap bagi para penanggungjawab situs Sahab dan yang lainnya, agar tidak menerima tulisan-tulisan kecuali yang benar-benar jelas menyebutkan namanya dan jangan menerima yang hanya menggunakan nama-nama yang tidak jelas (samaran). Demikian pula saya berharap kepada salafiyyin secara umum agar menjauhkan diri dari perdebatan yang batil dan sebab-sebab yang menyeret pada perpecahan. Kalaupun hal itu terjadi (di kalangan salafiyyin), maka jangan sampai memperbanyak perdebatan dan jangan sama sekali mencantumkan permasalahan ini pada situs internet Salafiyah atau yang lainnya. Namun segera dikembalikan kepada para ulama agar mereka membimbing dengan perkataan yang benar yang dapat menyelesaikan perselisihan ini, Insya Allah. Saya nasehatkan kepada ikhwah agar semangat dalam menyebarkan ilmu yang bermanfaat di antara mereka dan menyebarkan sebab-sebab yang dapat mengantarkan kecintaan dan persaudaraan di antara mereka.

  84. Assalamu’alaikum Wr Wb

    Alhamdulillah, tak ada gunanya debat. kita tunggu saja pilihan Allah, mana yang usaha dakwahnya ikut Rasullah yang pasti menang.

    Saya pernah di Jogja dan menyaksikan bagaimana hebatnya laskar jihad dibawah komando Ust. Ja’far, yang notabenenya bermanhaj Salafy….
    kita lihat sekarang dibubarkan, darut tauhid sudah hilang pamornya, darul arqam bubar,

    Allah lah nanti yang akan memenangkan Agama ini, dengan cara Allah.. Sampai sekarang JT tidak bubar, bahkan bertambah besar.

    Assalamu’alaikum

  85. Kepada Kaum Muslimin,

    Di bawah ini ada situs yang berasal dari daerah Arab, silahkan untuk dipelajari dengan baik:

    http://www.binatiih.com

    Di dalam ada juga penjelasan yang cukup bagus untuk dipelajari, termasuk oleh kalangan ahli da’wah sendiri. Dan ada juga pendapat dari para Ulama terhadap usaha da’wah ini.

    Haitan

  86. ulama ada ulama akhirat dan ulama dunia
    atau ulama rosyad dan ulama suu’. carilah ulama akhirat. Ulama yang menempatkan ilmunya di hati. Bukan di fikiran saja. Karena fikiran tempatnya terbatas. Sedang hati tiada batas. Ulama yang bisa menempatkan ilmunya di hati adalah ulama yang telah memebersihkan hatinya dari nafsu dan dunia. Ulama ulama ini tersembunyi dari kemashuran. Tidak kelihatan ulama. Sederhana dan Zuhud dalam penampilan.

  87. Asalamu alaikum, buat semuanya!
    Abu Kholil mantan JT? berarti DAPAT HIDAYAH KARENA JT? Juga Ustadz ANDALAN SALAFI di Bpp, katanya mantan JT, yang saya lihat ( entah kalo Ikhwan yang lain juga melihat ), bisa dikatakan lebih dari 60 ( atau70 ) persen ikhwan yang sekarang RAJIN NGAJI ILMU di SALAFI adalah MANTAN atau ORANG YG SEBELUMNYA ikutan JT atau sering didakwahi/ masjidnya sering diobok-obok oleh JT.
    Itu baru salah satu bagian kecil dari akibat DAKWAH BID”AH-nya JT.
    Eh, kakak ipar saya juga pertama kali rajin ngelmu, gara-gara tinggal 1 tahun dekat markas JT dan beberapa kali KHURUJ. Alhamdulillah, sekarang rajin NGAJI di SALAFI, dan sekarang beliau membenci saya karena saya AHLUL BID’AH dan SESAT. Padahal pekerjaan saya hanya mengajar anak-anak menghafal Al-qur’an. ( Saya jadi begini- dapat hidayah juga gara-gara BID’AH-nya JT ),..
    Ya Rabb Ya Rahmaan, ampunilah kami semuanya, amiin !!!

  88. Dib tempat kami hampir semua orang Salafi adalah pernah Khuruj, hanya saja sudah nggak bisa menjawab salam. Kacang lupa akan kulitnya, ketika dahulu dilorong-lorong dan majelis lalai.

    Mungkin lebih enak dan sesuai dengan hawa nafsu, nggak perlu meninggalkan Istri dan anak, mengorbankan harta, diri dan perasaan, cukup daurah seminggu sekali dan kasil infaq untuk ongkos ustadz (ustadznya masih dari luar kota, maklum kota kecil).

  89. assalaammualaikum!
    sungguh,,,,, j tabligh itu berpegang pada al’quran dan hadits. j t adalah satu-satunya tauladan untuk menghindari tipu daya dunia,yang penuh dengan hawa nafsu syetan.
    makanya kita jangan jadi manusia,tetapi bagaimana supaya kitabisa menjadi ummat.
    karna,,,,,,,,,,. sesungguhnya manusia itu dalam keadaan rugi,…. wassalam!

  90. j tabligh mengajak pada kebaikan………
    sungguh mulia orang j tabligh yang rela korbankan keluarga dan harta khuruj fi sabilillah
    semoga allah berikan kemudahan pada j tabligh..
    amin………….

  91. jika abu kholil tetap pada pendapatnya, ya biarkan saja itu manusiawi, kenapa para saudara yang ikut ” USAHA MULIA, USAHA YANG TIDAK PERNAH RUGI”
    tidak perlu berdebat kusir…..dengan para salafi mereka itu juga saudara muslim kita.
    doakan saja semoga mereka atau mungkin anak2 mereka memperkuat shaff usaha agama Allah ini.
    untuk para karkun, istri, anak…
    belajar ….giat belajar ilmu hadist, fiqih,….
    jangan mau dibilang jamaah bodoh…..
    ALLAH akan menolong umat yang risau tentang agama Allah.
    harta-benda tidak dibawa mati.
    ilmu agama yang kita harus kita dakwahkan.
    jangan disimpan sendiri, menjadi amalan tak berguna.
    Allah tempat kita berteduh
    Allah penolong kita,
    Allah sumber nikmat kita,
    Allah berikan rahman dan rahim kepada saudaraku para karkun & keluarganya.
    berikan hati yang sabar, tekun dalam beribadah

  92. PENYESALAN DATANG SELALU TERLAMBAT..
    BESARKANLAH YA ALLAH …UMAT YANG MENYEBUT NAMAMU….
    BESARKANLAH JUMLAH YANG SUJUD DIMESJID-MESJIDMU…
    BANYAKKANLAH YA ALLAH ….SAUDARA-SAUDARAKU YANG KELUAR UNTUK USAHA AGAMAMU.
    TOLONGLAH MEREKA YA ALLAH…DALAM MENGHADAPI FITNAH..DAN KEDENGKIAN …
    BERIKANLAH KESABARAN DIHATI PARA KARKUN….
    TERIMALAH AMAL IBADAH MEREKA DIDALAM MEMBELA AGAMAMU ….AMIEN

  93. assalamualaykum

    salam kenal kepada saudara semua
    abu raudhah

  94. Akhi Abu Khalil Ysh,

    Kalau kita orang2 awwam ingin bertemu masyaikh2 Salafi yang Mulia dimanakah kita bisa bertemu mereka untuk melihat cara kehidupan mereka yang sesuai dengan contoh Rasulullah Saw?. Akankah kita diterima sebagai tamu yang akan dimuliakan sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.

    Kalau Akhi Abu Khalil ingin membuktikan benar atau tidaknya fatwa2 para masyaikh Salafi, saya ajak Akhi Abu Khalil untuk buat paspor dan kita sama2 pergi ke Nizamuddin Delhi, Insya Allah biaya transport saya bantu setengahnya. Memang sih harus tinggalkan istri dan anak, juga pekerjaan, untuk membuktikan bahwa Allah Maha Memelihara kita dan keluarga kita (Tauhid Rububiyah). Antum disana bisa bertatap muka langsung dengan para ulama (yang anda bilang bodoh2) dan bertanya mengenai usaha da’wah sesuai keinginan antum. Masalah bahasa jangan takut, insaya Allah pentarjim dalam berbagai bahasa telah ada.

    Wassalamu’alaikum

  95. assllm;;;” ada yang tau ga.. kenapa waktu syahadad ada yang jari telunjuknya di goyang-goyang?…….kenapa yang lain tidak digoyang-goyang?,,,,,,,,,,,,,,,,, yang mana contoh dari rasullullah?

  96. Memang kalau orang tidak zuhud,tawadzu dll (bertasawuf) hatinya tidak bisa menerima kebenaran. Karena hatinya terisi oleh kesombongan. Diperingatkan atautidak sama saja bagi mereka. Ilmu yang sedikit dimilikanya menjadikan jauh kepada Allah sebagaimana Iblis yang berilmu makrifat tepapi semakin jauh dari Allah. Hal ini karena Kepalanya selalu menengadah tidak bsa menunduk. Agama yang digarap pertama adalah masalah hati (Iman). hati yang keras membuat ilmu yang dimiliki tidak menjadikan dekat tetapi jauh dari hidayah.

  97. Allah punya kuasa, mahkluk tak kuasa.
    Dunia Sementara, Akhirat selamannya
    ” LA ILAHA ILALLAH”

  98. Jadikan “KEBURUKANMU” sebagai penghalang dari melihat keburukan Orang lain !! dan Sebaik-baik bekal adalah “TAKWA” wahai saudaraku yang mengaku salaf ! sadarlah !!bahwa mencela dan membid’ahkan sesuatu adalah bagian dari kesombongan,dan Allah tidak menyukai orang yang “SOMBONG”!!!!

  99. Ass.Wr.Wb. Semuanya……Mat Malam….
    Gua bisa semangat beramal dan belajar gara-gara hati,pikiran, dan iman saya di hack oleh Allah SWT melalui saudara dari Tabligh yg selalu melakukan hacking di daerah saya KM.15 or Palembang umumnya. Sekarang di masjid gua ada beberapa karkun yang lagi keluar 40 H ke Temboro (Bapaknya), 40 H Jakarta (anaknya) , 40 H Aceh(Mr.Yus),yg laen maqomi. Rata2 dah 40 H semua n 4 Bln. Oh ya ,Yg ngakunya Ustadh2 n ulama2 tempat gua cuman bisa omdo(omong Doang), bisa bicara tapi keseharian masih suka merokok, maen gaplek, cerita n nongkrong bejam2. Dulu waktu dari SD pe sebelum di hack Allah SWT melalui saudara tabligh gua cuman bisa teori tp tuk praktek berat banget. Tp Allahdulliah berkat risau dan gerak dari saudara2 di Tabligh gua bisa mulai mengamalkan ilmu gua yg saya tahu dan sangat sedikit ini. Dan telah membuat gua juga risau dgn keluarga,tetangga, dan saudara2 seluruh alam sehinga saya mulai belajar hacking untuk meng hack hati saudara2 lainnya (4 BLN). Ternyata untuk mencapai target sasaran ada yang mudah dan ada yang sulit. Inilah seninya mungkin. sebagai newbie mungkin masih menggunakan script2 or tools2 orang untuk menghack or deface hati saudara2 kita lainnya. Dan memberikan firewall / mengamankan iman saya yg lemah sehingga terjaga dari injection, deface, ddos, dan sebagainya dari makhkluk Allah SWT yg tidak bertanggung jawab. Hidupkan Islam dalam Dakwah,taklim, zikir ibadah, dan hikmat. Slam Perjuangan. Allahu akbar!!!!!!!!

  100. selama kalian tidak memandang kebenaran itu dari sumbernya ( alqur’an dan hadits ) maka ketahuilah bahwa kalian termasuk orang yg mendewakan hawa nafsu dan akal2 kalian. jika bukan karena kewajiban amar ma’ruf nahi munkar dan kewajiban menasehati dengan ilmu, ana ga mau ngomong sama kalian (JT ) karena adanya jamaah tabligh maka yang ad adalah berdebat tanpa dalil karena ini memang kebiasaan mereka dari awal hingga akhir. alias karena memang mereka tidak paham manhaj ilmu dan dakwah yg benar. mubahalah saja gimana? berani kalian? atau ga tahu apa itu mubahalah? makanya ngaji bozzz…???!!! pekerja agama atau pekerja ilyas…??? kami ga mau baca kitab fadhilah amalnya JT karena kami mengkajinya dengan ahlu hadits, lha kalian ga mau ngaji kitab salaf kenapa??? karena takut terbongkar kan kesesatan kalian??? cak nur itu dah masyhur orang JIL menantunya aja beragama yahudi…kok jadi rujukan kang…???!
    calling me : mantan jama’ah tabligh : 081225121781 saya tunggu anda karkun2( siapa saja; ust.masrohan, muhibbin, harsoyo,pak muadz yang mantan kontraktor, dll karkun2 di semarang dan jogja saya tunggu diskusi dengan kalian )

  101. mas abu huda al atsary… mana tulisan PENGAKUAN MANTAN JAMAAH TABLIGH koq blom kelar juga… atau tulisannya blom ada nyang “ngepas” ama Al-Qur’an dan Hadits….???

  102. wahai Abu kholil yang merasa kaum JT bid’ah sadar atau tidak,Anda merasa bahwa andalah yang paling benar.kalau begitu saya menyarankan kepada Anda untuk daftarkan diri Jadi Nabi.jadi anda bisa dengan bebas membid’ahkan orang lain.

  103. oi…. para penfitnah jt….aku dulu seorang PK(penjahat kelamin )banyak maksiat didiriku ini….asbab hidayah ku di jt,kalau kalian bilang jt sesat mau kemana aku lagi…sedangkan jt satu2nya yang paling dekat dengan cara Rosul…..!!!!!kalau kalian para pem bid’ah2umat… untung2 golongan kalian aja yang masuk sorga …tapi bukan yg dijanjikan Allah …karna aku pernah dengar ciri2 kawarijh itu…ada pada diri2 kalian wahai penghalang hidayah…..Ya Allah matikanlah aku tetap dalam usaha da’wah ini………

  104. assalamu’alaikum wr wb
    ana pnya banyak pengalaman di JT yg sangat membuat saya naik darah dan naik pitam, walaupun ana dulu belum keluar dari JT, yaitu ketika amir shof bayan maghrib amir itu menyamakan Nabi Shollallohu’alaihi wasallam dengan kodok(na’udzubillah) mereka bilang” Nabi muhammad ibarat kodok yg hidup pada dua alam yg memperingatkan ikan2 agar tidak mau terpancing kail manusia ( keduniaan), begitu juga Nabi juga memperingatkan manusia karena ia pernah melihat neraka dan syurga,sekaligus hidup didunia bercakap dengan manusia memberi nasehat pada manusia yg lain.” alangkah murkanya saya ketika amir itu setelah ana luruskan malah bilang yg penting niatnya baik, dia bilang innamal a’malu biniyyat” bahkan saya dituduh membuat tidak satu hatinya jamaah yg ikut khurj karena mendebat amir. ini pengalaman ana ketika ana khurj di wilayah ungaran jawa tengah.

    Orang tua halaqoh bawen (senior tabligh di bawen jateng semarang), pernah memberi ana amalan membaca Allohumma anzilni munzalan mubarokan wanta khoirul munzilin sebanyak 4444, karena ana baru mau menempati rumah kontrakan miliknya. dan ana juga mendapati di jendela2 pintu2, ada azimat dan rajah/hizib serta macam2 lafadz tak terbaca yg katanya untuk tolak balak. ini ana alami sendiri, jadi jika mereka menyangkal mereka tidak melakukan kebid’ahan dan kesyirikan dan bahkan pernah ngaku bukan sufi, itu karena mereka tidak tahu menahu dengan JT itu sendiri. bagaimana mungkin Jamaah yg mengaku menghidupkan sunnah mengajarkan wirid bid’ah, amalan kencing berdehem dan berjingkat, menjilati jari ala mereka dengan membaca doa tertentu setelah makan, katanya supaya tangannya bisa kuat saaat menghadapi lawan (pukulan brojo musti) ini ana dengar dan ana alami sendiri bahkan ana dulu ikut mendakwahkannya.

    ketika ditanya ilmu jawabanya ngawur
    *ana pernah bertanya pada mereka tentang islam, maka mereka menjawab islam itu : syariat, hakikat,ma’rifat. (sama dengan kitab bathil al hikam sufiyah) dan bahkan dalam takrir yg diulang ulang dalam tertib dan buku panduan tabligh mereka mengatakan ahli thoriqoh(sufi) bagi mereka adalah termasuk tiang / pilar agama islam yg jika tidak ada maka akan robohlah islam,(na’udzubillah).nah anehnya ketika saya tanyakan apakah mereka sufiyah mereka bilang tidak, kami hanya belajar dari thoriqohnya sufi.(bingung kan?) dilain tempat ana tanya karkun jogja, apa antum tau bahwa kita harus menghormati orang sufi, mereka menjawab saya bukan sufi tapi orang islam. tiudak ada kaidah yg baku karena mereka berkata tanpa kesatuan hati dan fikir sebagaimana yg mereka gembar gemborkan, kalolah dia sehati dan sefikir itu apabila dalam tertib2 tabligh aja sedangkan masalah tauhid mereka menyerahkan pada masing2 yg diyakininya, ini kan repot dan bahaya…ya ana langsung mengadakan studi kritis dengan keluar 4o hari dan hasilnya ana semakin kuat untuk segera keluar dari JT, dan sampai sekarang ana sudah bertaubat dari pemikiran dan aktifitas JT(ini saya nukil dari perjalanan kisah saya bersama JT )insya Alloh ama akan tambahkan lain waktu agar mereka tidak bilang lagi kita tukang fitnah…) wallohu’alam…

  105. karena sedemikian banyaknya pengalaman pahit saya di JT penulisan PENGAKUAN MANTAN JT” belum kelar , karena kami memiliki standar ilmiyah yg ga asal2an tulisan itu harus seakurat mungkin, sedetail mungkin dan sesuai dengan kenyataan. jadi bikin tulisan itu hati2 biar jangan asal ngomong…!!! dan ga bikin2 fitnah seperti yg kalian tuduhkan…!!! tunggu aja ya…ternyata kalian juga ga sabar menunggunya alhamdulillah semoga memberi manfaat.amin

  106. buat BOIM, masalah menggerak2an jari telunjuk ketika tahiyat ddalam sholat, anda silahkan lihat hadits riwayat wail bin hujr, disana jelas sekali dan shahih derajat haditsnya, jadi bOIm jangan asal ngomong… kami selalu mengamalkan amal ibadah yg ada dalilnya yg shohih supaya terjaga dari bid’ah yg dibenci Alloh. sukron

  107. buat ONI, ana mau klarifikasi tentang comment anda: —->Memang kalau orang tidak zuhud,tawadzu dll (bertasawuf) hatinya tidak bisa menerima kebenaran. Karena hatinya terisi oleh kesombongan. Diperingatkan atautidak sama saja bagi mereka. Ilmu yang sedikit dimilikanya menjadikan jauh kepada Allah sebagaimana Iblis yang berilmu makrifat tepapi semakin jauh dari Allah. Hal ini karena Kepalanya selalu menengadah tidak bsa menunduk. Agama yang digarap pertama adalah masalah hati (Iman). hati yang keras membuat ilmu yang dimiliki tidak menjadikan dekat tetapi jauh dari hidayah.

    iman itu ada rukunnya, ada syaratnya, masa bicara iman ga tahu istilah iman, ga ada dalilnya Rosul menggarap hati di awal dakwahnya, mungkin kalo nabi adalah JT Abu jahal diajak khuruj mungkin…nyatanya Abu jahal diberi tahu tentang Tauhid9rububiyah, uluhiyah, asma’washifat) bukan wahai abu jahal mari khurj 3 hari…baca fadhilah amal setiap hari supaya datang hidayah… ini yg antum harus cermati, zuhud itu apa dan bagaimana nabi memandang zuhud itu? tasawuf itu apa? apakah dia ada dalam islam atau tidak? anda harus telaah dulu ada asal muasalnya nggak?

  108. diantara subhat2 JT adalah ketika mereka berdakwah tidak mengatakan selain apa yg umum dan apa yg bisa diterima, sedangkan setelah pengikutnya taklid mereka baru mendoktrin dengan ini dan itu ( ada takaza, ada khidmah jamaah, ada jur, ijtima’i dan tertib2 jamaah yg lain; seperti bikin amalan halaqoh, mahalah/maqomi, disana nanti ada jaulah 1 jaulah 2, sampai mengeluarkan rombongan dari masjid maqomi mereka sendiri ) jadi mereka tidak langsung menghimbau secara terang2an dulu tapi step by step, nah ini yg bahaya. ketika JT bergerak maka mereka menyerukan 6 sifat, 1.hakekat laailahaillalloh muhammadurosululloh versi mereka, 2.sholat khusu’ dan khudu’, 4.ikhlassunniyah/ tashihunniah, 3.ilmu ma’a dzikir(amalan dzikir sufiyah), 5.ikromul muslimin(berbaur dengan ahli maksiat/bid’ah utk mengajak mereka ikut JT), 6.khuruj fi sabilillah(inti penyebaran idealismenya), jadi dengan point2 diatas jelaslah bahwa JT memiliki cara teratur dalam menghimpun jamaahnya, karena jika tidak ada doktrin maka mereka kesulitan dalam melakukan instruksi. bukan hanya itu saja, ketika dia bersinergis dengan JT yg lebih maju mereka saling membahas ( kargozari= istilah laporan dakwah JT kepada amir markaz/halaqoh/sesama mereka) sehingga bila ada yg down langsung diangkat sehingga mereka sangat solid secara jamaah, nah…kita bisa lihat juga bagaimana cara dakwah mereka dengan jaulah umumi( orang umum) khususi(org khusus) dan maqomi( amalan masjid binaan) mereka memberi pedoman tertib dan kitab fadhilah amal yg mereka cetak secar tersembunyi, karena mereka tak mau isi kitab itu dibahas oleh khalayak. kemilitanan jamaah ini merupakan indikasi pengkhususan diri dari ajaran sahabat, atau dengan kata lain jauh dari tuntunan sahabat. jika dakwah yg rapi itu digunakan utk mendakwahkan alquran dan sunnah sesuai manhaj sahabat dan tidak menetapkan secara khusus, tertib khusus, mau bergabung dengan majelis para ulama sunnah, dan mau meninggalkan tertib ilyasiyun(apa2 yg menyelisihi sunnah dan manhaj) maka itu bagus…kalo ada JT yg seperti ini ana mau tiap hari ngajak dia taklim kajian. tapi masalahnya mereka menutup diri dari salaf, mereka menghususkan diri di sufiyyah(walau tidak mengakui )kenyataan inilah yg membuat dakwah JT sangat berbahaya…karena dakwahnya rapi dan militan tapi yg di sampaikannya campur2 dengan pemikiran bid’ah dan syirik(lihat hadits palsu dalam fadhilah amal bab.dzikir) inilah yg menyebabkan ana terpanggil untuk meluruskan mereka, karena ana dah mengalaminya sendiri selama 6 tahun dengan studi kritis dan nyata. jadi ana ingin ada ustad yg mau memberikan rekomendasi niat ana utk menerbitkan buku “pengakuan mantan jamaah tabligh”, sehingga benar2 bisa di kaji secara lebih akrab oleh JT. karena mereka menuduh kita hanya liat luarnya ga dari dalamnya, dan ana bersedia di kalrifikasi tentang point2 kesesatan JT dalam hal akidah dan manhajnya. ana juga ada kisah2 pengalaman ana di markas JT yg mana disana ada kuburan(walau tidak semua) tapi setidaknya mereka menganggap wajar/boleh sholat di kuburan / di masjid yg ada kuburannya….bersambung

  109. Islam hanya bisa bersatu dengan usaha dakwah ini selama menggunakan organisasi ,partai atau apapun firqohnya islam tidak pernah akan bersatu dalam dakwah seperi ini maka kita akan tanggal kan masalah chilafiyah masalah golongan ataupun sekat2 yang membuat kita terpecah,fikir kita menjadi fikir yang satu ,bagaimana agama yang sempurna ini ada dalam diri kita dan umat seluruh alam

    Mudah2an Allah SWT berikan kepahaman kepada kita semua..

  110. janganlah suka memfitnah sesama muslim takutlah kepada allah,

    andaikan benar mantan jt sudah berapA LAMA kah aktif dan sudah ikut khuruj 4 bulan.

    jangan seperti kaum khawarij yang suka mengkafirkan dan menyesatkan sesama muslim.

    sesungguhnya rasul berdakwah dengan akhlak bukan dengan menghina bahkan mencaci maki.

    andaikan anda orang beriman anda tidak akn berbicara seperti itu, andaikan anda merasa bkan orang yang berilmu maka anda tidak akan berkata seperti itu anda lebih mendalami ilmu agama ini agar lebih sesuai dengan sunnah NABI.

    BAGI ANDA SALAFI

  111. Di tempat saya,ada orang yang kerjanya hanya sibuk mendakwah orang-orang yang sudah Istiqomah ke Mesjid dengan menyampaikan ,amalan ini bidah,amalan itu sesat, sehingga menimbulkan perpecahan,karena sering kali disampaikan dengan cara yang tidak hikmah.Pernah satu kali saya sampaikan ;gimana kalau energi dakwah yang menggebu-gebu itu diarahkan kepada orang-orang yang belum sholat dan masih jauh dari amalan Islam(pelaku maksiat)yang bertebaran disudut-sudut kampung.Tapi mereka keberatan ,dengan alasan karena mereka melihat kesesatan beberapa orang yang ada di Mesjid itu lebih memerlukan prioritas dibanding pelaku-pelaku maksiat.Saya jadi bingung juga,apa iya para penjudi ,pemabok,penzina,pencuri,atau maksiat sejenis yg lain itu kurang begitu sesat dan bid’ah dipandangan mata saudara kita tersebut,sehingga kurang berminat untuk menyampaikan dakwah lansung kepada mereka ,dibandingkan dengan keinginan mendakwah orang-orang yang sudah ta’at,tetapi berbeda pandangan dengan saudara kita yang mengaku sebagai pewaris Nabi tersebut.Yang saya khawatirkan adalah,ketidaksiapan mengorbankan perasaan,bersabar dalam menyampaikan dakwah,dan mencari yang mudah2 saja dalam menyampaikan dakwah,menjadi penyebab terjadinya hal tersebut.Jadi dengan ini ,sekali lagi saya mengharapkan,bukankah saat ini masih banyak tetangga kita ,udah bau tanah tapi masih belum sholat dan masih maksiat,masih bau kencur tapi udah mulai bikin maksiat di kampung,dan lain2 yang bikin kita prihatin.Bukankah ini yang seharusnya jadi prioritas kita.Kalau kita hanya sibuk berfatwa-fatwa ,ini sesat,ini bid’ah,sedangkan kita sendiri tidak pernah menyambungkan silaturahmi dengan mereka,mereka sakit tidak pernah kita lihat,bertemu dengan mereka dijalanpun dengan gaya acuh tidak acuh,dan banyak lagi sikap-sikap yang tidak mengenakan. Dan seandainya nanti orang kampung membenci kita,bahkan mengusir kita ,dengan seenaknya kita menyalahkan mereka.Tidakah kita koreksi diri,kalau ALLAH ingatkan kita dan tegur kita dengan kajadian tersebut.Bukankah orang yahudi yang telah berbuat zholim terhadap RASULULLAH , masih diperlakukan dengan pandangan penuh kasih sayang ,dan masih ditengok ketika sakit.Memperlihatkan akhlak dan budi pekerti yang luhur itu dalam dakwah ,sering kali lebih berhasil ,dari pada petantang-petenteng dengan ilmu yang kita miliki……..SEKIAN …….BANYAK ……….MAAF……….!

  112. abu kholil sama abu huda itu sama kali ya… akhlaq dan ilmunya sama. Karena Nabinya sama atau karena gurunya sama. orang JT Nabinya sama dengan Salafy, tapi kok hasilnya beda ya..
    orang NU, Muh, dan JT sepertinya gak pernah saling cap sebagai ahli bid’ah, syirik, dll paling sedikit perbedaan pendapat istilahnya. Mungkin karena mereka Nabinya sama. Jangan2 Salafy itu yang jadi nabinya Al-Albani, shohabatnya Ibnu Baz, Al-Utsaimin, dll. Mereka bilang ikut Allah dan Rasulnya tapi sesungguhnya taqlid buta pada pimpinan2 mereka sendiri. Sebagai orang independen, Kalau saya jadi wasit JT vs Salafy saya nyatakan JT pemenangnya, karena hadisnya orang Salafi itu cuman satu kullu bid’atin dlalaalah. mungkin mereka akan bilang seandainya hadis itu cuman satu tentang bid’ah itu sudah mencukupi sebagai pedoman hidup mereka.
    Salafy itu musuh bersama…dimanapun perangilah mereka.

  113. Waktu khuruj ke India Pakistan, saudara saudara Salafy di sana baik-baik malah pada jadi dalil tapi heran Salafy Indon kok lain ya, mungkin karena belum paham, semoga cepat diberi kepahaman. Amin.

  114. mau pulsa muran hubungi ane ya,,,,dibutuhkan deler pulsa elektrik semua operator dengan nomor pribadi,gratis pendaftaran lho…..
    hubugi 085341000722

  115. sippppppppp…….

  116. si kolil ma si huda benci tadi rindu tuh….biarin aja ntar bosen ndiri hehehehheh salah buka web kali
    org model dia di kampung ane dah di gebukin …..
    nga ada yg belaiin lagi

  117. sama di kampung ane juga tuh modal hadits atu biji kullu bid’atin dlalaalah ehhh di pukulin sama marbot masjid . kasian kasian
    minggu kemaren salafy..kir di bubarin and di usir ma polisi perm bona indah..kata pengurus masjid nya ngeganggu …heran ya kok pengajian bisa ngeganggu org sihhh pengajian mana yg bisa ngeganggu kecuai pengajian nga bener….,mungkin pengajian nya yg bener tp org2 yg nga bener
    weleh…weleh binun ane

  118. Assalaamu’alaikum wr.wb

    Pak arif, gimana khabarnya.., masih mikir-mikir da’awah tabligh, jangan bingung khuruj bareng saya dengan niat ikhlas insya Allah akan dapat paham agama dan yakin yang benar…

    Wassalaamu’alaikum wr.wb

  119. tuan2 yang dirahmati Allah SWT…
    mari sama2 kita mendoakan saudara2 kita yang masih menganggap usaha dakwah ini adalah usaha sesat dan bid’ah agar mendapatkan hidayah dan maghfirah dari Allah SWT, dibersihkan hatinya, diluruskan niatnya, dibetulkan amal ibadahnya dan diberikan kekuatan untuk menyampaikan haq.

  120. Untuk Abu Kholil dan kawan kawan penentang JT, coba amalkan do’a berikut dengan sungguh sungguh, ikhlas dan istiqomah kalau perlu sholat tahajud dijaga :

    ” Ya Allah, kalau memang usaha tabligh ini adalah usaha yang engkau ridhai, maka ikutkan juga aku ya Allah sampai mati dan jadikan usaha dawah ini menyebar ke seluruh alam, tapi kalau usaha dawah ini adalah usaha yang salah dan engkau murkai, maka janganlah ikutkan saya, dan hancurkanlah usaha ini “.

  121. Assalammu,alaikum
    Salam kenal Ustad, maaf saya tidak terlalu paham dengan jamaah tabligh. Yang saya perhatikan di tempat saya, banyak polisi brimob kelapa dua cimanggis ikut tabligh jadi sering ke masjid, mushola sehingga mereka banyak yang ikut pengajian dan aroganisme mereka berkurang drastis mungkin sering ketemu dengan ulama kali. Istri mereka banyak yang pakai jilbab, kalau puasa sunnah tidak senin kamis saja tapi juga puasa daud, yang saya dengar setiap hari mereka membaca alquran min 1 juz dll, bahkan kata mereka brimob di tempat lain juga begitu bahkan di lampung, Tasikmalaya, Kalimantan, jawa timur dll. Komandan mereka menjadi senang, karena anak buahnya gampang diatur gak seperti dulu.
    maaf ustad, sekalian informasi bila ada teman perlu JILBAB, CADAR, PURDAH, KAOS TANGAN KHUSUS,
    bis kontak saya di 0813 881 331 92.
    wassalam

  122. price list nya bro….

  123. mana si kolil ma si huda nga nongol2 lagi …. nama boleh arab tp kelakuan jangan kaya abu lahab and abu jahal dong hehehehehe pisss

  124. beda salaf dan salafi. Saya suka orang-orang salaf: sahabat, tabi’in, dll. bukan salafi yang yang iman nya di fikiran tidak di hati. Ga tahu to kalau iman iltu letaknya di hati, yang tercermin dalam perkataan dan perbuatan. Belajar iman ada teori dan praktek. Kalau teori terus., ga sampai di hati ya hanya di fikiran. Sahabayt Ali berkata : Tempat ilmu yang sebenarnya ilmu adalah di hati. Termasuk ilmu iman. Kalau ga dong ya bukan wewenang saya.

  125. barang siapa mudah menuduh bid’ah, sesat , masuk neraka, maka ia sudah termakan hasutan yahudi. Dia sendirilah yang sesat dengan tidak disadarinya.

  126. • Assalamu’alaikum wr.wb. Terima kasih atas artikelnya mungkin ada manfaatnya, marilah kita berlomba-lomba dalam kebaikan sehingga kita menjadi orang beruntung dunia dan akherat amin…3x. Ada informasi tambahan salah satu untuk mengubah takdir hidup, kita harus meningkatkan sedekah lihat di wisata hati.
    Dan bagi yang ingin tampil lebih pd dalam berkomunikasi/berdakwah, dengan gigi yang putih, bersih dan berkah bisa bagi pengalaman dengan kami (boys_Army56@yahoo.co.id) wassalamu’alaikum wr.wb

  127. Assalamu’alaikum wr.wb.
    Kalo ada org tiap hari kluntang klinting depan rumah teriak2x sateeee…sateeee.., kita percaya itu tukang sate kan?
    Kalo orang teriak2x dpn rumah “basooo…basooo..” pasti itu tukang baso..
    Kalo ada orang kerjaannya triak2x “bid’aaaaah….bid’aaahhh..”
    nah itu tukang apa ya?…hihihi

  128. akhlak adalah buah manis yang sangat harum dan nikmat bagi hati manusia dan itu lahir dari pemahaman agama yang sempurna, tapi kalau akhlak tidak baik maka orang pun akan berlarian. saya dulu sempat kagum juga dengan kelompok salafy ini, tapi karena umumnya akhlak mereka yaitu kesombongan lebih besar dari otak dan badannya maka saya pun cepat menghindar karena dalam al quran saya pernah baca kesombongan adalah perbuatan yang dibenci Allah. dan sifat itu adalah sifatnya setan…..

  129. Assalamualaikum Saudara Abu Huda apakah antum sudah hapal Alquran 30 juz berikut ilmu tafsirnya? apakah antum sudah hapal 1000 hadist soheh ? kok bisa-bisanya membid’ahkan temen-temen shihibud dakwah? Ane dulu penentang JT tapi setelah ane tahu yg sesungguhnya ane jadi simpatik dng cara kerja JT, amalan kita diterima apa tidak kan hanya Alloh yang tahu, jangan sok tahu dan sok pintar, agama itu diamalkan bukan diperdebatkan, wassalam.

  130. Barang siapa dihatinya ada Laa illaahailalloh muhammadurrosululloh, maka dialah saudara kita, bila ada perselisihan diantara kamu hendaklah kembali kepada Al’quran dan Sunnah, disetiap kelompok yg memperjuangkan agama Alloh pasti ada perbedaan karakter, nah perbedaan ini adalah wajar krn kita sudah ditinggal Rosululloh 14 abad lebih lamanya, di akhir zaman ini tdk ada kelompok manapun yang sempurna dalam mengamalkan agama, tapi kita baca sejarah lagi siapa panutan kita, apa pekerjaanya, bgmn fikirnya, bgmn kehidupannya, kita tiru aja udah selamat, drpd berdebat yg tdk ada perintahnya.

  131. Assalamualaikum ya Saudara Bilal, ane setuju ama antum punya fikiran Tukang sate akan teriak-teriak nawarin sate, Tukang baso akan teriak-teriak nawarin baso, dan yg lainnya kaya gitu kali….

  132. sama temen2 tabligh, saya diajarin pipis sambil jongkok dan tidak menghadap kiblat.
    Kalo di salafi diajarain pipis duduk apa sambil berdiri ya?

  133. Assalamualaikum ya akhi fillah…
    Untuk para saudaraku salafy/wahaby di seluruh dunia sy mau tanya yang diharamkan dan masuk neraka itu seluruh bid’ah atau bid’ah tertentu saja? Sebab sy pernah ikut taklim kalo tarawih yang sekarang ada di masjidil haram gak ada contoh dari baginda Rasulullah atau ada contohnya?

    Para saudaraku salafy di seluruh dunia sebenarnya jumlah para sahabat itu banyak apa sedikit ya? Terus amalan sahabat yang mulia pasti sama semua dari mulai bacaan sampai gerakan2nya karena kalo gak cocok sama rasul pasti bid’ah dan masuk neraka semua para sahabat. Betul gak? Tapi kenapa kok ada berbagai macam mazhab?

    Masalah telunjuk digoyang2 aja berbeda antara saudaraku para salafy yang luar biasa mengetahui tentang sunnah rasul.Karena saya pernah ngaji di pengajian salafy terus pas sholat dengan saudaraku itu ada yang goyang2 ada yang gak jadi gak sama persepsi donk? Atau boleh lakuin dua2nya tergantung mood aja?

    Mohon pencerahan dari para saudaraku Salafy yang lebih paham dengan sunnah karena ulama beliau mungkin ada yang keturunan dari baginda Rasulullah yang bisa melihat langsung bagaimana baginda dan para sahabat beribadah dan bermuamalah pada umumnya.

    Jazzakumullah..

  134. Para sahabat tabiin dan tabiut tabiin ada gak sih yg menyebut diri,saya Ahlussunnah,saya salafy, sedangkan Ummar bin Khatab saja msh selalu dalam kedaan harap dan cemas..daripada mempersoalkan hal tersebtu kenapa kita tidak merisaukan pemuda2 islam yg terjerumus narkoba, minuman keras, main perempuan, untuk kembali ke jalannya..

    Jazakallah

  135. assalamualikum. pusing amat sih mana yang melenceng dari alquran dan sunnah sesat mana yang tidak selamat udah…………………….,,,tapi ana juga pernah khuruj, ana rasa ada positifnya bisa terlatih menjaga sholat, banyak ibadah tapi kurangnya ilmu…………kita ngak diajarin mana yang sunnah mana yg bidah,setelah ikut kajian salaf ana baru tahu mana sunnah dan bidah,,,,,,,,,,,jadi bingung nih………………………

  136. buat ibu sarah ana ada komentar, ana orangnya netral…jadi ustad salafy itu tidak menyesatkan orang ke masjid, orang yang sholat tapi dalam rangka dakwah, dan sbagai yang puya ilmu wajib menyampaikan ilmu.dalam tablig seseorang di bina smangat ruhiyah tapi ilmu agak kurang ditambah lagi dari jammaah tablig banyak mantan preman yg ilmu agamanya minim skalibahkan saya jumpai ada yang tidak bisa baca alquran. jadi saya sarangkan buat teman tabblig untuk membuka taklim iilmu di samping keluar sampai 4 bulan kasian mubazir waktunya ya kan???????????????????????????????????

  137. wahai saudara2 yang se iman……

    ketahuilah…..

    gak ada guna nya berdebad…
    karena……

    berdebad dapat membuat hati kita semakin keras…..

    sekarang bagi para saudara ku yang se iman….

    yang ga sependapat dengan pemahaman kami jangan lah di debad….

    beribadah lah kamu dengan cara mu…..

    biarlah Allah yang menilai……

  138. da’wah penting, karena ini adalah amalan pertama yang dilakukan nabi, nabi tidak berdakwah setelah islam secara ilmu disempurnakan Allah SWT.Kalau Nabi SAW dakwah setelah islam sempurna ilmunya, maka Nabi SAW da’wah pasti setelah haji wada'(turunnya surah Al Maidah:3).Yang paling jelas kita diperintah da’wah dengan hikmah, walaupun ilmu yang kta tahu cuma satu ayat.Apakah anda akan da’wah setelah ilmu yang anda tuntut lengkap?sampai kapan?Kita berda’wah bukan berarti tidak menuntut ilimu, sambil berda’wah ilmu mesti kita cari terus, beginilah yang dilakukan nabi saw dan sahabat2 ra, kenapa kita harus saling tuding ini bid’ah.Nabi saw dan sahabat tidak melakukan da’wah 3 hari,apakah ini artinya bid’ah?,Kalau nabi saw dan sahabat ra dalam sejarahnya tidak pernah mendirikan madrasah,pesantren, IAIN,dll, apakah madrasah, pesantren, IAIN, dll bisa dikatakan bid’ah?Kalau nabi saw dan sahabat ra berdakwah tidak diundang dan dibayar, apakh para ustazd2 kita yang hanya mau da’wah jika diundang dan honornya cocok boleh juga di bilang bid’ah?anda pikir aja masing2

  139. aslmualaikum,,,,,,,,,,

    SAUDARA2 SEKALIAN RASULLAH SAW GA PERNAH DAKWAH DIINTERNET,,,,

    BAGI ORG2 LAMA YG UDA KHURUZ JGN NI TEMPATNYA YAHUDI DAN NASORO, PERCUMA TIAP HARI DAKWAH,,,,DAKWAH TP GA YAKIN MA DAKWAH CARA RASULLAH SAW,,,,
    KELUAR LAGI……
    KELUAR LAGI……
    BIAR FAHAM……..

  140. INGAT DAKWAH ORANG2 KAFIR:

    1.FAHSION (MODEL PAKAIAN)

    2.FUN (PERMAINAN /PLAY STASION DLL)

    3.FINANCE (KREDIT, PINJAMAN BERBUNGA, BANK, DLL)

    4.FACEBOOK (TEMPAT SARANA SIA-SIA)

    5.FOOD (MAKANAN / MC DONAL,A&W, KFC, DLL)

    6.FILM (BIOSKOP, DVD,VCD, TELEVISI, DLL)

    CRD; MPB

  141. Inilah kesalahan kami terbesar : baik sangka yg keblabasan,kami pikir tak mungkin ada yg berani dusta atas nama agama. sudahkan anda baca semua buku tablig ? kami sudah menelaahnya !!!!! kecuali kisah maulana ilyas krn kami takut menggkultuskannya ,bagi kami Rasulullah is the best.pasti jt tahu semua dan yakin bahwa sahabat mempunyai 6 sifat yg utama dan khuruj adalah sifat yg paling menonjol??????? dan juga lihat sifat lain (sifat 1-5),benarkah para sahabat nabi mempunyai sifat demikian??????.bahkan ukuran baik buruknya seseorang itu berapa lama khuruj apakah sudah IP ????? tabi’in yg hidup dijaman sahabat kok tak mengenalnya ????? teganya jt berdusta atas nama sahabat???? jt meninggalkan keluarga dg dalil nabi Ibrahim juga meninggalkan hajar dan anaknya yg masih kecil di padang pasir(masjid haram sekarang), pastaskan kita mensejajarkan diri dg nabi Ibrarim ??????dan seolah olah khuruj itu perintah langsung dari Allah spt nabi Ibrahim diperintahkan untuk meninggalkan istri dan anaknya ditempat terpencil????? orang yg ikut khuruj dapat hidayah yg tidak khuruj artinya??????jika diajak khuruj dan menolak dikatakan mendahulukan dunia dan meninggalkan agama?????dikatakan tebar-2 hidayah memang punya kita hidayah??????? jika ada pilihan antara haji dan khuruj maka mereka pilih khuruj , beraninya menafikan rukun islam mendahulukan khuruj ??????? yg dipelajari ilmu fadhoil, gimana kita dapat pahala sedang beribadah yg benar saja ngak tahu?????dikatakan bukan fatwa tapi taqwa ,gimana kita tahu bahwa kita sudah bertaqwa kalau kita tidak menuntut ilmunya????? siapa yg tahu ilmu ya ulama ,insya Allah ulama Rabbani tidak sembarangan mengeluarkan fatwa ,pataskah kita menempatkan diri lebih taqwa dari ulama ??????.masih bayak hal-2 lain yg terutama khikayah yg ngak masuk akal ,semakin ditelaah semakin banyak subhat yg didapat !!!!! Insya Allah bukan maksud kami mencela apalagi memvonis tapi ini hanya sekedar risau kami pada ummi khadijad khususnya dan para karkun apalagi yg jos .waktu kita makin sempit padahal kita harus mempertanggung jawabkan semua yg telah kita lakukan kepada Allah .jadi alangkah bijaksananya jika sebelum beramal dan berkata kita cari ilmunya dulu .pastaskah kita berkata menurut saya ???lalu siapa saya ini????? takutlah pd Allah dan salah satu tandanya kita menuntut ilmu

    Benar kita harus tabayun tapi tabayun kepada Rasulullah. Kami “pernah” ikut andil dlm jt (suami ipb tiap thn 4bln 7x negri jauh/amarika 4bln ,masturoh 2bln ip).Satu hal lagi yg ingin kami para karkun utk berfikir!!!!!!!Kami yg wkt ikut jt ingin tahu bgmn ibadah sesuai sunnah kok tiba-2 harus berdakwah?????? ketika masturoh ke bombay, tiba-2 banyak yg datang dan memberi kami selamat krn” katanya salah satu jamaah di inggris,bermimpi Rasul dan Rasulullah menyampaikan salam pada jamaah masturoh kami”,banyak yg senang tapi saya malah bingung???? krn tahu siapa saya dan kok mereka begitu percaya dg mimpi ??????sampai ada satu masturoh yg punya 4 anak hafizd minta dido’akan saya krn salah satu anaknya sedang sakit,semua mastorah minta dido’akan kami ,katanya orang yg lagi hkuruj itu do,anya makbul seperti do’a para nabi???????krn wkt itu dr 8 masturah yg bisa bhs inggris hanya 2 orang salah satunya ya saya mau ngak mau jadi juru bicara padahal saya tahu saya tak tau apa-apa???????kami juga dibaiat di nizamudin oleh maulana inamul hasan dg berpegangan semuanya pada seutas tali?????saat saya menonton ceramah Dr daud Rasyid(ahli hadist),penyampaikan hadist-2 yg kebetulan sering saya sampaikan juga ktk khuruj,beliau katakan ini hadist dhoif ,ini hadist maudlu,juga beliau sampaikan juga bahwa jika kita berdakwah dg hadist dhoif maka bukan surga yg kita siapkan tapi neraka??????? tidak pantaskah saya menyesal dan bertobat????? semua kegiatan baik ijtima,musyawarah dan khuruj adl mengeluarkan jamaah sebanyak banyaknya ,krn dikatakan bhw kita diciptakan utk dakwah????? Cukup dg khuruj maka Allah akan faham agama??????padahal yg dibahas hanya fadloil amal , membahas 6 sifat dan mengeluarkan cash jamaah??????juga permisalan -2 yg menjebak,yg lebih mengagetkan lagi sewaktu saya mengajak istrinya seorang maulana untuk belajar Al-Qur’an maka maulana (gelar org yg berilmu jebolan pakistan) berkata sesuai dg tablig ngak?????? kok Al-Qur’an yg hrs sesuai dg tablig bukan kah justru tablig yg hrs sesuai dg Al-Qur’an???????? mereka katakan tak perlu ilmu krn banyak yg berilmu tapi salah amalannya (yg tak berilmu amalannya benar)??????mulai saat itu saya lepaskan tablig (yg dr pertamapun sdh banyak keraguan)saya perpaling kpd salafy yg mrk begitu alergi. Subhanallah syubhat-2 selama ini terjawab sudah Alhamdulillah.Semua yg kami cari ada disini,makanya benar bhw kami memang baru belajar krn selama itu tertipu janji Jt .jazakallah utk yg punya situs ini.

  142. Hendaklah kita bertaqwa kepada Allah, wahai saudaraku. Jangan mengkhianati Allah, Rasulullah, Al-Qur’an dan kaum muslimin. Jangan kita menipu orang awam. Jangan mengukur urusan apapun semata-mata hanya dengan perasaan kita, sebab dienullah sangat terang benderang, malamnya sebagaimana siangnya, tidak akan ada yang menyimpang darinya sepeninggal beliau shalallalahu ‘alaihi wa sallam melainkan orang yang pasti binasa.Allah telah menyempurnakan dien-Nya, termasuk dalam hal ini ialah jalan dakwah. Ini merupakan perkara tauqifi, harus atas petunjuk Al-Qur’an dan As-Sunnah berdasarkan pemahaman salafush shalih. Sedangkan apa yang tidak sesuai dengannya, maka ia adalah bid’ah dan kesesatan, sekalipun namanya dipoles dengan apa saja dan biarpun memamerkan berjuta dalih.

    Allah Subhana Wata’ala mengingatkan Nabinya dg peringatan yg keras, tak ada peringatan yg sekeras ini dalam firman-Nya: “Dan jika Kami tidak menetapkan hatimu , hampir-hampir saja engkau condong sedikit kepada mereka. Jika itu terjadi ,pasti Kami rasakan kepadamu siksaan berlipat ganda di dunia dan begitu pula siksaan berlipat ganda setelah mati dan kamu tidak akan mendapatkan seorang penolongpun terhadap Kami. ” (Al-Isro’74-75).Peringatan Robbani diatas seharusnya juga dipahami sebagai peringatan untuk para da’i yg berjuang menegakkan Deenullah . Mereka harus benar-benar konsisten di jalan dakwah dan tidak tergiur oleh rayuan manusia dan bisikan syaitan untuk merobah arah, pemahaman dan metodologi dakwah mereka.Peringatan Nabi kepada para sahabatnya disampaikan oleh Abu Sa’id al-Khudri yg menceritakan : “Ketika kami duduk di sekitar mimbar Rasul, beliau bersabda , sesungguhnya yg paling kutakuti menimpa kalian ,adalah jika dunia terbuka lebar didepan kalian , kesenangannya terhampar dihadapan kalian “. (muttafaq alaih)Jadi cobaan yg dikhawatirkan bukan cobaan yg datang dari luar ,tetapi cobaan dari dalam diri sendiri ,menganggap diri sudah besar, sudah berpengaruh ,dapat simpati besar, duniapun terbentang dihadapan .Inilah awal ketergelinciran ,so siapakah yg mau merenung, Fahal min mudzakir ? Jika yg berjuang itu Nabi Allah, yg menetapkan hatinya Allah dan wahyu turun mengingatkannya, bila terjadi pembelokan dalam gerak dakwah.Tapi bila yg berjuang itu manusia biasa , wahyu apakah yg turun mengingatkannya? Yang mengingatkan hanyalah manusia yg masih ingin memelihara orisinalitas dakwahnya.

  143. OI PARA MAHLUQ TER MASUK ANE, GAK USAAAH LAH MEM BIDA’H2 KAN/MENG KAFIR2 KAN ORANG, APALAGI MEN DHOIF2 KAN SUATU HADIST ( KALAU BENER TUH HADIST DHOIF KALO KAGAK KAN CELAKE KITE, BUKANKAH ITU BERARTI FITNAH ) SEKARANG UKUR AJA DIRI KITA BISA GAK KITA BUAT SATU PERKATAAN YANG BAIK YANG MENJADIKAN ORANG INGAT AKAN ALLAH SWT, INGAT AKAN KAMPUNG AKHIRAT YANG CUMAN ADA SURGA TO NERAKE, AND PAN KITE JUGA KAGA PADE KAGAK TAHU TEMPAT KITA NTI DIMANE ? HAH ATAU EMANG NYE ENTE2 YANG MERASA DIRI NYA SALAF YANG YANG MENDAPAT MANDAT UNTUK MEN -SURGA-KAN / MEN-NERAKA-KAN MAHHLUQ ( KITE2 ORANG ) PAN KAGAK KAN !
    UDEH DEH YANG ANE TAU JALANIN/AMALAN NIH AGAMA DENGAN IKHLAS DAN JUJUR SESUAI DENGAN KEMAMPUAN KITE MASING2 KEMUDIAN AJAK TUH ORANG2 YANG BELOM PADE TAAT DENGAH HIKMAT DENGAN ETIKA YANG BAIK DENGAN BERENDAH HATI JANGAN DENGAN AROGANSI ATAU KESOMBONGAN, PAN ENTE2 UDAH PADA TAU SOMBONG SODARENYA ANGKUH SIFAT NYA SYEIIITHON LAKNATULLAH MUSUH KITE BERSAMA. NAH NTU TUH YANG HARUS KITE ADEPI OK! OK DONG ! SENYUM DONG ! SODARE/TEMEN/IKHWAN/ ANE DI SALAFI

  144. Assalamu alaikum w.wb.
    Tulisannya bagus..tidak ada ruh fanatik, ringan dan ilmiah..cuma kok akhirnya pada nyerang Abu Yusuf…
    saya cuma ingin ngingetin teman-teman di sini..Kalo dasar dakwah sudah nashrul madzhab ( membela madzhab ), ya..kita akan ribut dengan saudara kita sendiri..
    Urusan beda pendapat gak bakal selesai, yang turun ke gelangang ulama sekaliber Al-Ghazali dan Taimiyyah aja gak beres; terlebih jika yang turun ke gelanggang RECEHAN seperti kita ini…
    Yang diperlukan sekarang menurut saya;
    1. Bersikap toleran terhadap perbedaan pendapat yang terjadi diantara ulama selama tidak bentur dengan ijma. Kalo masih ngotot..ya namanya bukan bela agama, tapi bela pendapat orang
    2. KIta harus sadar; jika kita baca buku, orang lain juga baca buku.. JIka kita punya guru, orang lain juga punya guru…

  145. saya senang Jt dibilang sesat, karena amal dakwah ini bukan amal orang Jt, tetapi amal ummat nabi muhammad… mari kawan2 kita bersatu… kita tegakkan perintah Alloh hidupkan sunnah dan kita niat sampaikan ini agama ke seluruh alam… siap sambut takaza, hadir musy di kholaqoh dan markaz.. siap tingkatkan korban dan ajak ahliyah dan keluarga untuk sama2 memperjuangkan agama.. mari tuan2.. kita semua sedia insyaAlloh???

  146. Silahkan para salafi menyalahkan orang2 yang suka khuruj.. tidak ada larangan.. semoga kita semua nanti ketika akan meninggal dimudahkan mengucapkan kalimat tauhid LAAILAAHAILLALLAH… kepada para salaf yang sudah pernah khuruj semoga menjadi pelajaran yang berharga.. memang kami sesat, tetapi ingat belum tentu anda benar.. bagaimana penentuannya?? nanti ketika kita berhadapan dengan Alloh SWT..

  147. perlu kiranya kita adakan research antara camat2 (calon myt) dr karkun dgn dr salafi,mana yg mdh ucapkan Kalimah Tauhid ktka mati…….? kl banyak slh satunya hrs ikut yg satunya…….? ane siap jd algojonya……

  148. Agama bkn buat diperdebatkan, tapi dr akhlak dan perbuatan kita bisa tahu mana iman yang benar, kl ada yg biarkan murid kencing berdiri, gimana gurunya, berlari kaleee…….?????

  149. buat ummu hanif. sahabat termasuk salafussoleh bukan? dakah yang enak enakan dirumah, tidak mau dakwah bahkan banyak sahabat yang kuburannya di luar mekah medinah?

  150. You have done it once more! Superb writing!

  151. sebenarnya kita2 ini jangan hanya melihat keburukan suatu kaum sedangkan kita sendiri saja belum tentu bersih di hadapan ALLAH, toh kita di dunia bukan untuk mencari pendukung tapi mencari kebenaran dan islah diri di dunia ini, buat apa pendukung kalau ALLAH tidak ridha, ingat… ALLAH tidak membutuhkan sekutu, barangsiapa mencari sekutu selain keridhaan ALLAH, maka ALLAH akan mempersilakan dia mencari pahala dari sekutunya itu…

  152. Subhanallah.
    Saya saya sebagai umat Islam merasa sedih setelah membaca komentar2 yang disampaikan, kenapa harus saling mengklaim saya yang benar atau dia yang salah padahal perbedaan adalah anugerah dan bukan untuk diperdebatkan. seharusnya kita umat Islam bergandengan tangan untuk menjaga Agama ini, sehingga Agama Islam jaya kembali seperti pada jaman Nabi dan Para sahabatnya. Saudara2ku kaum muslimin dan muslimah masalah benar yang haq adalah hanya Allah nanti yang bisa menilai, itu bukan urusan kita, urusan kita adalah bagaimana menjaga amanah sesuai fitrahnya menjadi khalifah di muka bumi ini. mengenai perbedaan dalam tata cara beragama saya yakin semua punya dalilnya yaitu Alquran dan Hadist. Sehubungan dengan Hadist pastinya kita juga akan akan melihat dari beberapa sumber Hadist itu sendiri karena yang meriwayatkan bisa dari para sahabat, para istri dan dari semua golongan orang orang yang ada bersama nabi pada saat itu dalam 24 jam sehari selama 23 tahun.
    Yuk kita merenung sejenak…kalau dalam komentar2 diatas kita mengatakan ini sunnah ini atau ini bid’ah sebenarnya yang mana yang dimaksud bid’ah dan yang dimaksud sunnah, tadi yang banyak dibicarakan mengenai JT dalam melaksanakan dakwahnya ada 3 hari 40 hari dan 4 bulan mungkin ini hanyalah satu metodelogi saja bagaimana dalam cara JT mengembangkan dakwah mungkin kita tidak boleh pungkiri outputnya adalah banyak dari mereka yang akhirnya bukan hanya berlebelkan Islam tapi bagaimana merasakan dan mendapatkan proses dalam menuju keimanan dan belajar iman dalam konteks agama islam. jika kita bicara bidah lagi mungkin nabi juga tdk pernah mengajarkan pesantren atau mondok atau belajar di madrasah diuniversitas dengan jangka waktu. atau mungkin sekarang bagi laki laki yang istrinya tidak 4 adalah bid,ah. atau punya anak perempuan harus namanya Fatimah, atau nabi saat buka puasa pasti akan makan kurma, tapi kita kolak, atau nabi berkendaraan dengan unta, tapi kita pakai mobil masih banyak atau atau yang lain yang menjadi dasar bidah. Ayo saudaraku yang seiman kita jangan saling hujat hujatan sepanjang tidak mengharamkan dan menghalalkan, sepanjang masih sahadat kita sama, rokaat salat masih sama, nabi kita masih sama karena yang ditanya nanti bukan tabligh atau salafi tapi islamkah.
    Ayo saudara2ku sementara kita asik berdebat tidak disadari kaum kaum yang akan menghancurkan islam tersenyum bahagia.
    Niatkan karena Allah kita bergandengan tangan untuk menjaga dan memelihara Agama satu agama Allah yaitu Islam.
    Wassallam dari Hamba Allah yang Hina.

  153. Tidak usah di debatkan para da’i/da’iniah yang tercinta semuanya…

    dan bagi yang belum paham terhadap jamaah tabligh ini, jangan lah memfitnah bermacam2 fitnah.., itu bukan akhlak seorang muslim.

    “Jangan membenci kepada orangnya, tapi bencilah terhadap sifat buruknya.
    dan jangan membenci terhadap orang kafir, tapi bencilah atas kekafirannya”.

    “Janganah berparasangka buruk terhadap orang lain, berprasangka baik lah terhadap orang lain”.

    “Janganlah dilihat keburukannya, tapi lihatkanlah kebaikan-kebaikannya. Jikalau melihat keburukannya secara tidak sengaja, maka lupakanlah keburukannya itu”.

    Satu fitnah itu besar sekali dosanya.
    fitnah itu lebih kejam dari pada membunuh.

    Jangan TEORI yang duluan.., PRAKTEK kan dulu baru muncul TEORI nya… (mudah-mudahan paham dengan maksud kata saya ini).

    Banyak-banyak Lah berdo’a minta diberi petunjuk oleh Allah swt. tapi dalam berdoa jangan dimunculkan rasa benci itu.., harus tawajjuh dalam berdoa itu.., dan jangan memperbanyak doa mengenai dunia. sbb dunia ini ada awal tapi ada akhir.

    Ingat:
    Kehagiaan dunia ini kalau dibandingkan dengan kebahagiaan akhirat.., masyaAllah…, seperti Air Tawar yang hanya satu tetes masuk ke dalam Lautan. jadi tetesan air tawar itu lah kebahagian dunia, sedangkan lautan itu adalah kebahagian akhirat. coba bayangkan perbandingannya.

    YA ALLAH..
    AMPUNILAH DOSA HAMBA-HAMBAMU INI YA ALLAH, BAIK DOSA-DOSA BESAR MAUPUN DOSA-DOSA KECIL YA ALLAH.., BAIK DOSA-DOSA YANG MASIH INGAT MAUPUN DOSA-DOSA YANG TIDAK INGAT LAGI YA ALLAH. DOSA-DOSA DI DUNIA DAN AKHIRAT YA ALLAH… AMPUNILAH YA ALLAH… . YA ALLAH YANG MAHA PENGAMPUN LAGI MAHA KUASA.
    BERILAH PETUNJUK KEPADA KAMI YA ALLAH….YANG MAHA MEMBERI PETUNJUK.
    DAN BERILAH HIDAYAH KEPADA SEMUA HAMBA_HAMBA MU INI YA ALLAH..,
    MA’AFKANLAH ATAS SEMUA KESALAHAN APA YANG TELAH DIUCAPKAN OLEH LIDAH HAMBA-HAMBAMU INI YA ALLAH…YANG MAHA PEMA’AF LAGI MAHA PENYAYANG.
    JANGANLAH ENGKAU BERI PEKERJAAN DUNIA KEPADA KAMI YANG AKAN MENYULITKAN KAMI UNTUK MEAKSANAKAN PERINTAHMU YA ALLAH.., BERIKANLAH PEKERJAAN KEPADA KAMI UNTUK MERAIH AKHIRAT YAKNI SURGA YA ALLAH…, MUDAHKANLAH KAKI KAMI INI UNTUK MELANGKAH KE SURGA YA ALLAH…
    DAN AMPUNIALH DOSA_DOSA ORANG TUA KAMI YANG MASIH HIDUP YA ALLAH.., DAN AMPUNIUALH DOSA-DOSA ORANG TUA KAMI YANG TELAH TIADA LAGI YA ALLAH.., LETAKKANLAH MEREKA BERADA DISURGA MU YA ALLAH.
    YA ALLAH YANG MAHA MEMBERI PERTOLONGAN, YANG MAHA MENDENGAR, YANG MAHA MENGETHUI DAN JUGA MAHA MELIHAT.
    KABULKANLAH DO’A KAMI INI YA ALLAH……

    AMIINN…

  154. JT apaan siii…… Salafy apaan siiiii……. ?????
    *Bingung Mode On*

  155. Yaaa akhina.

    Ane mau tanya nih sama yang udah menjadikan dakwah maksud hidup, dakwah sampe mati dan bla…bla…bla…bla..

    Yang udah menjadi alumni IPB, keluar 1 tahun, 4 bulan jalan kaki,…(ck, ck, ck,. ngapaiiin aja ??)
    Kalo belon pernah … tahu diri yaaaa!

    Bahwa markaz dakwah tabligh dunia ada di kawasan Nizamuddin yang terkenal dengan makam wali syech Nizamuddin (semoga Allah ridhoi beliau jika beliau menegakkan diennul haq wassunnah)

    Jarak 3-5 menit jalan kaki dari markaz tabligh, sampe deh di area makam. Terlihat jelas praktek quburiyyin berlangsung (yang belom ke sana cari aja di youtube)

    Apa pendapat para ulama2 tabligh, maulana2, syuro2, fikirmen2 atau siapa saja yang risssaaaaaauuu melihat kondisi umat, yang niat dakwah seumur hidup, IPB,… seluruh alam.
    Apa pendapat kalian, yang kalian ilmui atas perkara ini.

    Menebarkan dai2 ke seluruh alam (katanya), tetapi praktek kemungkaran yang membawa kekufuran tetap berlangsung, telah hampir 1 abad sejak dicetuskan Ilyas dengan ilhamnya.

    Semoga Allah lindungi orang2 yang ikhlas dalam berdakwah, yang semata-mata karena Allah, dan menjadikan Rasulullah satu2nya petunjuk, dan sahabat sebagai yang paling faham setelah Nabinya.

    Yang belom IPB, ke India, Nizamuddin markaz, segera lah kesana, untuk melihat, belajar risau,… BAGAIMANA BISA, PUSAT DAKWAH DUNIA (???) BERDAMPINGAN DENGAN DAMAI DENGAN TEMPAT YANG AMALANNYA TELAH DILAKNAT ALLAH DAN RASULNYA.

    Kalo tetap mau mengandalkan Fadhilah amal sebagai hujjah, silahkan..!
    “Membiarkan orang jahil membolongi kapal, alamat kecelakaan bagi semua.” (ada tuh di kitab)

    wallahu a’lam.

  156. anjing menggonggong kafilah berlalu.
    biarin aja ntar jg cp sndr…….!!!!!
    kl org2 salafy yakin dng apa yg mereka yakini…ya sok aja
    ane jg yakin dng apa yang yakini…(dan berjuta-juta org di dunia ini)
    yg udah istiqomah khuruj…..lanjut teruuuuuusssss
    INSYA ALLAH 4 BULAN??????

  157. Rosulullah saw tidak pernah mengajarkan bahkan memerintahkan sekolah SD 6 tahun. SMP 3 tahun. SMA 3 tahun. Kuliah, dst.. Itu semua bid’ah. Bahkan yg dipelajari di dalamnya ilmu2 dunia yg melalaikan dr mengingat Allah.
    Aisyah ra, istri Rosulullah saw berkata: bid’ah yg pertama kali terjadi pada ummat ini adalah makan sampai ‘kekenyangan’..

    So kita introspeksi diri dulu. Sudahkah qt meninggalkan bid’ah2 tersebut, bahkan bid’ah2 lain seperti nonton tv, dsb..

    Kalo masih jadi ahli bid’ah ngapain nuduh org lain bid’ah?

    Rosulullah saw bahkan nabi2 terdahulu ketika diperintah dakwah selalu ditentang oleh para pembesar2 yg mengaku telah berilmu tinggi. Awal2 dakwah yg ikut baru org2 yg dianggap rendah bodoh hina, seperti Bilal ra, seorang budak hitam, yg akhirnya dijamin masuk surga.

    Maaf, kalo masyaih nya org2 yg mengaku salaf saja dg mudahnya memfitnah saudara sesama muslim, lalu bagaimana dg pengikutnya? Semoga Allah mengampuni kita.

    Seandainya qt benar2 tahu kehidupan syeh ilyas rah. Tentu tidak mungkin qt akan berani mencacinya..

    Rosulullah saw ketika ingin meluruskan akidah org musyrik malah dituduh membuat ajaran baru. Padahal beliau saw sedang meneruskan perjuangan nabi2 terdahulu. Pembesar2 quraisy mengaku sedang mengikuti ajaran nabi ibrahim as. Mereka tetap haji dan mengenal Allah, tp tetap memuja berhala.

    Kondisi ummat ini juga demikian. Org yg bertabligh dianggap membuat ajaran baru. Padahal sedang meneruskan perjuangan nabi, shahabat, tabiin, ulama terdahulu, salafus sholih.. Bahkan nabi2 terdahulu. Jika nabi tdk menyuruh menyebar agama ke seluruh dunia, tentu qt tdk akan mengenal islam.

    Org skrg mengaku menyembah Allah, tp lebih percaya dg obat ketika sakit, dg pkerjaan ketika tdk pny uang..
    Mengaku ikut nabi, tp lebih percaya tv, internet, dsb..

    Lebih baik qt hentikan majlis ini. Kasihan yg membuat, jangan sampai dosa beliau bertambah byk..

    AMPUNI KAMI YA ALLAH, TERUTAMA HAMBA YG MASIH SESAT INI, BERI HIDAYAH PADA KAMI.. T_T

  158. satu hal lagi.. Jangan sampai qt terpancing emosi. Meskipun ada org yg membenci qt maupun usaha dakwah, qt jangan balas membenci atau mencaci..
    Balaslah keburukan dg kebaikan.. InsyaAllah jadi asbab hidayah..
    Kalo qt balas dg keburukan juga, berarti qt telah berhasil diadu domba.. Sayangi sodara qt sesama muslim, apapun madzhab partai atau golongannya.. Qt doakan mereka, dan selalu introspeksi diri.. Dan qt tinggalkan cara dakwah yg tidak dicontohkan nabi saw, mungkin termasuk melalui internet ini. Teruskan dakwah dg cara yg dicontohkan nabi saw..

    Ya Allah ampuni hamba dan kami semua.. Mudahkan kami utk meninggalkan yg batil n mengikuti yg hak.. Amin..
    Mohon maaf kepada semua pihak.. Jk ad yg krg berkenan.. T_T

  159. Asslmkum…
    kenapa kalian orang-orang yang merasa berilmu malah menyalahkan orang-orang yang mengamalkan ilmu…
    coba sebutkan berapa banyak orang-orang berilmu dalam satu wilayah masjid..!!
    kenapa masjid kosong..?
    tidak diperhatikan..?
    tetapi yang mengisi hanya orang-orang yang dianggap ahli bid’ah.
    yang mengisi hanya orang-orang yang dianggap bodoh..!!
    lalu keman kalian para pakar agama,kenapa banyak orang-orang islam yang murtad dari islam tetapi kalian sibuk dengan buku-buku kalian,dengan proposal-proposal acara majlis kalian..
    orang islam tidak sholat tapi kalian tidak risau,sedang orang sholat dan berusaha mendirikan shgalat dengan benar malah kalian bilang sesat.
    cek lagi otak kalian..!!
    kalian seakan tak menganggap pencuri,pezina,koruptor,rampok,pejudi,pemabuk,penipu dan lain-lain ahli maksiat dari kalangan umat Islam sebagai saudara,padahal setiap muslim adalah saudara..
    malah orang-orang yang meluangkan waktu,korbankan harta dan diri mereka untuk mendatangi umat dan mengajak kepada Allah SWT.kalian anggap sesat dan menyesatkan.
    kalian fikir orang-orang yang banyak uang beli kitab n vcd dakwah ulama-ulama,duduk dalam majelis kalian dan mengiyakan fatwa kalian hanya mereka yang benar dan masuk syurga..??
    buka mata kalian..
    Agama datang kerumah nenek moyang kalian bukan melalui kiriman kitab ta’lim,bukan melalui sungai dibelakang rumah kalian,bukan lewat angin yang bertiup kepada kalian,bukan dibawa burung yang terbang diatas rumah nenek moyang kalian..!!
    tapi dengan pengorbanan tanpa pamrih orang-orang yang mencintai Agama ini,yang mana mereka hanya mengharap ridho Allah AWT.
    bukan untuk nama besar,untuk harta,kekuasaan..
    Masyeikh Maulana Muhammad Ilyas Al Kandahlawi tidak pernah ajarkan kami membenci ulama,menafi’kan ilmu,atau fanatik manhaj atau tarekoh.
    tapi justru kalian orang-orang yang mengaku berilmu,faham agama,manhaj lurus,punya tata krama.. kalian telah ajarkan kami kebencian dan kesombongan dengan ilmu..!!
    wallahu’aalam.

  160. Ass,

    Oi Sodare2 ane yang ngaku salafus shloleh coba tuh bace and renungin ape kate-kate sodare kite si Sa’id Akhafullah.

    Goood…….goood……..goood !

  161. Dear all,

    Silahkam masuk ke forum di MYQuran: http://myquran.com/forum/showthread.php/21770-Apa-Ulama-ustadz-Salafi-Menyadari-Sebagian-Salafi-Semakin-Liar-amp-Tidak-Jelas-Arahnya

  162. Yang pernah ikut khuruj kemudian jadi membenci usaha dakwah karena ia bilang di dalam usaha dakwah orangnya miskin ilmunya.

    Pelajari ini baik-baik :
    1. Ilmu adalah sekedar dari apa yang engkau amalkan.
    2. Di alam mashyar yang ditanyakan adalah ilmu yang sudah diamalkan.
    3. Dalam usaha dakwah diajarkan enam sifat, antara lain sifat ketiga yaitu ilmu dan zikir. sudahkah anda amalkan. ? (perhatikan ketika belajar hadirkan sifat tawwajuh dalam mencari ilmu)
    4. Dalam usaha dakwah setiap hari belajar menuntut ilmu dengan Ta’lim wa Ta’lum di masjid dan di rumah minimal 30 menit.
    5. Banyak sekali yang belum kita pelajari dan fahami tentang ilmu agama ini, Bicara tentang menuntut ilmunya saja udah banyak sekali dalil dalilnya.
    6. Jangan-jangan cara kita menuntut ilmu saja sudah tidak mencontoh Rasullullah dan para sahabat ?

    kayaknya Harus bikin buku bagaimana cara Rasul dan sahabat menuntut ilmu,
    Bid’ah gak ya ?

    Mohon Maafkan saya Do’akan saya.

    Mari kita sama-sam berdo’a
    Ya Allah Yang Maha Mengetahui yang buruk dan yang baik.
    Kalaulah usaha dakwah ini tidak engkau ridhoi maka hancurkanlah
    tapi apabila engkau ridho ikutkan aku dan istiqomahkan aku didalamnya.
    Amien.

  163. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda :
    “Apabila umatku sudah mengagungkan dunia, maka kehebatan Islam akan tercabut darinya; dan apabila umatku meninggalkan amar makruf nahi mungkar, maka di haramkan (atas mereka) keberkahan wahyu; dan apabila umatku saling menghina satu sama lain,maka jatuhlah mereka dari pandangan Allah. (Hr. Hakim dan Tarmizi)

    “Dan janganlah engkau mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya waktu pagi dan waktu petang, sedangkan mereka mengharapkan keridhaannya”(Surat Al-An’am 52)

    kerja Tabligh :
    1. untuk menegakkan kalimah Allah hingga menjadi tinggi
    2. Meneruskan kerja kenabian “amar makruf nahi mungkar” sehingga mendapat keberkahan wahyu
    3. Tidak suka menghujat umat lain
    4. Barang siapa mengusir/menghasut, maka berhadapan langsung dengan Allah swt

  164. luangkan waktu tuk agama Alloh, datang kepad amereka beri peringatan, sehingga Alloh tidak soal kepada kita……………sudah adakah orang yang datang kepadamu memberi peringatan………….?

  165. Salam ukhwah semua dari saya di Malaysia,

    Saya bisa mendengar ada ulama’ di Malaysia yg bilang, “awal mengenal agama itu adalah dengan mengenal Tuhan”. tetapi gimana mau mengenal Allah Taala? Gimana Kiyai-kiyai seperti Syeikh Jamaluddin Kubra, Tok Ku Paloh, Tok Kenali dari Malaysia.. Syeikh Daud Al-Fatani dan Syeikh Abdullah Al-Fatani dari provinsi Pattani Thailand… Habib Noh dari Singapura.. Wali Songo, Sunan Kalijaga dan Raden Fatah dari Indonesia.. bisa kenal dan cintakan Allah Taala sehingga mereka semua bisa ada karomah-karomah berkat pertolongan Allah Taala?

    Terdapat cara-cara tertentu untuk mengenal Allah Taala. Yaitu dengan berjalan di atas level-level seperti syariat, tarikat, hakikat dan makrifat. Dari situ, kita bisa mengenal Allah Taala dan kita bisa tambah kemanisan dalam beribadat karena kita sudah mengenal Siapa pencipta kita dan karena apa kita ini bisa hidup di dunia ini. Kita bisa beribadat dengan adanya syariat, tapi adakah kita bisa beribadat dengan khusyu’ jikalau kita gak kenal Allah Taala?

    Alhamdulillah, JT di Malaysia juga sudah ramai karena bergabung sama JT Indonesia. Di Malaysia juga, masih ada pelajar-pelajar yang belajar ilmu Tarikat dari guru-guru mursyid seperti guru Tarikat Naqsyabandiah, Al-Idrisiah yang lain-lain.

    Sama-sama kita semua mendukung kebangkitan Islam, amin. 😀

  166. apakah setiap manusia itu mengangkat setinggi2nya tentang anutannya dalam beribadat sedangkan allah s.w.t lebih mengetahui dari apa yang kita ketahui…apakah manusia itu dengan sewenang2nya mengatakan ahli itu sesat dan ahli ini sesat sedangkan dalam seluruh ulama muktabar mengatakan ada berbagai anutan (pelajaran) mendalami islam itu terbahagi (lebih) kepada 40 golongan melainkan hanya satu sahaja yang akan diakui Tuhan Yang Maha Berkuasa…setiap golongan sering mengatakan (kononnya) anutannya (kumpulannya) adalah yang diakui benar…yang ‘benar’ bagaimana…??…apakah disebabkan banyak gurunya atau ramainya ahli ibadatnya atau banyak amalannya atau kerana kehebatan gurunya..??…jika begini jadinya maka telah rosaklah amalan2nya sedangkan disetiap ibadat yang benar2 dalam KeBenaran Tuhan itu adalah bagi siapa yang berjaya menjaga hatinya sepertimana FirmanNya…” Tiadalah AKU memandang pada raut wajah seorang hamba atau tinggi pangkatnya atau keturunan Bangsawan atau banyak amalnya melainkan apa yang AKU Pandang adalah hatinya (seorang hamba) “…disini sudah jelas sekali tentang kiraan Allah SWT itu hanya kepada hati kita semua…masih adakah lagi yang mahu mengangkat ‘dirinya’ ahli ibadat (ahli sunnah waljamah) sedangkan SELURUH anutan yang ‘benar’ dan sesat mengakuinya (ahli sunnah waljamah)…sebiaknya lihat pada ‘persimpangan’ apa yang ‘kita’ lewati…apakah kita dijalan yang benar atau sebaliknya…??…INGATLAH…disetiap penjuru kehidupan yang dilalui disertakan olehNya ujian walau kita hanya melepaskan ‘bersin’…maka…siapakah kita untuk menilai orang2 awam itu sesat dan begitu jauh dari ‘kasih sayangnya’ Rasulullah SAW…??…jika kita mengatakan mereka sesat maka…pandang semula pada zaman nenek moyang kita dahulu kala yang hidup jauh dari huru haranya ‘fitnah agama’ sepertimana zaman kita sekarang…apakah mereka bukan dari golongan umat Rasulullah SAW sedangkan ada diantara saudara2 kita bukan ahli jama’ah sepertimana yang digembur2kan oleh kalian (ahli tabliqh)…berINGATlah…beribadat itu dengan mengunakan akal yang positif bukannya dengan akal yang sering ditumbuhi (racun2) negative dan…beramal itu dengan ilmu…bukannya dengan nafsu…Banyak diantara hamba2Nya mengakui (kononnya) telah mencapai khusyuk dalam mendirikan solat…jika benar…bagaimanakah keadaan ‘khusyuk’ itu yang sebenar yang diMahukan oleh Tuhan kita…??…jika terasa asyik dalam mendirikan solat…manisnya mengalahkan gula saat mendirikan solat…itu bukan khusyuk namanya tetapi…’Manis Dalam Beribadat’…dan apa yang HARUS kita ambil kira pada zaman terakhir ini ialah SUDAH banyak Hadis2 palsu diedarkan keseluruh pelusuk dunia islam sehingga banyaknya umat ‘tersesat’ disebabkan terikut2 tanpa merujuk kesahihan Hadis itu kepada ahlinya dan…mereka (yang terikut) itu sangat berbangga (kononnya) terasa sangat berilmu padahal turunnya ilmu itu disertakan ujian didalamnya oleh Allah SWT Yang Maha Memiliki Ilmu…Sudah banyak Ahli2 Ibadat yang terdahulu kecundang saat sekaratul maut menjemputnya yang harus kita ambil teladan dan takuti bukannya apabila telah kita rasakan (kononnya) kita diantara hamba yang ‘istiqomah maka…kita akan terhindar dari ujian2 sekaratul maut padahal SEMUA kita mengetahui bahwa Allah SWT sudah awal mengatur cara hidup dan mati kita…apakah kita masih juga mahu mengangkat diri kita (kumpulan kita) itu benar lagi terpelihara saat sekaratul maut…??…Ada diantara Ulama Muktabar mengatakan diakhirat kelak diPadang Mashyar pada setiap kumpulan manusia yang jumlahnya seramai 70,000 orang…hanya seorang saja yang akan menerima ‘buku amal’nya dari tangan kanan…adakah kita yang terpilih diantara 70,000 orang itu…??…Dari itu…hati2lah dalam beramal jangan sampai mengatakan (kononnya) apa yang kita anuti itu adalah jalan yang ‘benar’ sedangkan agama lainnya juga mengakui bahwa…(kononnya) agama merekalah yang benar selain islam…Rosaknya umat itu disebabkan kejahilannya (tiada berilmu) tetapi mengakui dia berilmu (luaran saja) tanpa mendalami satu2 ilmu itu sehingga sampai kepada benih sebenar ilmu itu sepertimana kesesatan sebahagian manusia itu mengatakan bahwa…”Yang baik itu datangnya dari Allah SWT dan yang jahat itu datangnya dari syaitan”…sedangkan kita SEMUA mengetahui syaitan itu adalah mahluk Ciptaan Allah SWT dan dia (syaitan) itu tidak akan bergerak tanpa adanya KUASA Allah SWT ‘sendiri’ dan DIA sendiri Maha Berkuasa untuk mematikan syaitan keseluruhannya jika DIA Mengkehendakinya dan KITA akan mendapati bahwa hidup kita SEMUAnya AMAN DAMAI tanpa adanya prilaku yang jahil2 kerana Allah SWT telah menghilangkan/melenyapkan (syaitan) inti pati (ujian kejahatan) itu…Justeru itu sekali lagi untuk kita sama2 berINGAT bahwa beramal itu dengan ilmu bukannya beramal dengan nafsu…sekian…Assalammualaikum W.T,B..semoga segala coretan ini terPelihara disisiNya…selawat dan salam buat junjungan ku Nabi Muhammad SAW serta keluarga dan sahabat2 Baginda…aminn…


Leave a reply to aburaudhah Cancel reply

Categories